Ikuti Jejak Airlangga Hartarto, Jusuf Hamka Mundur dari Golkar: Keluarga Tak Setuju Saya Berpolitik
Partai Golkar resmi mengeluarkan surat instruksi kepada bos jalan tol, Jusuf Hamka untuk maju di Pilkada Jakarta 2024. - Jusuf Hamka atau Babah Alun mengundurkan diri dari Partai Golkar setelah Airlangga Hartarto mundur dari Kursi Ketum Golkar. 
07:41
12 Agustus 2024

Ikuti Jejak Airlangga Hartarto, Jusuf Hamka Mundur dari Golkar: Keluarga Tak Setuju Saya Berpolitik

Politisi Golkar, Jusuf Hamka atau Babah Alun mengundurkan diri dari Partai Golkar sekaligus pencalonan dirinya sebagai calon wakil gubernur DKI Jakarta maupun Jawa Barat.

Pengusaha jalan tol itu memutuskan untuk mengundurkan diri setelah Airlangga Hartarto menyatakan mundur dari Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar pada Minggu (11/8/2024).

Adapun, alasan Jusuf mengundurkan diri karena ia menyebut bahwa keluarganya sejak awal tak setuju jika dia terjun ke dunia politik.

Ditambah lagi, Airlangga, seseorang yang mengajukan dirinya menjadi calon gubernur di Pilkada Serentak 2024 juga mengundurkan diri.

Karena hal tersebut, Jusuf memilih untuk mundur dan kini ingin fokus mengurus keluarga.

"Betul (saya mengundurkan diri dari Golkar). Iya sebenarnya saya dari awal kan memang keluarga enggak setuju saya berpolitik."

"Terus, kedua kan juga saya dicalonkan di DPP Golkar kan waktu itu kan juga demi DPP Golkar dan teman-teman semua, termasuk Pak Airlangga. Terus kebeneran saya juga September ini mau punya cucu," ujar Jusuf kepada Kompas.com, Minggu (11/8/2024).

"Begitu saya dengar Pak Airlangga mundur, ah momentumnya sama kali. Saya mendingan ngurus keluarga karena keluarga saya minta saya bikin masjid di seluruh provinsi. Masjid Babah Alun," tambahnya.

Apabila ia tetap berpolitik dan menjadi pejabat publik di Jakarta atau Jawa Barat, Jusuf menilai, dirinya tidak bisa memberi banyak manfaat di wilayah lain.

Sehingga, menurutnya, dengan pengunduruan dirinya ini, dia dapat lebih bebas memberikan manfaat kepada orang banyak di mana pun.

"Jadi keluarga sarankan, 'sudah jadi orang bebas, jadi pekerja sosial sesuai cita-cita, sesuai Bunda Theresa'. Ya sudah kembali lagi ke khittah, khittahnya kan sebagai Bunda Theresa maunya," kata dia.

Selain itu, Jusuf juga menilai bahwa Airlangga sudah mengalami banyak hal yang kasar dan keras selama berpolitik.

Hal tersebut juga menjadikan Jusuf khawatir akan mengalami hal serupa jika ia terus beraktivitas di dunia politik.

"Apalagi saya lihat Pak Airlangga itu memimpin partai politik mengalami hal-hal yang kasar dan keras, sehingga saya sendiri takutnya saya enggak bisa mengikuti cara-cara kasar dan keras. Saya kan orang pekerja yang baik-baik saja, yang lembut-lembut saja," kata dia.

Jusuf diketahui akan menyampaikan surat pengunduran diri dalam kontestasi Pilkada dan kader Golkar pada Senin (12/8/2024) hari ini kepada Sekjen Golkar Lodewijk F Paulus.

"Besok (hari ini) akan disampaikan surat mungkin kepada Pak Sekjen. Iya saya akan ke sekretarisnya. Belum tahu. Saya konfirm ke Sekjennya," ungkapnya.

Alasan Airlangga Mundur

Airlangga baru mengumumkan mundur Minggu kemarin, tetapi ternyata pegunduran dirinya itu sudah terhitung sejak Sabtu (10/8/2024).

Pertimbangan Airlangga mengambil keputusan itu adalah demi menjaga stabilitas transisi pemerintahan ke depannya dan untuk menjaga keutuhan Golkar.

"Saya Airlangga Hartarto, setelah mempertimbangkan dan untuk menjaga keutuhan Partai Golkar dalam rangka memastikan stabilitas transisi pemerintahan yang akan datang terjadi dalam waktu dekat."

"Maka dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim serta atas petunjuk Yang Maha Besar, maka dengan ini saya menyatakan pengunduran diri sebagai ketua Umum DPP Partai Golkar," ujar Airlangga, Minggu (11/8/2024).

Setelah pengunduran dirinya ini, kata Airlangga, Golkar akan segera menyiapkan mekanisme organisasi sesuai dengan ketentuan AD/ART yang berlaku.

Semua proses itu akan dilakukan dengan tertib dan menjunjung tinggi marwah Partai Golkar sebagai partai yang besar, matang, dan dewasa.

"Semua proses ini akan dilakukan dengan damai, tertib, dan dengan menjunjung tinggi marwah Partai Golkar. Demokrasi harus kita kawal dan kita kembangkan terus menerus," katanya

"Partai politik adalah pilar demokrasi kita. Indonesia adalah negeri besar. Kita harus memastikan bahwa demokrasi kita terus berjalan dari satu generasi ke generasi berikutnya," imbuh Airlangga.

Berdasarkan informasi yang diterima Tribunnews, Airlangga akan mengumumkan secara resmi mundur dari Ketum Golkar pada rapat pleno yang akan digelar pada Selasa (13/8//2024).

Mengenai pelaksana tugas (Plt) Ketum Golkar pasca mundurnya Airlangga itu disebutkan juga akan dibahas saat rapat pleno Partai Golkar yang akan digelar pada Selasa besok.

Plt Ketum nantinya akan memimpin Golkar hingga digelarnya Musyawarah Nasional (Munas) untuk memilih Ketua Umum definitif.

"Tadi disebutkan oleh Pak Adis (Waketum Golkar) bahwa di forum pleno tersebut nanti akan ditentukan siapa Plt ketua umum yang akan menjalankan tugas-tugas ketua umum hingga mengantarkannya kepada Munas tahun 2024," kata Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily, Minggu.

"Karena kita semua tahu bahwa di depan mata kita akan segera dilaksanakan pemilihan kepala daerah yang membutuhkan kepimpinan yang definitif," katanya.

(Tribunnews.com/Rifqah/Igman Ibrahim/Taufik Ismail) (Kompas.com)

Editor: Facundo Chrysnha Pradipha

Tag:  #ikuti #jejak #airlangga #hartarto #jusuf #hamka #mundur #dari #golkar #keluarga #setuju #saya #berpolitik

KOMENTAR