HUT Ke-79 Bhayangkara: Indra Kahfi dari Polri ke Lapangan Hijau, Kini Kawal Raffi Ahmad
Profesi baru mantan pemain Bhayangkara FC Indra Kahfi (kiri) setelah pensiun menjadi ajudan Raffi Ahmad.(Dokumentasi Pribadi)
17:48
1 Juli 2025

HUT Ke-79 Bhayangkara: Indra Kahfi dari Polri ke Lapangan Hijau, Kini Kawal Raffi Ahmad

- HUT kke-79 Bhayangkara menjadi momen refleksi bagi banyak anggota Polri. Bagi Indra Kahfi Ardhiyasa, peringatan ini lebih dari sekadar seremoni.

Kisahnya menjadi pengingat bahwa pengabdian tidak mengenal panggung. Ia merupakan potret nyata dedikasi tanpa henti, dari seorang anggota Lantas yang pernah memimpin Bhayangkara FC di lapangan hijau. 

Setelah gantung sepatu, Indra Kahfi menjalani peran berbeda yaitu sebagai ajudan salah satu figur publik ternama di Indonesia, Raffi Ahmad.

“Yang pertama saya ucapkan HUT Bhayangkara ke-79, sudah lumayan banyak. Semoga di usia yang sudah matang ini ya kita memang belum sempurna."

"Tapi kami selalu berusaha menjadi yang terbaik untuk tetap mengabdi ke masyarakat,” tuturnya kepada Kompas.com dengan penuh kebanggaan terhadap institusi yang telah membesarkannya.

Dari Polisi ke Sepak Bola, Kembali ke Polisi

Seperti diketahui perjalanan karier Indra Kahfi terbilang unik. Ia bergabung dengan Polri pada tahun 2004, jauh sebelum publik mengenalnya sebagai pemain belakang tangguh di Bhayangkara FC.

Kemudian pada tahun 2010 ia memulai karier sepak bolanya secara profesional.

“Kalau menurut penilaian saya sih, ya ini sudah jalan garis tangan,” kata Indra Kahfi.

Sebab, menurutnya tidak semua orang bisa berpindah peran tanpa kehilangan arah. Namun ia melakukannya dengan penuh syukur. 

“Bersyukurnya lagi, setelah pensiun dari bola saya bisa kembali mengabdi untuk mengawal orang penting sekelas Raffi Ahmad sebagai ajudannya,” imbuhnya.

Apalagi membela Bhayangkara FC bukan hanya soal memenangkan pertandingan, tapi juga juga soal menjaga nama baik institusi yang dicintai.

“Sebagai anggota Polri juga bermain bola, harus menjaga nama baik. Kita harus bisa menjadi contoh, baik di lapangan maupun di masyarakat sipil,” katanya lagi.

Tidak sedikit cibiran yang diterima Indra Kahfi selama bergabung dengan Bhayangkara FC, terutama karena identitasnya yang lekat dengan Polri.

Tapi ia tidak pernah ambil hati. Ia menasihati para juniornya agar tetap fokus.

“Kalau bicara beban mental sih tidak lah ya. Semua caci maki itu saya anggap sebagai proses pendewasaan dan penguatan mental. Yang penting main bagus, bakal tahu sendiri,” tutur kakak dari penjaga gawang Persija Jakarta, Andritany Ardhiyasa, itu.

Mantan pemain Bhayangkara FC di liga 2 2024-2025, Indra Kahfi dan Ruben Sanadi.Dokumentasi Pribadi Mantan pemain Bhayangkara FC di liga 2 2024-2025, Indra Kahfi dan Ruben Sanadi.

Kini, setelah 15 tahun berkarier di dunia sepak bola, Indra Kahfi akhirnya memutuskan untuk gantung sepatu dengan tenang, tanpa penyesalan.

“Saya rasa sudah cukup untuk berkarier di sepak bola profesional dan kembali ke instansi,” ucap Indra Kahfi.

Momen pensiunnya pun terasa tepat, yakni ketika Bhayangkara FC baru saja kembali promosi ke kasta sepak bola tertinggi Indonesia, Liga 1, setelah sebelumnya sempat terdegradasi.

Indra Kahfi yang pernah merasakan manisnya juara Liga 1 pada 2017 bersama Bhayangkara FC, bisa menutup kisahnya di lapangan dengan kepala tegak.

“Ya, momen pas buat saya, pas di tahun ini,” sambungnya.

Fondasi Kedisiplinan

Sebagai anggota Polri dan juga mantan kapten tim Bhayangkara FC, Indra Kahfi adalah simbol dari dedikasi yang konsisten.

Ia membuktikan bahwa loyalitas pada negara tidak hanya bisa dijalani dari balik meja atau barikade, tapi juga lewat lapangan hijau.

Indra Kahfi melangkah ke dunia baru dengan satu hal yang tidak berubah. Hatinya sejak awal siap mengabdi, baik untuk negara, masyarakat maupun keluarga.

 

Pedoman itu membuatnya merasa tidak kesulitan beradaptasi saat memasuki dunia berbeda dari kepolisian ke sepak bola Indonesia, lalu bekerja dalam bidang pengawalan.

Kedisiplinan sudah lebih dulu tertanam dalam tubuhnya.

“Jadi 11-12 ya untuk kedisiplinan, mulai menjaga fisik dan pola hidup sehat adalah kunci utama karier panjang di sepak bola. Saya sudah punya basic polisi, ya Alhamdulillah saya bisa menjalani semua dengan disiplin,” kata mantan pemain Borneo FC itu.

Mantan pemain Bhayangkara FC Indra Kahfi saat menggunakan seragam Polri bersama kedua orang tuanya.Dokumentasi Pribadi Mantan pemain Bhayangkara FC Indra Kahfi saat menggunakan seragam Polri bersama kedua orang tuanya.

Nilai-nilai itu tetap dipegang untuk menjaga keseimbangan. Apalagi, menjadi ajudan Raffi Ahmad berarti bekerja nyaris tanpa henti.

“Biasanya kerja 8 jam, atau latihan 2-3 jam lalu free. Sekarang harus melekat terus, bisa sampai 15 jam. Kalau tidak dinas, selain istirahat dan kumpul keluarga, saya tetap menjaga fisik,” pungkasnya.

Tag:  #bhayangkara #indra #kahfi #dari #polri #lapangan #hijau #kini #kawal #raffi #ahmad

KOMENTAR