Mengenal Aplikasi TEMU, Ancaman Bagi Pelaku UMKM yang Kabarnya Mau Masuk Indonesia
Ilustrasi: Aplikasi TEMU. (Platform X)
19:56
2 Oktober 2024

Mengenal Aplikasi TEMU, Ancaman Bagi Pelaku UMKM yang Kabarnya Mau Masuk Indonesia

  - Kondisi ekonomi sudah sulit, lapangan pekerjaan terbatas, PHK massal dimana-mana, deflasi terjadi selama lima bulan berturut-turut yang mana di September mencapai 0,12 persen dibanding bulan sebelumnya, kini pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah atau UMKM dibayangi ketakutan hadirnya saingan baru dari Tiongkok.   Dia adalah TEMU, aplikasi perdagangan dari Tiongkok yang mempertemukan langsung pembeli atau konsumen akhir dengan produsen. Eksistensi aplikasi TEMU kembali menjadi perbincangan di media sosial X setelah adanya cuitan yang mengulas presentasi salah satu narasumber pada acara E-Commerce Expo tentang bahaya aplikasi TEMU.   Lalu, apa itu aplikasi TEMU? TEMU adalah sebuah platform E-commerce yang berasal dari Tiongkok. Sebelumnya, aplikasi tersebut telah memikat perhatian konsumen global dengan keragaman produknya yang mencakup segala hal dari fashion terkini, gadget elektronik canggih, hingga peralatan rumah tangga esensial.  

  TEMU adalah pasar daring yang dioperasikan oleh perusahaan E-Commerce Tiongkok PDD Holdings. Pasar ini menawarkan barang-barang konsumen dengan diskon besar yang sebagian besar dikirimkan langsung ke konsumen dari Tiongkok.    Model bisnis TEMU telah membuatnya populer di kalangan konsumen tetapi juga menimbulkan kekhawatiran atas privasi data, kerja paksa, hak kekayaan intelektual, dan kualitas produk pasarnya termasuk potensi predatory pricing    Aplikasi tersebut diluncurkan pada September 2022 dan dipakai sebagai pasar tempat konsumen mencari dan membeli produk dari berbagai vendor. Aplikasi tersebut menawarkan berbagai macam produk yang mencakup beberapa kategori, yaitu elektronik, peralatan rumah tangga, pakaian dan aksesori, kesehatan dan kecantikan, rumah dan taman, serta mainan dan hobi. Banyak sekali.   Disitu masalahnya. Barang-barang dikirim langsung dari Tiongkok. Artinya, jika TEMU masuk ke Tanah Air, Indonesia akan mendapat serbuan barang-barang impor dari Tiongkok, dari yang berskala besar, sampai yang terkecil.   Menanggapi isu tersebut, Staf Khusus Menteri Bidang Pemberdayaan Ekonomi Kreatif Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM), Fiki Satari menegaskan, bahwa Pemerintah saat ini terus berkomitmen untuk mengawal dan memastikan agar aplikasi TEMU tidak masuk ke Indonesia.   “Jika TEMU sampai masuk ke Indonesia, ini akan sangat membahayakan UMKM dalam negeri. Apalagi platform digital dari Cina ini bisa memfasilitasi transaksi secara langsung antara pabrik di Cina dengan konsumen di negara tujuan ini akan mematikan UMKM,” ujar Fiki dalam keterangan resminya di Jakarta, Rabu (2/10).   Aplikasi tersebut dinilai berbahaya. Hal senada diungkapkan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi. Menkominfo Budi menegaskan melarang platform perdagangan TEMU yang berasal dari Tiongkok untuk masuk ke Indonesia guna melindungi pelaku usaha kecil.    "Kita tetap larang. Hancur UMKM kita kalau dibiarkan," ujar Budi Arie di Jakarta, Selasa (1/10) seusai Konferensi Pers terkait Peluncuran Sistem Nasional Peringatan Dini Kebencanaan.   Budi Arie mengatakan, TEMU tidak bisa masuk ke pasar Indonesia karena dapat merusak ekosistem UMKM dan menurutnya, ruang digital seharusnya menjadi sarana bagi pelaku usaha lokal untuk memperoleh keuntungan.   Hadirnya TEMU dinilai bisa menimbulkan kerugian bagi UMKM. "Kita enggak akan kasih kesempatan, masyarakat rugi. Kan kita mau jadi ruang digital itu untuk membuat masyarakat produktif dan lebih untung, kalau membuat masyarakat rugi buat apa," tegas Budi Arie.      

Editor: Nurul Adriyana Salbiah

Tag:  #mengenal #aplikasi #temu #ancaman #bagi #pelaku #umkm #yang #kabarnya #masuk #indonesia

KOMENTAR