Cerita di Balik Jersey ''Gado-Gado'' Arema FC
- Ada cerita menarik dari perjalanan Arema FC di Liga 1 2023-2024. Singo Edan sempat bertanding dengan jersey "gado-gado".
Jersey "gado-gado" itu merupakan kombinasi antara seragam utama dan kostum kedua Arema FC.
Arema FC memakai jersey kombinasi saat bertandang melawan Bali United pada laga pekan ke-21 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar.
Sebagai tuan rumah, Bali United mendapatkan hak untuk mengenakan jersey utama mereka yang berwarna merah (atasan)–putih (celana)–merah (kaus kaki).
Sedangkan, Arema FC sebagai tamu seharusnya mengenakan jersey kedua yang berwarna putih-putih-putih.
Namun, karena ada kesamaan dengan Bali United pada celana yang berwarna putih, Arema FC kemudian menggunakan bawahan dari kostum utama yang berwarna biru.
Hal itu sejalan dengan regulasi Liga 1 2023-2024, di mana dua tim yang bertanding harus menggunakan warna jersey yang kontras dan berbeda.
Tujuannya adalah untuk mempertegas identitas kedua tim dan menghindari kebingungan di dalam lapangan.
Jersey "gado-gado" kemudian dipakai lagi oleh Arema pada pekan ke-22 saat menjamu Persis Solo.
Sebagai tuan rumah, tim berjuluk Singo Edan itu seharusnya mengenakan jersey utama warna biru-biru-biru.
Tapi, Singo Edan pada akhirnya tampil mengenakan kaus warna putih dari jersey kedua, sehingga kombinasinya menjadi putih-biru-biru.
“Sebetulnya kombinasi itu dilakukan karena saat MCM (Match Coordination Meeting) wasit memutuskan bahwa kalau Arema pakai atasan biru atau bawahan biru berbenturan dengan tim lawan."
"Jadi kombinasi jersey itu lebih dari keputusan saat MCM,” tutur Manajer Arema FC Store, Tjiptadi Purnomo, kepada Kompas.com.
Meskipun menggunakan seragam tempur "gado-gado", penampilan Jayus Haryono dkk tetap enak dipandang.
Tjiptadi Purnomo menerangkan bahwa klub memang punya gagasan untuk membuat setiap jersey unik melalui warna dan ciri khas masing-masing.
Kostum juga didesain sedemikian rupa supaya bisa selaras saat dikombinasikan.
“Kami mendesain jersey dua musim sebelumnya itu antara home, away, dan third ada corak yang berkesinambungan. Jadi, alhamdulillah, misal dikombinasi masih bisa matching atau cocok,” ucap Tjiptadi Purnomo, pria yang biasa disapa Aditoel.
Gagasan ini akan terus dipertahankan pada musim-musim selanjutnya dan menjadi ciri khas desain jersey Arema FC.
“Karena desain musim depan dan produksi untuk musim depan juga sudah jalan,” kata Tjiptadi Purnomo.