Ketua Joman Immanuel Ebenezer soal Isu Jokowi Minta 3 Periode: Sudah Enggak Relevan
Noel mengaku pernah bertanya kepada Jokowi terkait masalah ini.
Menurutnya, saat itu Jokowi menyatakan bahwa dirinya taat dengan konstitusi.
"Semua terkonfirmasi ketika saya komunikasi langsung dengan presiden saat itu, Pak Jokowi. Saya tanya beliau, 'Pak Noel, ini biarin orang-orang sesat kok', katanya, 'Ini kan mereka ingin menyeburkan saya kita lihat lah sampai mana sih orang-orang ini kuatnya bahwa saya tetap konsisten pada konstitusi yang saya patuhi dan saya hormati,' itu bahasa presiden ke saya lho," ucap Noel dilansir YouTube Kompas TV, Selasa (31/12/2024).
Ia menyebut, Jokowi hanya mentertawakan isu dirinya meminta perpanjangan masa jabatan tiga periode.
Noel lantas mengungkapkan, Jokowi menganggap orang-orang yang melemparkan wacana ini ingin menjerumuskannya.
"Orang yang menggagas tiga periode adalah orang yang ingin menampar, cari muka, dan menjerumuskan saya, itu berkali-kali juga presiden menyampaikan kemudian ini dianggap hasratnya Pak Jokowi," tutur Noel.
Bagi Noel, isu Jokowi meminta perpanjangan masa jabatan hanyalah sebuah lucu-lucuan saja.
Pasalnya, dirinya tahu persis bahwa Jokowi mengatakan dirinya mentaati konstitusi dan tak memiliki hasrat kekuasaan sedikit pun.
Menurutnya, eks Wali Kota Solo itu juga menghormati perjuangan aktivis 1998 yang ikut memperjuangkan dirinya menjadi presiden selama dua periode.
Selain itu, Noel menekankan bahwa isu gagasan tiga periode ini sudah tidak relevan. Pasalnya, presiden baru sudah terpilih.
"Jadi ketika kita bicara tentang gagasan tiga periode sudah enggak relevan. Ketika itu sebagai wacana biarin aja sih enggak ada yang nyalahin wacana."
"Mau wacana 100 periode kek, 200 periode, kalau bangsa ini punya komitmen untuk menolak gagasan-gagasan di hari itu ya kita tolak dan orang yang menolak pun tidak ada yang ditangkap," ungkapnya.
Jokowi Sudah Membantah
Sementara itu, Jokowi telah membantah isu dirinya meminta perpanjangan masa jabatan presiden tiga periode.
Jokowi menyebut kabar ini adalah framing jahat yang diarahkan kepadanya.
“Ini saya ulang lagi. Tidak pernah yang namanya saya minta perpanjangan atau 3 periode kepada siapa pun,” ungkapnya saat ditemui di kediamannya, Solo, Jawa Tengah, Senin (30/12/2024)
okowi bahkan meminta awak media untuk menanyakan hal ini secara langsung kepada petinggi PDI Perjuangan (PDIP).
Termasuk kepada Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri atau Ketua DPP PDIP, Puan Maharani.
“Tanyakan saja ke Ibu Mega. Atau tanyakan saja ke Mbak Puan,” jelasnya.
Jokowi mengaku tak pernah mengutus siapa pun untuk melakukan lobi demi memuluskan wacana perpanjangan masa jabatan saat dirinya menjadi presiden.
“Atau tanyakan saja ke partai-partai. Kapan, di mana, atau siapa yang saya utus,” tuturnya.
Menurutnya, isu itu adalah bentuk tuduhan yang tak berdasar.
“Nggak pernah ada. Jangan menjadi framing jahat seperti itu,” ungkapnya.
Saat ditanya apakah kabar ini merugikan baginya, Jokowi tak menganggap demikian.
Ia mengaku tak merasakan dampak apa pun.
Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi). (Tribun Solo)“Biasa,” ucap eks Wali Kota Solo ini.
Lebih lanjut, Jokowi mengaku siap apabila sewaktu-waktu dimintai keterangan mengenai kasus yang menjerat Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto.
Adapun Hasto menjadi tersangka dalam pengembangan kasus dugaan suap terhadap Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait Pergantian Antarwaktu (PAW) yang menjerat mantan calon legislatif (caleg) PDIP, Harun Masiku.
“Ya enggak apa-apa (Hasto mengeluarkan video). Ya diberi keterangan,” jelasnya.
Tertawaan Publik
Menurut Juru Bicara DPP PDIP, Guntur Romli, bantahan Jokowi soal permintaan perpanjangan masa jabatan tiga periode bisa menjadi tertawaan publik. Pasalnya, publik bisa menilai dari bukti-bukti yang sudah ada.
"Bantahan Jokowi soal tidak ada permintaan 3 periode jadi bahan tertawaan publik. Karena publik sangat mengetahui orang-orang di lingkaran Jokowi saat itu secara serentak menyuarakan 3 periode atau perpanjangan masa jabatan, seperti ada yang meminta secara resmi dan mengorkestrasi," kata Guntur Romli, Selasa (31/12/2024).
Menurutnya, Jokowi tidak pernah memberikan teguran dan sanksi kepada mereka hingga akhir periode menjabat presiden.
Bahkan disebut-disebut menjadi 'orang titipan Jokowi' pada kepemimpinan Presiden Prabowo saat ini.
Guntur lalu menerangkan wacana tiga periode pernah disuarakan oleh ketua-ketua umum partai politik saat itu, seperti Airlangga Hartarto (Golkar), Muhaimin Iskandar (PKB), Zulkifli Hasan (PAN) dan PSI.
"Serta oleh menteri-menteri Jokowi seperti Bahlil Lahadalia, Luhut Binsar Pandjaitan dan Tito Karnavian. Kemudian melalui Organ Relawan seperti Projo dengan acara berkedok Musra yang awalnya berniat mencari penerus Jokowi tapi kemudian meneriakkan Jokowi 3 Periode," terangnya.
Tak hanya itu, dikatakan Guntur wacana tersebut juga digaungkan deklarasi Asosiasi Pemerintah Desa Indonesia (APDESI) yang mendukung tiga periode dalam acara yang dihadiri Jokowi.
"Kedua pernyataan Jokowi bahwa orang-orang meminta 3 Periode seperti menampar dan menjerumuskan dia (akhir tahun 2019) hanya drama politik belaka yang menjadi tertawaan publik. Karena orang-orang itu sampai akhir periode Jokowi tetap menjadi orang-orang terdekat Jokowi bahkan disebut-sebut orang titipan Jokowi di kepemimpinan Presiden Prabowo saat ini," jelasnya.
Ia melanjutkan tidak adanya teguran dan sanksi dari Jokowi kepada mereka menunjukkan hal tersebut. Jokowi merasa nyaman-nyaman saja dengan pernyataan mereka.
"Masa iya, kita tidak marah pada orang yang menampar dan menjerumuskan kita. Kecuali sudah direncanakan suatu skenario kepura-puraan. Pura-pura mengingkari padahal dia sendiri yang menyuruh," ungkapnya.
Selanjutnya kata Guntur ada peran besar 'Orang Istana' dari lingkaran Jokowi saat itu yang mengorkestrasi wacana tiga periode atau perpanjangan masa jabatan dengan alasan yang mengada-ada.
"Seperti pandemi Covid 19, kepuasan publik yang tinggi melalui hasil survei, rencana amandemen UUD 1945 hingga Sidang Istimewa MPR. Pada akhirnya sepanjang tahun 2022, Jokowi tidak lagi menunjukkan sikap pura-pura antipati atau penolakan pada wacana 3 periode dengan berdalih 'ini negara demokrasi, suara dan aspirasi rakyat,'" kata Guntur.
Publik, lanjutnya, juga terus dihujani hasil survei-survei kepuasan publik yang sangat tinggi yang di-framing sebagai dukungan rakyat agar Jokowi memimpin kembali.
"Ditambah dukungan Ketua MPR waktu itu Bambang Soesatyo terhadap wacana 3 periode bahkan menyinggung soal amandemen UUD 1945 pada Desember 2022," terangnya.
Berdasarkan alasan-alasan di atas, ditegaskan Guntur, maka bantahan Jokowi terkait permintaan dan wacana tiga periode hanya menjadi bahan tertawaan publik.
"Karena bertentangan dengan bukti-bukti yang ada selama ini dan sudah diketahui secara luas oleh publik," tegasnya.
(Tribunnews.com/Deni/Rahmat)
Tag: #ketua #joman #immanuel #ebenezer #soal #jokowi #minta #periode #sudah #enggak #relevan