Prabowo Blak-blakan Dukung Lutfi-Taj Yasin dalam Pilkada Jateng, Perludem Khawatir Alat Negara Digunakan untuk Pemenangan
Sikap Presiden Prabowo Subianto yang secara terang-terangan memberikan dukungan terhadap pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah (Jateng) nomor urut 2, Ahmad Lutfi dan Taj Yasin menuai kritik publik. Sebab, dukungan itu khawatir menjadikan kontestasi Pilkada Jateng tidak netral.
Direktur Eksekutif Perludem Khoirunnisa Agustyati menyatakan, dukungan Prabowo terhadap pasangan Ahmad Lutfi-Taj Yasin seharusnya tidak dilakukan secara terang-terangan. Meski memang Prabowo selain menjabat sebagai Presiden juga masih menjadi Ketua Umum Partai Gerindra.
"Sebagai presiden yang juga merupakan ketua partai, di satu sisi wajar jika ada keberpihakan, apalagi partainya juga ikut mengusung pasangan calon. Tapi tentu sebaiknya tidak ditunjukkan," kata Khoirunnisa kepada JawaPos.com, Minggu (10/11).
Secara aturan, Presiden memang diperkenankan untuk berkampanye sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu. Namun, dalam aturan ditegaskan bahwa tidak menggunakan fasilitas negara.
Meski kepala negara diperbolehkan kampanye, lanjut Khoirunnisa, ia tidak menginginkan kejadinya serupa pada Pilpres 2024. Dimana Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) saat itu disebut-sebut mendukung Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024. "Karena kekhawatirannya adalah akan terjadi seperti di Pilpres yang lalu," ucap perempuan yang karib disapa Ninis itu.
Lebih lanjut, Ninis menekankan dukungan dari Prabowo terhadap salah satu pasangan calon pada Pilkada Jateng diharapkan tidak menggunakan alat negara untuk memenangkan pesta demokrasi di daerah. "Karena ada calon yang dekat dengan penguasa maka bisa mengerahkan sumber-sumber daya negara/daerah untuk digunakan mendapatkan keuntungan elektoral," tegas Ninis.
Sementara itu, Kepala Kantor Komunikasi Presiden Hasan Nasbi menegaskan, pernyataan yang disampaikan Prabowo tersebut dalam kapasitas sebagai Ketua Umum Partai Gerindra. Sebab, tidak ada atribut kepresidenan yang digunakan Prabowo dalam kesempatan itu. "Pak Prabowo adalah ketua umum partai. Sebagai ketua umum partai beliau menandatangani rekomendasi untuk calon-calon kepala daerah," ujar Hasan Nasbi, Minggu (10/11).
Hasan menegaskan, calon yang didukung Partai Gerindra pada Pilkada Serentak 2024, tentu akan didukung oleh Prabowo. "Calon yang direkomendasikan oleh Partai Pak Prabowo (Gerindra) tentu adalah calon yang juga didukung oleh beliau," tegas Hasan.
Dalam video yang diunggah Ahmad Lutfi, Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa menjadi pemimpin daerah tidak bisa sembarangan. Ia menekankan, dibutuhkan pengalaman dan sinergi yang tepat dengan pusat, sehingga visi sebagai pemimpin bisa terlaksana dengan baik.
"Komjen Ahmad Luthfi berpengalaman sebagai Kapolda Jateng, Taj Yasin Maimun juga pengalaman sebagai Wakil Gubernur. Ini kolaborasi tepat,” serunya.
Dengan pengalaman itu, Prabowo melihat keduanya mampu menjadi solusi permasalah di Jateng dan bisa menjadi kepanjangan pemerintah pusat dalam mewujudkan visi presiden. Di sisi lain, Prabowo juga menaruh harapan kepada Taj Yasin Maimun yang tak lain merupakan anak ulama besar, KH. Maimun Zubaer. Bahkan Prabowo menyebut Mbah Moen merupakan gurunya. “Saya sangat menghormati beliau,” ujar Prabowo.
Prabowo juga meyakini keduanya bisa merealisasikan pemerintahan yang bersih, mempecepat pembangunan ekonomi, membuat rakyat menikmati kekayaan bangsa, hingga menjaga kekayaan dan mengelola kekayaan alam Indonesia. “Jawaban itu ada pada diri kedua calon ini. Ini rekomendasi saya,” tutur Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu. (*)
Tag: #prabowo #blak #blakan #dukung #lutfi #yasin #dalam #pilkada #jateng #perludem #khawatir #alat #negara #digunakan #untuk #pemenangan