Dialog Kebangsaan, Evi Ratnasari Dorong Mahasiswa Pilih Pemimpin Kerja Nyata
–Mahasiswa dan pemilih muda diajak aktif berperan dalam Pilkada pada 27 November. Pesan disampaikan Evi Ratnasari, pemateri dalam Dialog Kebangsaan bertajuk Masa Depan Meritokrasi di Gedung Pascasarjana Universitas Islam Lamongan, Selasa (19/11).
Evi menekankan pentingnya keterlibatan generasi muda dalam memastikan terselenggaranya pemilu yang jujur dan berintegritas. Dia mendorong mahasiswa tidak hanya menjadi pemilih yang cerdas tetapi juga berperan sebagai pengawas atau pemantau pemilu.
”Saya mengajak rekan-rekan mahasiswa untuk juga mengikuti pilkada ini. Bisa sebagai pemantau ataupun pengawas. Kita harapkan partisipasi mahasiswa ketika hari H (pencoblosan), mereka melakukan pemungutan suara dengan memilih pemimpin yang identik dengan pemimpin resik,” kata Evi.
Evi berharap, perguruan tinggi turut serta dalam menyosialisasikan pentingnya pemilu kepada masyarakat. Agar masyarakat dapat menjadi partisipan yang baik dalam pelaksanaan pemungutan suara. Selain itu, dia juga mengingatkan mahasiswa untuk waspada terhadap provokasi yang berpotensi menimbulkan konflik selama tahap pilkada.
”Mahasiswa diharapkan dapat menelusuri rekam jejak calon pemimpin, terutama di Pilgub, agar dapat mengetahui mana pemimpin yang bersih dan kerja nyata. Jangan terbuai oleh pemberitaan media soal prestasi penghargaan calon pemimpin, tapi fakta lapangan menunjukkan masalah sosial dan kemiskinan di daerah tersebut masih tinggi,” tegas Evi.
Menurut dia, pemimpin ideal tidak hanya memiliki konsep program yang bagus, tetapi juga mampu mengimplementasikan program dengan cepat dan tepat. Monitoring yang jelas terhadap pelaksanaan program menjadi elemen penting untuk memastikan keberhasilan pemimpin dalam menyelesaikan persoalan rakyat, khususnya di bidang pertanian, nelayan, dan masyarakat berpenghasilan rendah.
”Pilkada ini harus menjadi ajang untuk mencari pemimpin yang benar-benar hadir untuk rakyat, dekat dengan rakyat, dan memberikan solusi yang cepat atas persoalan rakyat langsung,” terang Evi.
Evi mengingatkan agar suara masyarakat tidak dikendalikan tokoh-tokoh tertentu yang memaksakan dukungan kepada pasangan calon tertentu tanpa pemahaman akan rekam jejak mereka.
”Jangan biarkan suara kita dan suara masyarakat di luar sana ditentukan perintah tokoh-tokoh tertentu untuk memenangkan paslon tanpa mengetahui background pemimpin. Kita harus merdeka menentukan pilihan,” tutur Evi.
Sebagai bagian dari upaya menciptakan pilkada yang berintegritas, Evi dan tim terus bekerja sama dengan berbagai stakeholder untuk menyosialisasikan pentingnya memilih pemimpin yang bersih dan kompeten.
”Harapannya, pilkada kali ini dapat menghasilkan pemimpin yang mampu membawa kebahagiaan bagi masyarakat Jawa Timur,” ucap Evi.
Tag: #dialog #kebangsaan #ratnasari #dorong #mahasiswa #pilih #pemimpin #kerja #nyata