Dua Pemain Keturunan Indonesia Resmi Dikontrak Klub Liga Eredivisie Belanda

Empat pemain muda dari Akademi klub Belanda, Fortuna Sittard resmi menerima kontrak profesional. Cukup mengejutkan, dua dari empat pemain akademi tersebut adalah keturunan Indonesia, yaitu Sjors Lowis-Hermsen dan Tristan Schenkhuizen.

Dikutip dari laman resmi klub Fortuna Sittard, dua pemain keturunan Indonesia itu menandatangani kontrak profesional pertama mereka bersama dua pemain lainnya, yakni Ramazan Bayram dan Baran Yilmaz . Mereka mendapatkan penghargaan atas pengembangan pribadi mereka dalam beberapa tahun terakhir.

Berikut adalah Profil Sjors-Lowis Hermsen dan Tristan Schenkhuizen

Sjors-Lowis Hermsen, seorang pemain keturunan Indonesia, baru-baru ini menyatakan keterbukaannya untuk bermain bagi Timnas Indonesia jika tidak mendapat kesempatan di Timnas Belanda.

Dalam wawancara di kanal YouTube Yussa Nugraha, Hermsen mengungkapkan ketertarikannya meskipun belum pasti. Ia baru saja melakukan debut profesional di Eredivisie bersama Almelo pada usia 17 tahun dan telah menandatangani kontrak profesional dengan Sittard.

Hermsen bermain sebagai penyerang sayap untuk tim U-21 Fortuna Sittard. Ia memiliki darah Indonesia dari neneknya yang lahir di Jakarta, dengan ayah berdarah campuran Indonesia dan Belanda. Hermsen awalnya bermain untuk tim U-18 sebelum dipromosikan ke U-21 pada awal musim 2023/2024.

Tristan Schenkhuizen [Laman Resmi Fortuna Sittard/fortunasittard.nl/]

Selain Hermsen, Fortuna Sittard juga memiliki pemain keturunan Indonesia lainnya, Tristan Schenkhuizen. Schenkhuizen, seorang gelandang bertahan, lahir di Sittard pada 12 Juli 2004 dan telah bermain di Akademi Fortuna sejak 2012.

Pada usia 8 tahun, dia bergabung dari FC Geleen Zuid. Penampilannya bersama Fortuna Sittard U-21 sangat impresif, mencatatkan 7 gol dan 7 assist dalam 15 pertandingan.

Fortuna Sittard juga memiliki talenta lain seperti Ramazan Bayram, seorang penjaga gawang asal Belgia, dan Baran Yilmaz, seorang pemain yang aktif di akademi muda Fortuna selama 2,5 tahun.

Kepala pelatihan pemuda, Kemal Burak Calik, mengungkapkan kebanggaannya atas perkembangan para pemain muda ini, menegaskan pentingnya pelatihan pemuda di klub tersebut.