PT SGN Siap Penuhi Kebutuhan Gula Masyarakat, Peran dan Kesejahteraan Petani Tebu Jadi Fokus Utama
Tebu-tebu milik petani yang akan digiling di PT Sinergi Gula Nusantara (SGN). (ANTARA/HO-PT SGN)
17:32
24 April 2024

PT SGN Siap Penuhi Kebutuhan Gula Masyarakat, Peran dan Kesejahteraan Petani Tebu Jadi Fokus Utama

 - Pabrik gula yang dikelola oleh PT Sinergi Gula Nusantara (SGN), bagian dari PT Perkebunan Nusantara Group, telah memperkuat persiapannya untuk menggiling tebu petani guna menjawab permintaan gula konsumsi masyarakat.

Melansir ANTARA, Aris Toharisman, Direktur Utama SGN, menyatakan kesiapan pabrik gula tersebut dalam memproses tebu petani dengan tingkat kematangan yang optimal.

"Saat ini pabrik gula SGN telah siap giling tebu petani untuk memenuhi kebutuhan gula konsumsi masyarakat. Tinggal menunggu tingkat kemasakan tebu untuk mencapai rendemen optimal," kata Direktur Utama SGN Aris Toharisman dalam keterangan diterima di Surabaya, Rabu.

Aris juga menjelaskan bahwa kenaikan harga gula saat ini disebabkan oleh penurunan stok dan masih dalam prosesnya pengadaan gula impor. Namun, ia menegaskan bahwa stok akan dipenuhi kembali setelah pabrik gula menggiling tebu.

Meskipun demikian, Aris menjamin keamanan stok gula SGN hingga proses penggilingan tebu selanjutnya. Pada bulan Maret, stok gula SGN mencapai 2,8 ribu ton untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga akhir tahun 2024.

"Maret lalu persediaan gula SGN sebesar 2,8 ribu ton untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga giling tahun 2024. Selain stok Gula SGN, masih ada persediaan gula milik petani dan milik pedagang di gudang PG SGN," ujarnya.

"Sedangkan proyeksi produksi tahun 2024 sebesar total 992 ribu ton gula kristal putih untuk memenuhi kebutuhan gula konsumsi masyarakat," tambah Aris Toharisman.

Selain dari stok gula SGN, masih ada persediaan gula dari petani dan pedagang di gudang PG SGN.

Total stok gula saat ini diperkirakan mencapai sekitar 144 ribu ton, tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.

Aris juga mengungkapkan bahwa produksi gula dalam negeri tahun ini diperkirakan mencapai 2,3 juta ton, dengan sebagian besar sumbangannya berasal dari PTPN dan petani yang memasok tebu ke SGN.

Oleh karena itu, SGN terus berupaya meningkatkan kinerja industri gula dengan memperbaiki hubungan kemitraan dengan petani, memfasilitasi penjualan gula dengan harga yang menguntungkan, dan menyediakan pupuk melalui program Makmur.

"Data taksasi Maret ada peningkatan dibanding tahun 2023, yakni 12,8 juta ton dari tahun lalu yang hanya 10 juta ton tebu. Sedangkan protas juga naik menjadi 69 ton per hektar dari 58 ton per hektar pada tahun 2023," katanya.

Aris menyoroti pentingnya keterlibatan petani tebu dalam pencapaian swasembada gula nasional.

"SGN terus berupaya meningkatkan kinerja industri gula melalui berbagai cara. Pertama, melakukan perbaikan hubungan kemitraan dengan petani tebu. Kedua, memfasilitasi petani dalam penjualan gula pada harga relatif tinggi dengan pembayaran cepat," kata dia.

"Dampaknya terlihat dari perluasan area tebu rakyat tahun ini dari sebelumnya sekitar 120 ribu hektare menjadi 123 ribu hektare," tambah Aris.

Sunardi Edy Sukamto, Sekretaris Jenderal DPP Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI), menyambut baik berbagai kebijakan yang mendukung kelancaran usaha tani tebu.

Menurutnya, kestabilan harga gula di tingkat produsen maupun konsumen sangat penting untuk menjaga kelangsungan usaha petani tebu.

"Kami menyambut positif kebijakan yang bertujuan untuk peningkatan kesejahteraan petani dan mendukung upaya swasembada gula baik dari PTPN dan Pemerintah, karena pada intinya peran petani tebu tidak dilupakan dan pencapaian swasembada gula harus sejalan dengan peningkatan kesejahteraan para petani tebu," ucapnya.

  ***  

Editor: Novia Tri Astuti

Tag:  #siap #penuhi #kebutuhan #gula #masyarakat #peran #kesejahteraan #petani #tebu #jadi #fokus #utama

KOMENTAR