Psywar Islam Makhachev Jelang Lawan Jack Della Maddalena di UFC 322
Islam Makhachev siap hadapi Jack Della Maddalena di UFC 322. (Instagram @espnmma)
10:51
16 November 2025

Psywar Islam Makhachev Jelang Lawan Jack Della Maddalena di UFC 322

 

 — Psywar Islam Makhachev jelang laga panas melawan Jack Della Maddalena di UFC 322 langsung mencuri perhatian setelah ia dengan lantang menyebut dirinya masih juara kelas ringan.

Ucapan itu menjadi sinyal kuat perang mental karena ia menegaskan, “Saya merasa saya masih juara” meski secara resmi gelar itu sudah tidak berada di tangannya.

Makhachev datang membawa sabuk kelas ringan yang ia menangkan pada 2022 dan tetap menganggapnya sebagai bagian dari identitasnya.

Ia merasa tidak pernah dicopot oleh petarung lain dan menilai gelarnya hilang bukan karena kekalahan, tetapi karena keputusan naik kelas.

Situasi tersebut ia garis bawahi dengan pernyataan keras, “Saya tidak kehilangan sabuk ini kepada siapapun.”

Kalimat itu menjadi pesan terselubung untuk lawan maupun publik statusnya sebagai penguasa divisi ringan menurutnya masih sah secara moral.

Keputusan naik ke kelas welter memang membuatnya harus melepas sabuk kelas ringan demi penyesuaian jadwal pertarungan.

Namun Makhachev menolak anggapan dirinya kehilangan legitimasi dan menegaskan fokusnya kini tertuju pada pencapaian baru.

Ucapan lanjutannya, “Saat ini saya datang untuk merebut sabuk kedua saya,” menunjukkan betapa serius ia mengejar gelar ganda.

Psywar itu seolah ingin menempatkan dirinya bukan sebagai penantang, tetapi sebagai juara yang sedang memperluas wilayah kekuasaan.

Pertarungan melawan Della Maddalena di UFC 322 makin memanas karena Makhachev langsung mendapat kesempatan menantang gelar welter tanpa harus melewati jalur eliminasi seperti petarung lain.

Keistimewaan tersebut memperkuat aura ancaman yang ia bawa ke oktagon.

Kepercayaan diri Makhachev semakin tampak ketika ia menyebut mimpinya sejak lama adalah menjadi juara di dua divisi.

“Ini adalah mimpi saya. Saya kini sangat dekat dengan mimpi saya,” ujarnya sambil menegaskan ambisinya berada di puncak dua kelas berbeda.

Ia menambahkan, “Sepanjang karier profesional saya, ketika saya jadi juara kelas ringan, mimpi saya adalah untuk bisa juara di dua nomor.”

Pernyataan itu menegaskan misi besarnya bukan sekadar mempertahankan status, tetapi membangun warisan.

Perjalanan menuju kelas welter dianggapnya sebagai evolusi karier yang tidak bisa dihindari. Ia merasa berada dalam performa terbaik dan perubahan kategori justru membuka ruang eksplorasi kemampuan yang lebih besar.

Meski kelas welter dikenal lebih keras secara fisik, Makhachev tampak tidak gentar dan tetap menunjukkan aura dominan.

Psywar yang ia bangun kemungkinan menjadi cara untuk menekan mental Della Maddalena sejak fase persiapan pertarungan.

Della Maddalena tentu bukan lawan sembarangan karena ia merupakan juara welter yang sedang berada dalam performa puncak.

Striking cepat dan gaya agresifnya bisa memaksa Makhachev keluar dari zona nyaman yang biasanya mengandalkan kontrol grappling dominan.

Namun, ucapan keras Makhachev mungkin membuat tekanan psikologis justru berada di kubu Della Maddalena.

Makhachev ingin lawannya merasa tengah menghadapi petarung yang membawa warisan gelar, bukan sekadar pesaing baru di divisi welter.

Di sisi lain, sabuk kelas ringan yang sebelumnya dimiliki Makhachev kini berada pada genggaman Ilia Topuria.

Menariknya, Topuria juga melepas sabuk kelas bulu untuk naik dan menaklukkan divisi ringan sehingga dinamika perebutan gelar dua kelas semakin cair.

Perubahan ini memperlihatkan tren baru para juara UFC yang memilih naik kelas demi meraih kejayaan lebih besar. 

Makhachev memandang situasi tersebut sebagai momen tepat untuk masuk ke dalam persaingan gelar ganda dan menambah nilai historis kariernya.

Namun fokus utamanya tetap mengarah pada pertarungan melawan Della Maddalena yang menjadi gerbang impiannya.

Duel ini bukan sekadar perebutan sabuk, tetapi juga pertaruhan warisan dan legitimasi bagi Makhachev sebagai salah satu petarung terbaik generasinya.

Psywar yang ia bangun melalui pernyataan-pernyataan tegas merupakan bagian dari strategi menegaskan dominasi sejak sebelum oktagon ditutup.

Ia ingin memperlihatkan kepada dunia status juara tidak hilang hanya karena pergantian angka di timbangan.

“Sabuk itu belum hilang dari pelukan saya,” demikian keyakinan yang ia sampaikan. Ia menegaskan kembali kepercayaan dirinya gelar kelas ringan masih melekat secara identitas meski status resmi berubah.

Pernyataan-pernyataan itu membuat duel UFC 322 semakin menarik di mata publik karena bukan hanya pertarungan fisik yang dipertontonkan.

Ada adu mental dan reputasi yang membuat atmosfer laga ini semakin tegang dan penuh drama.

Dengan psywar yang terus ia kobarkan, Makhachev seolah ingin mengatakan pada dunia ia bukan sedang mengejar pengakuan.

Ia merasa sudah memilikinya sejak lama dan kini hanya ingin menambah bab baru dalam catatan sejarah kariernya di UFC.

Editor: Edi Yulianto

Tag:  #psywar #islam #makhachev #jelang #lawan #jack #della #maddalena

KOMENTAR