Sosok Anthony Norman Lianto, Eks Ketua PSI Jakbar Tersandung Kasus Pelecehan, Gagal di Pileg 2024
Ketua PSI Jakbar yang kini mundur, Anthony Norman Lianto tersandung kasus pelecehan seksual. Ini sosoknya yang gagal di Pileg 2024. 
12:26
28 Maret 2024

Sosok Anthony Norman Lianto, Eks Ketua PSI Jakbar Tersandung Kasus Pelecehan, Gagal di Pileg 2024

Nama kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Anthony Norman Lianto menjadi sorotan setelah seorang perempuan berinisial W (29) buka suara terkait pelecehan seksual yang dialaminya.

W mengaku menjadi korban rudapaksa Anthony Norman Lianto. Peristiwa itu terjadi pada 5 Desember 2023.

Peristiwa itu diceritakan W dalam sebuah video rekaman yang kemudian diunggah oleh akun TikTok @B35STIE pada Selasa (26/3/2024) dan kemudian viral di media sosial.

Setelah kasus dugaan pelecehan seksual itu terkuak, Anthony Norman Lianto mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua DPD PSI Jakarta Barat.

Lantas, seperti apa sosok Anthony Norman Lianto?

Anthony Norman Lianto diketahui lahir di Tegal, Jawa Tengah pada 4 Mei 1992.

Sehingga saat ini, ia berusia 32 tahun.

Ia sempat bersekolah di SMA Pius Tegal dan keluar pada 2008.

Terlahir sebagai anak tunggal di keluarga pedagang, Anthony Norman Lianto pindah ke Melbourne, Australia saat umur 16 tahun.

Di Melbourne, Anthony Norman Lianto melanjutkan pendidikan di Monash University jenjang Diploma.

Ia juga sempat berkuliah di Holmes Institute Melbourne jenjang S1 dan S2.

Semasa kuliah, Norman pernah menekuni sejumlah pekerjaan mulai dari cleaning service, kurir, resepsionis, hingga driver online.

Setelah lulus Master (S2), ia memulai kariee di bidang management hingga terakhir menjadi Higher Education Coordinator di salah satu kampus di Melbourne.

Pada 2019, Norman kembali ke Indonesia setelah di negeri Kanguru itu selama 10 tahun.

Ia pun bergabung dengan PSI dan didapuk menjadi Ketua DPD PSI Jakarta Barat pada Desember 2020.

Norman juga merangkap jabatan sebagai Direktorat Sosial DPP PSI.

Gagal di Pileg 2024

Pada Pileg 2024, Norman mencoba peruntungannya dengan maju sebagai caleg DPRD Jakarta.

Ia maju dari dapil Jakarta 10 meliputi Kecamatan Palmerah, Tamansari, Grogol Petamburan, Kebon Jeruk dan Kembangan Kotamadya Jakarta Barat.

Hasilnya, Norman hanya mendapatkan suara sebanyak 9.500. Perolehan suara itu ada di urutan kedua di antara rekan separtainya.

Dengan hasil ini, Norman gagal duduk di kursi empuk DPRD Provinsi Jakarta.

Mundur dari Jabatan

Ketua PSI Jakbar yang kini mundur, Anthony Norman Lianto tersandung kasus pelecehan seksual Ketua PSI Jakbar yang kini mundur, Anthony Norman Lianto tersandung kasus pelecehan seksual (Facebook)

Setelah kasus dugaan pelecehaan yang dilakukannya terungkap, Norman mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua PSI Jakarta Barat.

Ia mundur dari jabatan Ketua DPD PSI sejak Selasa, 26 Maret 2024.

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PSI DKI Jakarta, Elva Farhi Qolbi mengatakan, sejak berita soal Norman mencuat, pihaknya telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan, sesuai dengan prosedur partai.

Elva ingin menunjukkan bahwa partai berlogo mawar itu tak mentolerir tindakan kekerasan seksual dalam bentuk apapaun dan terhadap siapapun.

"Kami mendukung proses hukum yang sedang berjalan untuk memastikan keadilan bagi semua pihak yang terlibat."

"Termasuk memberikan dukungan penuh kepada pihak berwajib dalam melakukan penyelidikan dan penegakan hukum yang adil," tegas Elva.

Elva bahkan memberikan apresiasi kepada korban atas keberaniannya melaporkan dan mengungkap peristiwa ini.

"Kami berkomitmen untuk mendukung korban dalam proses pemulihan dan mendukung upaya-upaya untuk mencegah kasus kekerasan seksual di kemudian hari," ucapnya.

Senada, Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie juga meminta korban melaporkan ke polisi.

"Lebih baik memang diselesaikan secara hukum, sehingga clear (jelas) apakah ada pelanggaran hukum atau tidak," kata Grace saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (26/3/2024).

Grace baru mengetahui informasi dugaan pelecehan itu dari media sosial dan belum menerima informasi tersebut secara keseluruhan.

"Belum. Baru dari TikTok itu aja. Saat ini kami ikuti dulu perkembangannya, karena informasinya masih sangat minim," ungkap Grace.

Kronologi Dugaan Pelecehan Seksual



W (berkacamata hitam dan bermasker) saat menceritakan pelecehan seksual yang dialaminya dari Ketua PSI Jakarta Barat, Anthony Norman Lianto. W (berkacamata hitam dan bermasker) saat menceritakan pelecehan seksual yang dialaminya dari Ketua PSI Jakarta Barat, Anthony Norman Lianto. (TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra)

Kasus dugaan pelecehaan seksual yang dilakukan Anthony Norman Lianto terjadi saat W, korban ditawari kerja sebagai buzzer PSI.

Awalnya, W mengetahui adanya lowongan sebagai bagian dari PSI melalui informasi di laman resmi partai berlogo bunga mawar itu.

Saat itu, W membutuhkan pekerjaan untuk membiayai kehidupannya di perantauan. Apalagi branding PSI sebagai partai anak muda, membuatnya mantap menjadi bagian dari PSI.

"Tanggal 29 November saya disuruh datang untuk ke Kopdarwil PSI dan di tanggal 4 Desember 2023 saya ditawari jadi buzzer atau prajurit media sosial untuk meningkatkan elektabilitas," tutur W ditemui di kawasan Jakarta Barat, Rabu (27/3/2024).

Sehari kemudian atau pada 5 Desember 2023 malam, perempuan asal Solo itu, kemudian diminta datang oleh Norman ke kantor DPD PSI Jakarta Barat.

"Tapi pada saat saya datang ke sana sepi nggak ada orang gak ada siapa-siapa," kata dia.

Tak lama kemudian, W dihubungi oleh Norman yang mengajaknya makan malam.

"Dia mengarahkan saya untuk keluar dari DPD. Saya diarahkan ke tempat lain saya di drop di Indomaret dengan alasan suruh cari makan dulu karena ada makanan rekomendasi yang enak yang dia tahu.

Tapi pas sampai sana saya dijemput sama pelaku bukan balik ke DPD untuk urusan pekerjaan, saya malah dibawa kabur ke rumahnya," papar W.

Di rumah pelaku itulah, W mengaku dirudapaksa dengan penuh paksaan oleh Norman.

Parahnya lagi, saat itu, W dalam kondisi menstruasi. Usai melampiaskan hasratnya, pelaku kemudian mengunci W di dalam kamarnya hingga pagi harinya.

W sempat melihat seperti ada kamera yang terpasang di dalam kamar tersebut.

Ia menduga Norman sengaja memasang kamera itu untuk mengancam korban agar tak melaporkan rudapaksa tersebut.

"Saya mau coba kabur lewat jendela tapi diteralis besi, saya minta tolong lepasin tapi gak dibukain pintunya," kata dia.

Tak hanya itu, W juag sempat mendapat tindakan intimidasi dari Norman melalui anak buahnya.

Tepatnya pada 7 Desember 2023 atau dua hari setelah peristiwa pelecehan dialami W di kamar Norman.

W bercerita, kala itu sejumlah anak buah Norman memintanya untuk menandatangani surat pernyataan.

Dalam surat pernyataan itu, tertulis bahwa tidak pernah ada pelecehan yang dilakukan Norman kepada W.

Padahal di sisi lain, W merasa belum pernah bercerita pada siapapun terkait peristiwa pelecehan yang dialami.

"Dia nyuruh aku buat surat pernyataan kalau aku fitnah, bohong, tidak dilecehkan," kata W.

Kala itu, W menyebut bahwa anak buah Norman sempat mengajaknya ke suatu tempat sehingga ia merasa ketakutan.

Namun saat diminta, W sama sekali tak mau menandatangani surat tersebut.

"Terduga pelaku memboyong anak buahnya ke suatu tempat yang aku nggak tau, di sana aku nangis histeris aku nggak mau tanda tangan," tutur W.

Selain diintimidasi, W juga menuturkan sempat dijanjikan akan dinafkahi oleh Norman.

Hanya saja, syaratnya W tidak membongkar pelecehan tersebut kepada siapapun.

"Dia janjiin aku buat jualan, buat modal jualan online, terus HP baru, terus dikasih tiap bulan sebutin aja angkanya berapa, dia minta nomor rekening," ujar W.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Korban Dugaan Pelecehan Eks Ketua PSI Jakbar Ngaku Diintimidasi, Janji Mau Nafkahi Bila Tak Bersuara

(Tribunnews.com/Sri Juliati) (TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra)

Editor: Nuryanti

Tag:  #sosok #anthony #norman #lianto #ketua #jakbar #tersandung #kasus #pelecehan #gagal #pileg #2024

KOMENTAR