Jonatan Christie Terusik Keputusan Wasit, Jadi Alasan Kegagalan di Final Arctic Open
BENAHI NONTEKNIS: Jonatan Christie ketika menghadapi Chou Tien Chen di final Arctic Open pada Minggu (13/10) lalu. (ANTTI AIMO/AFP PHOTO)
09:57
15 Oktober 2024

Jonatan Christie Terusik Keputusan Wasit, Jadi Alasan Kegagalan di Final Arctic Open

– Setelah kegagalan di Olimpiade Paris 2024, Jonatan Christie menargetkan meraih dua gelar juara hingga akhir tahun. Satu gelar hampir didapat. Di babak final Arctic Open 2024, Jojo –sapaan akrabnya– takluk dari andalan Taiwan Chou Tien Chen (18-21, 17-21).

Gagal di final diakui tidak sesuai harapannya. Sebab, bulan ini dia menargetkan setidaknya dapat satu gelar. Terlebih, di laga final, terdapat kejadian yang kurang mengenakkan. Yakni, keputusan wasit. Hal itu membuat fokus dan konsentrasinya terganggu.

Kejadian itulah yang tidak mau diulangi saat tampil di Denmark Open pekan ini. Di mana, pada babak awal, Jojo bakal menghadapi wakil Malaysia Leong Jun Hao. Secara rekor pertemuan, juara Asian Games 2018 Jakarta itu baru sekali bentrok dengan Leong. Hasilnya, Jojo takluk di Indonesia Open 2024 dengan rubber game (13-21, 21-16, 21-12).

Jojo begitu mewaspadai motivasi dan energi pemain di usia emas seperti Leong. Saat ini, Leong menapaki usia 25 tahun. Selain itu, juga ada pemain muda berusia 19 tahun seperti Alex Lanier yang mengejutkannya dengan juara di Japan Open.

Dan terakhir mencapai perempat final Arctic Open. ’’Melihat dari permainannya (Alex) memang lagi bagus banget gitu ya,’’ ujarnya.

Menurutnya, di Denmark Open nantilah menjadi salah satu gambaran bagaimana persaingan tunggal putra ke depan. Sebab, berlabel super 750, semua pemain level elite ikut ambil bagian.

’’Saya rasa (soal persaingan) cukup baik untuk dunia badminton, cukup baik juga untuk tunggal putra,’’ ucapnya.

Di usia yang menginjak 27 tahun ini, Jojo tak memungkiri masih berkeinginan untuk tampil di Olimpiade 2028. Yaitu, saat usianya sudah berkepala tiga. Dia menjadikan Viktor Axelsen yang bisa back-to-back meraih medali emas Olimpiade Paris di usia menginjak 30 tahun sebagai contoh.

’’Memang nggak sedikit juga kok yang di usia matang tapi malah bersinar. Jadi nggak menutup kemungkinan,’’ katanya.

Di Denmark Open ini, salah satu yang menjadi konsentrasi Jojo adalah mengembalikan kondisi fisik. Sebab, berlaga hingga final di Arctic Open tentunya membuat fisik cukup terkuras. ’’Jadi, saya akan coba untuk istirahat terlebih dahulu. Yang sudah terjadi biarkanlah berlalu, kita harus terima apa pun hasilnya dan fokus lagi untuk Denmark Open,’’ ungkap pemain binaan PB Tangkas itu.

Selain dari kondisi fisik, faktor nonteknis seperti keputusan wasit juga disiapkan secara mental. Sebab, dia tak memungkiri kerap kali keputusan wasit bisa merugikan ataupun menguntungkan. (raf/c17/bas)

Editor: Dhimas Ginanjar

Tag:  #jonatan #christie #terusik #keputusan #wasit #jadi #alasan #kegagalan #final #arctic #open

KOMENTAR