Bagaimana Cara Menghilangkan Rasa Bersalah karena Menitipkan Orangtua di Panti Jompo?
Rasa bersalah karena menitipkan orangtua ke panti jompo bisa dialami anak, meski keputusan itu diambil atas persetujuan orangtua. Ini saran psikolog. (freepik)
16:10
30 Juni 2025

Bagaimana Cara Menghilangkan Rasa Bersalah karena Menitipkan Orangtua di Panti Jompo?

Bagaimana cara menghilangkan rasa bersalah karena menitipkan orangtua ke panti jompo? Perasaan tersebut bisa memengaruhi mental anak, meski keputusan menitipkan orangtua diambil demi kebaikan orangtua. 

Menurut psikolog klinis Fitri Jayanthi, M.Psi., perasaan bersalaah merupakan respons emosional yang umum terjadi, terutama dalam budaya yang menjunjung tinggi nilai membalas budi kepada orangtua.

“Perasaan bersalah muncul karena kita merasa tidak memenuhi harapan untuk merawat orangtua secara langsung,” ujar Fitri kepada Kompas.com, Senin (30/6/2025).

Namun, ia menegaskan, rasa bersalah ini tidak selalu mencerminkan kurangnya kasih sayang atau kepedulian seorang anak.

Rasa bersalah menitipkan orangtua ke panti jompo

Langkah pertama untuk mengelola rasa bersalah adalah mengenali penyebabnya. Apakah berasal dari tekanan sosial, nilai budaya, atau penilaian pribadi?

Fitri menjelaskan, banyak anak merasa gagal karena tidak bisa merawat orangtua di rumah.

Padahal, kondisi seperti tidak adanya caregiver, keterbatasan waktu, atau ketidaksiapan secara emosional dan fisik juga harus dipertimbangkan secara realistis.

“Meminta bantuan pihak profesional bukan berarti kita menyerah, tapi justru bentuk tanggung jawab,” ujarnya.

Ubah cara berpikir dari "kenapa" jadi "apa" 

Rasa bersalah karena menitipkan orangtua ke panti jompo bisa dialami anak, meski keputusan itu diambil atas persetujuan orangtua. Ini saran psikolog. Rasa bersalah karena menitipkan orangtua ke panti jompo bisa dialami anak, meski keputusan itu diambil atas persetujuan orangtua. Ini saran psikolog.

Salah satu teknik yang bisa membantu meredakan rasa bersalah adalah dengan mengubah pola pertanyaan di pikiran kita.

“Alih-alih terus bertanya, 'Kenapa saya tidak bisa merawat sendiri?’, lebih baik ubah ke, ‘Apa yang bisa saya lakukan agar tetap dekat dengan orangtua?’,” jelas Fitri.

Pertanyaan berbasis solusi akan mendorong kita pada tindakan yang lebih konstruktif, daripada terjebak dalam penyesalan atau rasa tidak cukup baik.

Bangun kembali hubungan emosional

Menitipkan orangtua ke panti jompo bukan berarti memutus hubungan. Sebaliknya, anak tetap bisa menunjukkan kasih sayang melalui interaksi bermakna.

“Luangkan waktu untuk menelepon, mengunjungi di akhir pekan, atau membawa makanan kesukaan saat berkunjung. Hal-hal kecil ini berdampak besar secara emosional,” kata Fitri.

Menurutnya, justru dengan menguatkan hubungan emosional, rasa bersalah bisa berubah menjadi perasaan damai dan keyakinan bahwa kita tetap hadir sebagai anak.

Terima bahwa rasa bersalah adalah bagian dari cinta

          View this post on Instagram                      

A post shared by KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

Fitri menambahkan, rasa bersalah tidak harus dihapus sepenuhnya. Sebaliknya, perasaan itu bisa diterima sebagai bagian dari bentuk kasih sayang yang tulus.

“Yang penting bukan menghilangkan rasa bersalah, tapi menyeimbangkannya dengan emosi positif. Misalnya, rasa bangga karena sudah berusaha hadir dengan cara yang berbeda,” ujarnya.

Dengan mengizinkan diri merasakan berbagai emosi tanpa menghakimi, anak bisa membangun kesehatan mental yang lebih stabil dan penuh empati.

Tag:  #bagaimana #cara #menghilangkan #rasa #bersalah #karena #menitipkan #orangtua #panti #jompo

KOMENTAR