Indahnya Toleransi di Kota Semarang, Uskup Agung Semarang Kunjungi Masjid Nusrat Jahan saat Lebaran
Imam Masjid Bersalaman dengan Uskup Agung di Hari Idul Fitri. (Istimewa/Rahma Roshadi)
12:40
10 April 2024

Indahnya Toleransi di Kota Semarang, Uskup Agung Semarang Kunjungi Masjid Nusrat Jahan saat Lebaran

 – Umat muslim merayakan Idul Fitri pada Rabu, 10 Maret 2024. Hal ini sesuai dengan ketetapan pemerintah melalui sidang isbat yang digelar Selasa malam.

Kebahagiaan Idul Fitri terpancar di setiap sudut Indonesia. Tak terkecuali dari Kota Semarang, tepatnya dari Masjid Nusrat Jahan.

Setelah melaksanakan sholat Id pada pukul 7 pagi WIB, DKM Nusrat Jahan mendapat kunjungan dari Keuskupan Kota Semarang.

Uskup Agung Semarang, Mgr. Robertus Rubyatmoko Pr, hadir bersama rombongan untuk mengucapkan Selamat Idul Fitri dan beramah tamah dengan umat muslim di masjid ini.

Imam masjid, Maulana Saefullah Ahmad Farouk, menyambut langsung kunjungan penuh persahabatan ini.

Rombongan tiba sekitar pukul 10.00 WIB, setelah sebelumnya mengunjungi beberapa tempat lain untuk memberikan ucapan Idul Fitri.

Ditemui terpisah, salah satu pengurus DKM bernama Roy Attaul Djamil menyampaikan bahwa kunjungan ini memang selalu dilakukan setiap hari raya.

“Kami juga melakukan kunjungan balasan ketika hari raya Natal atau Paskah ke keuskupan atau katedral. Persaudaraan ini sudah terjalin lama,” tegas Roy.

Masjid Nusrat Jahan adalah salah satu rumah ibadah di Kota Semarang yang menggelar sholat Idul Fitri.

Rumah ibadah Islam ini sudah berdiri sejak tahun 60-an. Terletak di pusat Kota Semarang, di sekitar Lapangan Pancasila Simpang Lima Semarang.

Secara kepemilikan, masjid ini milik Jemaat Muslim Ahmadiyah cabang Semarang. Namun demikian, rumah ibadah ini terbuka untuk siapapun yang akan menggunakannya sebagai tempat ibadah.

Bahkan, masjid Nusrat Jahan kerap digunakan untuk pertemuan-pertemuan organisasi keagamaan lain yang membutuhkan tempat.

Ketua DKM, Abdu Shamad menjelaskan tentang keterbukaan dan toleransi yang dibangun di masjid ini.

“Masjid kami terbuka, tidak eksklusif, umat Islam manapun silakan sholat di sini,” jelas Shamad.

Hal ini selaras dengan penjelasan yang dilansir dari situs penakatolik.com bahwa peserta “Peace Train” pernah berkunjung ke masjid ini bersama komunitas keagamaan lainnya.

Pagi tadi, sholat Idul Fitri di Masjid Nusrat Jahan digelar pukul 07.00 WIB. Puluhan jamaah dari lingkungan sekitar masjid meramaikan shaf sholat pagi ini.

Nusrat Jahan terletak di Jalan Erlangga Tengah No. 7A, Kota Semarang. Berada di pemukiman mayoritas non-muslim, tidak membuat masjid ini menutup kehangatan persaudaraan dengan masyarakat sekitar.

Selain menggelar sholat Idul Fitri, di sepanjang bulan Ramadhan DKM juga menggelar sholat tarawih, membagikan takjil hingga kegiatan donor darah.

Sebelum sholat Id, DKM juga membagikan zakat fitrah yang dikumpulkan dari para anggota. Jumlah yang terkumpul dibagikan kepada 49 keluarga keluarga yang membutuhkan.

Rombongan keuskupan kali ini tidak berkunjung sendiri. Tampak mendampingi rombongan yaitu Komunitas Persaudaraan Lintas Iman (PELITA) Kota Semarang.

Juru bicara Keuskupan, Romo Eduardus Didik, menyampaikan salam persaudaraan dan kebahagiaannya pada kesempatan ini.

“Gembira juga bisa berkesempatan untuk bersilaturahmi ke komunitas muslim, termasuk ke Jamaah Muslim Ahmadiyah dan yang lainnya,” pungkas Romo Didik.

Editor: Nicolaus Ade

Tag:  #indahnya #toleransi #kota #semarang #uskup #agung #semarang #kunjungi #masjid #nusrat #jahan #saat #lebaran

KOMENTAR