Pengiriman Bantuan dan BBM Tersendat di Sukabumi Bagian Selatan, Wamen PU Instruksikan segera Tangani
-- Proses penguriman bantuan dan bahan bakar minyak masih tersendat ke Sukabumi bagian Selatan. Hal itu dikarenakan masih ada tujuh titik jalan yang terputus, sehingga mengakibatkan wilayah Selatan terisolasi. Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti menginstruksikan segera membuka jalan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sukabuni Dede Rukaya menuturkan bahwa saat ini ada beberapa kecamatan yang masih belum bisa melakukan percepatan pemberian bantuan, khususnya Sukabumi bagian selatan. Nah, untuk jalur selatan itu meliputi daerah Jampangkulon dan sekitarnya.
"Wilayah itu saat ini menggunakan akses jalan provinsi dari Cibatu sampai Kiaradua. Nanti setelah itu nanti jalan nasional, nanti berbelok ke jalan kabupaten, jalan provinsi lagi baru ke Jampangkulon. Tapi itu kapasitas jalannya kecil," paparnya.
Karena jalan memutar itu, saat ini yang dirasakan oleh masyarakat adalah kekurangan bahan bakar minyak (BBM). Karena BBM dengan truk besar itu tidak bisa lewat.
"Malam tadi sudah berkoordinasi dengan Polres, agar nanti BBM itu bisa diutamakan. Jadi ada beberapa kecamatan yang masih belum dapat di ini. Terutama yang di daerah Sukabumi Selatan Timur. Itu ada Sagaranten, Pabuaran, Cidolo, kemudian Cidadak itu masih belum ada akses," urainya.
Sementara Wamen PU Diana Kusumastuti mengatakan, intinya Kementerian PU akan mengutamakan wilayah yang menjadi prioritas. Jalan yang menjadi prioritas untuk bisa dibuka demi memberikan bantuan dan menyalurkan BBM.
"Yang belum dibuka, diupayakan," jelasnya.
Yang pasti, Kementerian PU tidak akan lagi berkutat pada kepemilikan jalan. Entah jalan nasional, provinsi atau kota dan kabupaten, selama jalan itu krusial untuk masyarakat, kementerian PU berupaya menembusnya.
"Tidak ada lagi sekat jalan milik siapa (nasional atau bukan). Intinya kalau krusial dibutuhkan masyarakat, itu diprioritaskan," tegasnya.
Terkait kerugian yang timbul akibat bencana terhadap infrastruktur nasional. Dia mengatakan bahwa bila tadi dihitung, nilai kerugiannya tidak lebih dari Rp 1 miliar.
"Tapi kan kita nggak mau ya tambah-tambah terus. Karena cuaca sekarang kan masih hujan terus sampai di awal Januari 2025 ini. Jadi kita harus antisipasi supaya tidak terjadi lagi ya. Masyarakat jangan jadi korban lagi. Harus dicegah banjir dan longsor," paparnya.
Sebelumnya, banjir bandang di Sukabumi dipastikan akibat pendangkalan sungai. Kementerian Pekerjaan Umum (PU) berupaya melakukan pengerukan terhadap sejumlah sungai di Sukabumi. 12 alat berat dikerahkan menormalkan berbagai sungai.
Dalam kunjungannya ke Sukabumi, Wakil Menteri PU Diana Kusumastuti menuturkan bahwa Hari ini (7/12) memang sengaja ke Sukabumi mempercepat mengatasi dampak bencana banjir dan tanah longsor. "Sejak hari pertama ditangani Kementerian PU melalui balai-balai. Ini ada dua bencana ya, yaitu banjir dan longsor," terangnya.
Untuk banjir tadi ditinjau di sungai Cipelabuhan. Nah, Cipelabuhan itu ternyata terjadi pendangkalan dari sedimentasi. Pendangkalan sangat parah yang membuat sungai menjadi sangat dangkal.
"Sehingga teman-teman dari BWS Sumber Daya Air ini melakukan pengerukan terhadap sungai," urainya.
Tag: #pengiriman #bantuan #tersendat #sukabumi #bagian #selatan #wamen #instruksikan #segera #tangani