48
Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia (tengah) didampingi anggota partai membacakan nama-nama pengurus partai di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Kamis (7/11/2024). (Dery Ridwansah/ JawaPos.com)
19:16
13 November 2024
Universitas Indonesia Minta Maaf Atas Polemik Gelar Doktor Bahlil Lahadalia
Universitas Indonesia (UI) menyampaikan permohonan maaf atas polemik yang terjadi pasca pemberian gelar doktor kepada Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia. Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) UI Yahya Cholil Staquf mengatakan, masalah terkait pemberian gelar doktor itu terjadi karena kekurangan dari UI sendiri. “Universitas Indonesia meminta maaf kepada masyarakat atas permasalahan terkait BL, mahasiswa Program Doktor (S3) Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG),” kata Yahya dalam keterangan resmi, Rabu (13/11). “UI mengakui bahwa permasalahan ini, antara lain bersumber dari kekurangan UI sendiri, dan tengah mengambil langkah-langkah untuk mengatasinya baik dari segi akademik maupun etika,” sambungnya. Lebih lanjut, UI memutuskan untuk menunda kelulusan Bahlil Lahadalia dalam Program Doktor Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia (SKSG UI). “Kelulusan BL mahasiswa Program Doktor (S3) SKSG ditangguhkan, mengikuti Peraturan Rektor Nomor 26 Tahun 2022, selanjutnya akan mengikuti keputusan sidang etik,” jelasnya. Bahkan imbas kejadian ini, UI juga memutuskan untuk menunda sementara atau moratorium penerimaan mahasiswa baru di Program Doktor (S3) SKSG hingga audit yang komprehensif terhadap tata kelola dan proses akademik di program tersebut selesai dilaksanakan. Yahya menyebut, langkah ini dilakukan dengan penuh komitmen untuk memastikan bahwa seluruh proses pendidikan di lingkungan UI berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku. “Sebagai bagian dari upaya ini, sesuai dengan tugas dan kewajibannya, Dewan Guru Besar (DGB) UI akan melakukan sidang etik terhadap potensi pelanggaran yang dilakukan dalam proses pembimbingan mahasiswa Program Doktor (S3) di SKSG,” jelas Yahya. “Langkah ini diambil untuk memastikan penyelenggaraan pendidikan di UI dilakukan secara profesional dan bebas dari potensi konflik kepentingan,” pungkasnya. Sebelumnya, Bahlil mengikuti Sidang Terbuka Promosi Doktor Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia (SKSG UI) dengan disertasi berjudul Kebijakan, Kelembagaan, dan Tata Kelola Hilirisasi Nikel yang Berkeadilan dan Berkelanjutan di Indonesia. Pada 17 Oktober 2024, Bahlil berhasil lulus dalam kurun waktu 1 tahun 8 bulan dengan predikat dengan pujian cumlaude. Namun, disertasi Bahlil itu dianggap janggal oleh banyak pihak, salah satunya disampaikan Jaringan Advokasi Tambang (JATAM) mengajukan keberatan kepada Universitas Indonesia (UI). Kejanggalan ini terkait pencatutan nama organisasinya dalam penelitian disertasi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia. Pasalnya, pengurus JATAM tidak pernah memberikan persetujuan pencatutan nama organisasi kepada Bahlil Lahadalia. JATAM hanya memberikan persetujuan untuk diwawancarai oleh Ismi Azkya yang mengerjakan penelitian untuk dirinya sendiri, bukan untuk orang lain. Hal itu sebagaimana diutarakan Ismi Azkya saat memperkenalkan dirinya kepada JATAM. Diduga menggunakan joki, hingga kini Bahlil belum merespons dugaan tersebut.
Editor: Banu Adikara
Tag: #universitas #indonesia #minta #maaf #atas #polemik #gelar #doktor #bahlil #lahadalia