Potensi Nasdem Bergabung dengan Prabowo, Surya Paloh: Fifty-Fifty
– Berstatus partai pertama yang mencalonkan Anies Baswedan, Nasdem juga berpotensi menjadi partai pertama yang meninggalkannya.
Kans itu kian terbuka setelah Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh membuka komunikasi langsung dengan presiden terpilih Prabowo Subianto kemarin (22/3).
Sinyal ”membelotnya” Nasdem bukan kali pertama. Lima hari seusai pemungutan suara, Paloh sudah bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara. Kemudian, saat Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan hasil pemilu, Nasdem juga menjadi partai pertama di luar koalisi pengusung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang secara terbuka menyatakan menerima hasil.
Kemarin komunikasi Paloh dengan Prabowo tampak sangat hangat. Tiba di Nasdem Tower, Jakarta, pada pukul 13.35, Prabowo disambut langsung oleh Paloh di halaman. Dibumbui dengan saling memeluk layaknya sahabat.
Keduanya lantas mengadakan pertemuan tertutup sekitar satu jam di Nasdem Tower didampingi sejumlah petinggi partai masing-masing. Dari Gerindra, ada Sekjen Partai Ahmad Muzani dan Ketua Harian Partai Sufmi Dasco Ahmad. Sementara, Paloh ditemani Sekjen Nasdem Hermawi Taslim, Ketua DPP Nasdem Willy Aditya, dan Bendahara Umum Ahmad Sahroni. Pertemuan dua tokoh itu berlangsung sekitar satu jam.
Kepada media, Prabowo menyebut kedatangannya ke Nasdem sebagai penghormatan. Sebab, meski berstatus lawan dalam kompetisi pemilihan umum presiden (pilpres), kata Prabowo, Nasdem mau mengucapkan selamat kepada dirinya setelah KPU menetapkan hasil pemilu.
Dalam kesempatan itu, Prabowo juga tidak menampik bahwa tujuan kedatangannya ke Nasdem adalah mengajak bergabung dalam pemerintahannya. ”Saya selalu menawari. Saya selalu mengajak,” katanya, lantas tersenyum.
Menanggapi tawaran Prabowo, Surya Paloh tampak masih malu-malu. Dia menyebut tawaran tersebut sebagai penghargaan Prabowo kepada Nasdem. ”Kita lihat perkembangan ke depan,” ujarnya saat ditanya respons Nasdem. Namun, Paloh mengakui bahwa peluang bergabung ada. ”Itu fifty-fifty possibility-nya (kemungkinannya),” ungkapnya.
Secara pribadi, Paloh menilai ketua umum Gerindra itu bukan orang lain. Sebab, hubungannya dengan Prabowo telah berlangsung hampir 40 tahun.
Dikonfirmasi terpisah, rekan koalisi Nasdem menanggapi santai. Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera menilai pertemuan antarpolitikus merupakan hal biasa. Mengenai kans Nasdem keluar dari Koalisi Perubahan dan bergabung dengan Prabowo, Mardani enggan terburu-buru menyimpulkan. ”Hubungan kami tiga partai dengan Mas Anies (Baswedan) dan Gus Muhaimin (Iskandar) solid dan harmonis,” kata dia.
Terpisah, Muhaimin juga menolak berkomentar soal pertemuan Prabowo-Surya Paloh. ”Nggak ada, nggak ada tanggapan,” katanya di markas Timnas Amin di Jakarta.
Setelah Prabowo, Anies juga berkunjung ke Nasdem Tower sekaligus berbuka puasa bersama dengan Surya Paloh dan anak-anak yatim. Anies menyebut kedatangannya diagendakan sejak minggu lalu, bukan untuk merespons situasi politik.
Anies menilai pertemuan Prabowo-Paloh sebagai sesuatu yang baik. Selaku tuan rumah, sudah selayaknya Nasdem menyambut dengan baik.
Anies menjelaskan, komposisi kabinet baru ditetapkan pada Oktober alias masih panjang dan dinamika apa pun bisa terjadi. ”Apa pun yang dikatakan hari ini bersifat spekulatif,” jelasnya.
Anies juga meyakini, Nasdem masih berkomitmen di Koalisi Perubahan. Itu dibuktikan dengan seriusnya upaya mereka membantu sengketa di Mahkamah Konstitusi (MK). Ada 12 pengacara yang disiapkan Nasdem untuk sengketa.(far/c14/ttg)
Tag: #potensi #nasdem #bergabung #dengan #prabowo #surya #paloh #fifty #fifty