10 Kali Coba Mengadu ke Jokowi, Yetri Berharap Prabowo dan Gibran Peduli Nasib Kesehatan Anaknya
Seorang warga asal Depok, Yetri Darwin (67) saat mengadukan persoalannya ke Istana Wapres RI, Jalan Kebon Sirih Nomor 14, Jakarta Pusat, Selasa (12/11/2024). 
15:22
12 November 2024

10 Kali Coba Mengadu ke Jokowi, Yetri Berharap Prabowo dan Gibran Peduli Nasib Kesehatan Anaknya

- Seorang warga asal Depok, Yetri Darwin memanfaatkan wadah pengaduan warga yang diinisiasi Wakil Presiden RI (Wapres) Gibran Rakabuming Raka dalam programnya 'Lapor Mas Wapres'.

Yetri datang langsung ke Istana Wapres RI untuk menyampaikan persoalannya yang berkaitan dengan kondisi kesehatan sang anak.

Perempuan berusia 67 tahun tersebut mengatakan, upayanya mengadu ke Wapres Gibran ini dilakukan setelah dirinya beberapa kali berupaya mengadu ke Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) namun nihil.

"Makanya saya sebenarnya udah ke Setneg situ, mau ketemu sama Pak Jokowi tapi hanya sampai Setneg saja sudah enggak bisa lagi, saya sudah 10 kali ke sana, sampe pak Joko Widodo selesai masa tugasnya pulang ke Solo," kata Yetri saat ditemui awak media di Istana Wapres RI, Jalan Kebon Sirih Nomor 14, Jakarta Pusat, Selasa (12/11/2024).

Adapun persoalan dari Yetri yang diadukan kepada Wapres RI Gibran yakni perihal kondisi kesehatan sang anak.

Dimana, Yetri mengatakan sang anak mengalami lumpuh permanen usai menjalani operasi saraf kejepit di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD).

Dengan adanya program ini, Yetri mengungkit soal janji Presiden RI Prabowo Subianto saat usai dilantik yang ingin menolong persoalan warganya.


"Nah sekarang, kemarin waktu pak Prabowo selesai dilantik saya mendengarkan pak Prabowo bilang, Pak Prabowo berjanji akan menolong warganya, saya warga Indonesia asli, saya orang Indonesia saya warga Indonesia yang teraniaya," kata dia.

Terkait pelaporan tersebut kepada Setwapres RI, Yetri mengaku saat ini dirinya tinggal menunggu laporan itu diproses.

Yetri diminta menunggu tentang waktu 14 hari kerja demi melihat perkembangan pelaporan.

Dirinya juga berharap mendapatkan respons yang baik dari pelaporan ini.

Sebelumnya, Yetri mengaku, anaknya bernama Widyayanti berusia 43 tahun mengalami lumpuh usai menjalani operasi saraf kejepit di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Jakarta.

Kata Yetri, anaknya yang seorang dokter itu, kini sudah tidak bisa bergerak normal, dan mengalami kelumpuhan permanen hingga tidak bisa lagi beraktivitas.

"Anak saya dokter Widyayanti datang ke Rumah Sakit RSPAD masih bisa jalan, masih bisa pipis masih bisa buang air besar, masuk kamar operasi, keluar lumpuh dari dada sampai telapak kaki, itu sudah dua tahun empat bulan," kata Yetri menceritakan kondisi sang anak sambil menangis saat ditemui di Istana Wapres RI, Jalan Kebon Sirih Nomor 14, Jakarta Pusat, Selasa (12/11/2024).

Yetri lantas menjelaskan kronologis soal kenapa anaknya bisa divonis lumpuh permanen.

Menurutnya, awal sang anak yang juga merupakan seorang dokter umum mengalami saraf kejepit di bagian belakang tubuhnya.

Seorang ibu bernama Yetri Darwin (67) warga asal Depok, mengadu ke program 'Lapor Mas Wapres' agar dapat kompensasi pengobatan untuk sang anak yang lumpuh permanen usai operasi di RSPAD, Selasa (12/11/2024). Seorang ibu bernama Yetri Darwin (67) warga asal Depok, mengadu ke program 'Lapor Mas Wapres' agar dapat kompensasi pengobatan untuk sang anak yang lumpuh permanen usai operasi di RSPAD, Selasa (12/11/2024). (Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra)

Sempat menolak untuk melakukan tindakan operasi, namun, dokter di RSPAD menyatakan kalau Widyayanti juga mengalami tumor massa menyangat, yang akhirnya diputuskan untuk sepakat melakukan operasi.

"Tadinya anak ibu gamau dioperasi, karena dia tau kan seorang dokter ya, operasi di belakang (badan) ini kan bahaya banget, tapi dokter bilang ini ada tumor massa menyangat gitu, kita kaget ya, ternyata mau dioperasi karena ada tumor itu kan," kata Yetri.

Meski begitu, Yetri tidak langsung merasa yakin, sempat menanyakan soal keamanan tindakan operasi tersebut kepada dokter.

Kala itu, dokter kata dia mengaku menyanggupi keberhasilan operasi tersebut, namun setelah dilakukannya operasi, sang anak justru mengalami lumpuh.

"Kami yakin dokter itu dokter profesional kan, tapi kenapa masuk kamar operasi 7 jam, keluar-keluar lumpuh semuanya, saya bilang sama dokter 'dok kenapa ini anak saya kok lumpuh, gak ada rasa' dijawab 'gakpapa nanti kita terapi'," ujar dia dengan suara terisak.

Atas kondisi tersebut, kini sang anak kata Yetri, sudah tidak bisa bekerja lagi, sementara biaya kehidupan masih harus berjalan.

Atas hal itu, Yetri menuntut dan meminta kepada pemerintah untuk bisa memberikan kompensasi berupa bantuan agar kehidupan dan pengobatan anak bisa tetap terjamin.

Pasalnya, menuntut untuk anak bisa sembuh kata dia bakalan mustahil, karena sejatinya dokter sudah memberikan vonis kalau Widyayanti alami kelumpuhan permanen.

"Dikarenakan anak saya sudah lumpuh permanen kami ingin ada kompensasi, mungkin kami ingin berobat kemanapun mungkin sebagai seorang ibu tetap anaknya ingin pulih lagi walaupun dokter sudah mengatakan seperti itu," tandas dia.

Editor: Wahyu Aji

Tag:  #kali #coba #mengadu #jokowi #yetri #berharap #prabowo #gibranpeduli #nasib #kesehatan #anaknya

KOMENTAR