Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Dikhawatirkan Picu Impor Pangan Skala Besar
Menko Perokonomian Airlangga Hartarto meninjau simulasi makan siang gratis di SMPN 2 Curug, Kab. Tangerang, Kamis (29/02/2024). (HANUNG HAMBARA/JAWA POS)
10:56
24 Maret 2024

Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Dikhawatirkan Picu Impor Pangan Skala Besar

    - Program makan siang dan susu gratis yang dicanangkan presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dinilai akan cenderung salah arah. Direktur Eksekutif Next Policy, Grady Nagara menyatakan, terdapat kekeliruan yang mendasar dalam rencana kebijakan tersebut.   “Ada kekeliruan yang sangat mendasar dalam rencana kebijakan makan siang gratis Prabowo-Gibran. Secara teknokratis, rencana kebijakan tersebut masih sangat prematur karena minimnya riset dan keterlibatan para pakar," kata Grady kepada wartawan, Minggu (24/3).   Grady menyoroti, rencana kebijakan itu berpotensi pada impor pangan skala besar. Serta dapat melemahkan ketahanan pangan Indonesia.    “Ketahanan pangan kita itu lemah. Bayangkan komposisi makan siang gratis bergantung pada komoditas seperti beras, daging, dan susu yang selama ini masih impor. Paling tidak untuk menyasar 82,9 juta penerima manfaat, per tahunnya butuh 6,7 juta ton beras, 1,2 juta ton daging ayam, 500 ribu ton daging sapi, sampai 4 juta kiloliter susu," ungkap Grady.   “Ya itu, potensi impor besar-besaran bisa terjadi jika desain kebijakan tidak mempertimbangkan dimensi diversifikasi pangan. Di Brazil, misalnya, anggaran makan siang gratis di sana mewajibkan 30% mengambil pasokan dari petani lokal. Kita kan tidak terlihat akan seperti itu. Yang ada, potensi impor skala besar justru bisa mematikan para petani kita yang kebanyakan tidak memiliki lahannya sendiri," sambungnya.   Senada dengan itu, peneliti Institute for Demographic and Poverty Studies (IDEAS), Shofie Azzahrah menyoroti beban fiskal yang sangat besar jika kebijakan ini dipaksakan melalui skema APBN.   “Anggaran makan siang gratis mencapai maksimal Rp 450 triliun per tahun. Angka ini bahkan melampaui anggaran ketahanan pangan dan kesehatan yang nilainya hanya 114,3 dan Rp 187,5 triliun," ucap Shofie.   “Dalam hitungan kami, program makan siang gratis akan menambah defisit anggaran sebesar Rp 797 triliun. Angka defisit ini sendiri sudah ada di rasio defisit APBN terhadap GDP sebesar 3,81 persen. Tanpa skenario pembiayaan berkelanjutan, ini sangat berbahaya bagi kesehatan fiskal ke depan yang akan merugikan publik," imbuhnya.  

  Sebelumnya, Anggota Dewan Pakar TaKN Prabowo-Gibran, Drajat Wibowo mengatakan berbagai langkah akan dilakukan agar bisa melaksanakan program tersebut, terutama untuk memenuhi bahan baku pangan yang dibutuhkan. Seperti, melanjutkan food estate hingga swasembada pangan    "Salah satu faktor yang dipertimbangkan tentu mengenai kecukupan supply domestik dan kesiapan rantai pasok," ungkap Drajat beberapa waktu lalu.   Program makan siang gratis akan dilakukan secara bertahap kepada 82,9 juta anak SD di seluruh Indonesia. Sehingga, pemerintah memiliki cukup waktu untuk menggenjot produksi domestik untuk memenuhi bahan baku di tahun-tahun berikutnya.   "Sambil berjalan, produksi susu, daging, telur ditingkatkan sehingga kebutuhan akan impor bisa diminimalkan," pungkasnya.  

Editor: Kuswandi

Tag:  #program #makan #siang #gratis #prabowo #gibran #dikhawatirkan #picu #impor #pangan #skala #besar

KOMENTAR