Tren Tentang Porang, Wajib Ketahui Ini Dulu
–Berbagai macam jenis diet yang bertebaran bak pasar bebas. Salah satunya dengan mengonsumsi beras porang. Beras porang adalah produk pangan yang dihasilkan dari pengolahan umbi tanaman porang (amorphophallus oncophyllus).
Sayangnya, menurut Charlie Shirataki, influencer, tidak sedikit masyarakat masih keliru persepsi tentang porang. Kesalahannya adalah porang disamakan dengan tepung terigu atau tepung singkong yang siap dikonsumsi.
”Porang dengan tepung terigu atau singkong yang siap dikonsumsi merupakan hal yang berbeda,” kata Charlie Shirataki di Surabaya bersama Asosiasi Pengusaha Kafe dan Resto Indonesia (Apkrindo).
Dia menjelaskan, porang memiliki market yang potensial jika digarap lebih serius. Tepung porang merupakan produk yang belum siap makan. Sebab, tepung porang mengandung oksalat tinggi.
”Saripati porang yang bisa dikonsumsi disebut glukomanan atau konjac gum yang disebut zat hidrokoloid atau pengental,” imbuh Charlie Shirataki.
Charlie mengajak masyarakat untuk pandai dalam memilih produk yang benar-benar menggunakan porang asli atau bukan. Sebab, tak sedikit pelaku usaha mengaku bisa membuat produk porang padahal tidak.
Presiden Direktur PT Ambico Johan Soedjatmiko Ishii mengatakan, respons market atau konsumen di Indonesia, khususnya Jawa Timur, terus tumbuh. Saat ini, semakin banyak orang yang tertarik dengan makanan sehat.
”Berkaitan dengan lifestyle yang lebih baik. Produk Mr Ishii dulu lebih banyak ditujukan untuk pasar ekspor. Di dalam negeri sendiri penjualan lebih didominasi ke restoran-restoran Jepang,” tambah Johan Soedjatmiko Ishii.
Ketua Apkrindo Jatim Ferry Setiawan mengungkapkan, edukasi tentang porang menambah wawasan baru. Dengan begitu, dapat mengetahui banyak produk baru yang bisa dikembangkan.
”Baik itu menjadi boba, cendol, jeli, atau dibuat seperti calamari. Ini membuktikan industri FnB tidak pernah mati,” ucap Ferry Setiawan.