Berkurban Hanya Satu Tahun Sekali tapi Banyak Kebutuhan, Harus bagaimana?
Beberapa dari Sahabat mungkin sudah mematangkan niat untuk menunaikan ibadah kurban tahun ini dan telah menyisihkan hartanya agar mendapatkan pahala berkurban. Namun mungkin juga ada Sahabat yang tengah mengalami dilema akan berkurban tahun ini atau justru menunda, karena ada kebutuhan lain yang lebih prioritas. Tapi, rasanya ingin memperoleh pahala kurban, Lalu harus bagaimana?
Kebutuhan Pokok Yang Semakin Mahal
Seringkali seiring kita bertumbuh dewasa, penghasilan kita bertambah tetapi namun begitu juga dengan kebutuhan yang perlu diprioritaskan untuk menjalani hidup sehari-hari, terutama saat harga bahan pokok sedang mengalami kenaikan. Besar kecilnya kenaikan harga ini pasti berpengaruh pada pengeluaran bulanan setiap keluarga, belum lagi kebutuhan darurat yang perlu dipersiapkan.
Serta bagi orang tua muda, prioritas kita tidak hanya sebatas kebutuhan rumah tangga namun tentu juga untuk si buah hati, terutama bagi yang tidak lama lagi akan menduduki bangku sekolah, Tentu mereka sudah harus mempersiapkan berbagai keperluan dan biaya untuk pendidikan anak. Maka dari itu, sudah tidak dapat dipungkiri bahwa luar biasa pentingnya untuk mempersiapkan harta untuk kelangsungan hidup. Namun mungkin diantara Sahabat memiliki hati kecil yang ingin tunaikan kurban tahun ini dan mengalami dilema ingin mendengarkan hati kecil tersebut atau tidak setelah mengetahui pengeluaran yang dibutuhkan untuk membeli hewan kurban.
Baca Juga: Bolehkah Makan Daging Kurban Sendiri? Jangan Asal, Ini Penjelasan Lengkapnya!
Meski begitu, mari kita renungkan kembali, secara sadar atau tidak, bahwa kehidupan di dunia hanya sementara dan kita tidak tahu amalan mana yang bisa mengantarkan kita ke surga sebelum menjumpai hari perhitungan. Tidak ada yang mengetahui sisa waktu kita di dunia kecuali Allah SWT dan sungguh rugi jika tidak dimanfaatkan sebaik mungkin terutama menjelang hari raya Iduladha.
Mengapa Kita Harus Berkurban?
Sebagaimana dulu, perintah pengorbanan Nabi Ismail merupakan ujian Allah SWT dalam mengukur seberapa besar cinta dan ketaatan hamba-Nya dengan merelakan hal berharga yang dimilikinya.
Kini, makna berkurban tentu menjadi lebih luas. Jika dilihat dari segi etimologi kurban sendiri berarti mendekat. Adapun dari segi istilah berarti usaha pendekatan diri seorang hamba kepada penciptanya dengan jalan menyembelih binatang yang halal dan dilaksanakan sesuai dengan tuntutan dalam rangka meraih ridha-Nya.
Namun sahabat, tahukah? makna kurban nyatanya lebih dari itu. Sebagaimana Quraish Shihab menyatakan bahwa ibadah kurban merupakan ibadah sempurna sepanjang hayat manusia. Lewat kurban rasa kepedulian sosial terhadap sesama akan tumbuh, sehingga dapat dipastikan ibadah kurban bukan semata-mata ibadah individual yang meningkatkan kesadaran beribadah pelakunya melainkan merupakan ibadah sosial yang menyadarkan perhatian pada sesama, utamanya para dhuafa yang dalam kesehariannya memiliki keterbatasan untuk merasakan nikmatnya daging kurban. Dengan begitu, kurban juga menjadi ajang umat Islam menghapus sifat serakah dan kecintaan berlebih pada harta yang sejatinya hanya titipan.
Baca Juga: Bule, Sapi Kurban Jokowi Seberat 1,1 Ton untuk Warga Palembang
Pahala Berkurban Hanya Datang Setahun Sekali
Hari raya Iduladha merupakan keberkahan yang penuh dengan nikmat untuk umat-umat Islam, sebuah ibadah yang telah dinanti-nanti oleh kaum Muslim dari berbagai kalangan, bagi yang mampu menunaikannya telah dianjurkan secara kuat untuk dilakukan, Allah SWT berfirman:
وَلِكُلِّ أُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنْسَكًا لِيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ عَلَى مَا رَزَقَهُمْ مِنْ بَهِيمَةِ الأنْعَامِ فَإِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ فَلَهُ أَسْلِمُوا وَبَشِّرِ الْمُخْبِتِينَ
“Dan bagi tiap-tiap umat telah kami syariatkan penyembelihan (qurban) supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan yang Maha Esa, karena itu berserahdirilah kamu kepada-Nya, dan berilah kabar gembira pada orang-orang yang tunduk (patuh) pada Allah.”
Sebagai seorang Muslim yang teladan sepantasnya kita menjalani apa yang sudah disyariatkan oleh Allah SWT dan mereka akan mendapatkan keberkahan-Nya, karena sesungguhnya kabar gembira akan menanti bagi yang menjalani ibadah Kurban. Namun kamu hanya menunaikannya setahun sekali, jadi apakah baik bila kamu menundannya dan menolak pahalanya? Telah dipertegaskan dalam surah Al-Baqarah ayat 148:
وَلِكُلٍّ وِّجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيْهَا فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرٰتِۗ اَيْنَ مَا تَكُوْنُوْا يَأْتِ بِكُمُ اللّٰهُ جَمِيْعًا ۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
"Dan setiap umat mempunyai kiblat yang dia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan. Di mana saja kamu berada, pasti Allah akan mengumpulkan kamu semuanya. Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu."
Di usia kita yang terbatas ini, tidak hanya kebutuhan pokok yang perlu diprioritaskan, namun juga tempat kita di akhirat suatu saat nanti dan hanya satu cara untuk menjamin diri kita akan berada di sisi Allah SWT kelak nanti, yaitu beramal dan melaksanakan perintahnya, Jadi, apakah benar bila kita hanya menabung untuk kebutuhan duniawi kita, bagaimana di kehidupan selanjutnya? Oleh karena itu, mari ambil kesempatan raih pahala istimewa untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, dengan berkurban.
Tag: #berkurban #hanya #satu #tahun #sekali #tapi #banyak #kebutuhan #harus #bagaimana