Analis: Politik Bikin Candu, Jokowi Masuk Partai Tinggal Menunggu Waktu
Momen Presiden Indonesia ke-7 Joko Widodo memberikan arahan saat bertemu dengan Calon Gubernur Jakarta Nomor urut satu, Ridwan Kamil di Jakarta, Senin (18/11/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
16:44
16 Januari 2025

Analis: Politik Bikin Candu, Jokowi Masuk Partai Tinggal Menunggu Waktu

Analis Komunikasi Politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga, menilai jika Presiden ketujuh RI Joko Widodo atau Jokowi hanya tinggal menunggu waktu untuk bergabung kembali ke partai politik.

Hal itu disampaikan Jamiluddin usai isu Jokowi akan bergabung ke Partai Golkar terus menerus dihembuskan.

"Bagi Jokowi, orang yang sudah lama di partai, tentu tak nyaman tanpa partai. Jokowi sebagai politisi tentu akan merasa ada yang kurang bila tidak berpartai," kata Jamiluddin kepada Suara.com, Kamis (16/1/2025).

"Apalagi berpolitik itu kerapkali seperti candu. Karena itu, unsur ketagihan akan sangat kuat. Jokowi akan merasa ada yang kurang bila tidak berpolitik," sambungnya.

Ia mengatakan, atas dasar itu Jokowi merasa perlu berpartai untuk memenuhi rasa ketagihan itu. Hanya dengan begitu rasa candunya dapat dipenuhi.

Selain itu, masuk partai bagi Jokowi juga bukan semata untuk dirinya. Ia perlu partai yang besar untuk mengamankan anak dan menantunya.

"Karena itu, peluang Jokowi masuk ke Golkar sangat terbuka. Tentu itu akan dilakukannya bila dalam kalkulasi politiknya menguntungkan bagi dirinya, anaknya dan menantunya," katanya.

"Tapi bila Golkar dinilainya tidak menguntungkan secara politik, maka Jokowi akan masuk ke partai lain. Kemungkinan itu bisa ke PSI atau justru ia membentuk partai sendiri," sambungnya.

Terakhir, kata dia, hanya ada di partai Jokowi bisa mewujudkan ambisi dan candu politiknya.

"Karena itu, bagi Jokowi masuk partai hanya tinggal menunggu waktu saja. Untuk itu, ia bisa saja ke Golkar atau PSI atau membentuk partai baru," pungkasnya.

Sebelumnya, isu beredar di kalangan awak media jika Presiden ketujuh RI Joko Widodo atau Jokowi akan bergabung dengan Partai Golkar lewat organisasi masyarakat pendiri partai.

Jokowi dikabarkan akan diumumkan bergabung lewat ormas Golkar yakni Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) pada Rabu (15/1/2025) sore ini.

Menanggapi hal itu, Sekretaris Jenderal Partai Golkar, M Sarmuji mengaku belum mendengar apapun mengenai hal itu.

"Saya belum dengar," kata Sarmuji saat dikonfirmasi Suara.com, Rabu (15/1/2025).

Ia mengaku akan mengkonfirmasi perihal kabar tersebut kepada Adies Kadir selaku Ketua Umum MKGR.

"Nanti saya tanyakan Pak Adis, Ketua Umum MKGR," katanya.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia menegaskan partai yang ia pimpin bersifat inklusif sehingga terbuka bagi siapapun untuk bergabung. Tidak terkecuali Joko Widodo atau Jokowi yang resmi dipecat dari PDIP.

"Golkar itu sangat inklusif. Golkar itu terbuka bagi semua anak bangsa yang pingin mengabdikan dirinya lewat politik lewat partai. Jadi Golkar sangat inklusif ya," kata Bahlil di komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (16/12/2024).

Meski begitu, ditanya mengenai kans Jokowi bergabung ke Golkar, Bahlil menegaskan masih melihat perkembangan. Termasuk kemungkinan anak dan menantu Jokowi, Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution bergabung ke beringin, Bahlil menyerahkan keputusan kepada mereka masing-masing.

Bahlil menanggapi sikap partai lain yang terbuka bila Jokowi gabung. Menurutnya sikap tersebut tidak terlepas dari sosok Jokowi.

"Ya kan setiap partai pasti punya keinginan untuk mengajak tokoh-tokoh yang potensial. Pak Jokowi kan mantan presiden. Pasti punya apa ya, simpati yang banyak orang, dukungan yang banyak orang. Ya kita lihat lah," kata Bahlil.

Namun, saat ditanya adakah keinginan dan harapan agar Jokowi beserta Gibran dan Bobby bergabung ke Golkar? Bahlil menjawab normatif.

"Oh Alhamdulillah, Alhamdulillah. Ya kami doakan semuanya baik-baik," kata Bahlil.

"Kami doakan semuanya ya," sambung Bahlil.

Editor: Bangun Santoso

Tag:  #analis #politik #bikin #candu #jokowi #masuk #partai #tinggal #menunggu #waktu

KOMENTAR