Tanda-tandanya Sudah Ada, Politikus PDIP Ini Tak Terkejut Jika Kelak Jokowi Merapat ke Golkar
Foto momen Presiden Jokowi menikmati sarapan pagi bersama Menko Perekonomian sekaligus Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto pada pagi ini, Sabtu (6/1/2024). 
17:36
11 Maret 2024

Tanda-tandanya Sudah Ada, Politikus PDIP Ini Tak Terkejut Jika Kelak Jokowi Merapat ke Golkar

- Politikus PDI Perjuangan (PDIP), Andreas Hugo Pareira mengaku tidak terkejut mendengar kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan bergabung dengan Partai Golkar.

Hal itu dikarenakan sejumlah tanda-tanda politik dilakukan oleh seorang Jokowi selama ini.

Andreas mengaku sudah membaca perilaku Jokowi sebagai individu dan kekuasaan melalui beberapa rangkaian peristiwa selama ini. 

Menurutnya, hal tersebut setidaknya terlihat sebelum Pemilu 2024 ketika Jokowi melakukan cawe-cawe.

"Diawali upaya untuk memperpanjang kekuasaan, upaya untuk menambah masa jabatan 3 periode, menambah massa jabatan 2-3 tahun, namun kedua upaya ini tidak berhasil," kata Andreas kepada Tribunnews.com, Senin (11/3/2024).

Andreas menuturkan, cawe-cawe Jokowi berlanjut ketika meloloskan putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres Prabowo Subianto melalui putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang mengubah aturan.

"Drama seri cawe-cawenya kemudian beralih dengan "melabrak" UU Pilpres menyangkut batas usia 40 tahun melalui tangan Paman Usman (Anwar Usman) di MK dan menjadikan putra Gibran sebagai cawapres Prabowo Subianto," ujarnya.

Selain itu, kata dia, cawe-cawe Jokowi berlanjut, yakni memenangkan pasangan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka dengan menggunakan semua instrumen kekuasaannya. 

"Seri lanjutannya, yang kita perhatikan saat ini, meskipun putaran Pileg/Pilpres ini belum selesai, Jokowi secara gesit dan tangkas sudah mempersiapkan seri cawe-cawe putaran berikut untuk memanfaatkan instrumen politik (partai politik,-red) mana yang bisa ditunggangi untuk tetap berkuasa," ungkap Andreas.

Andreas menjelaskan, hal itu setidaknya untuk mempengaruhi kekuasaan setelah Pemilu 2024 dan masa transisi kekuasaan ke depan.

"Dari manuver-manuver ini kan terbaca bahwa seri cawe-cawe yang berlangsung selama ini dan kemungkinan ke depan, tidak lebih tidak kurang dari cara bagaimana agar bisa tetap berkuasa baik itu secara langsung maupun tidak langsung," imbuhnya.

Nama Jokowi belakangan santer disebut akan bergabung dengan Golkar. Sejumlah elite Golkar menyambut baik isu tersebut.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Bambang Soesatyo (Bamsoet) menegaskan, partainya terbuka kepada siapa saja untuk bergabung, termasuk Jokowi.

"Sebagaimana posisi ketua umum kami, maka kita sebagai partai terbuka menerima siapa saja," kata Bamsoet di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (8/3/2024).

Ketua MPR RI itu enggan menanggapi lebih jauh perihal isu Jokowi bergabung dengan partai berlambang pohon beringin itu.

Bamsoet menyebut hal itu menjadi keputusan Presiden Jokowi.

"Tanya pak Jokowi lah," tandasnya.

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (MPR RI)

Diketahui, hubungan Jokowi dan partai asalnya, PDIP, merenggang sejak awal tahapan Pilpres 2024.

Hal itu terjadi lantaran PDIP mengusung Ganjar Pranowo-Mahfud MD sebagai capres-cawapres, namun di sisi lain Jokowi cenderung mendukung kubu lawan, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan putra Jokowi, Gibran Rakabuming Raka.

Di sisi lain, Jokowi telah melakukan pertemuan dengan ketua umum partai politik pengusung Prabowo-Gibran, termasuk Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto.

Pernah juga dalam satu momen kunjungan kerja ke luar negeri, Jokowi mengenakan dasi kuning yang merupakan warna khas Golkar.  

Editor: Acos Abdul Qodir

Tag:  #tanda #tandanya #sudah #politikus #pdip #terkejut #jika #kelak #jokowi #merapat #golkar

KOMENTAR