Komentari Aksi Kamisan di Depan Istana, Darwis Triadi Dirujak Netizen
Fotografer senior tanah air, Darwis Triadi di Gedung Sapta Pesona di Gambir, Jakarta Pusat, DKI Jakarta pada Senin (3/7). (Istimewa)
07:56
21 Pebruari 2024

Komentari Aksi Kamisan di Depan Istana, Darwis Triadi Dirujak Netizen

- Darwis Triadi, yang terkenal sebagai seorang seniman dan fotografer ternama, menuai kritik dari pengguna internet setelah ditemukan mengeluarkan komentar kontroversial di akun Instagram salah satu lembaga media nasional, terkait dengan aksi Kamisan yang diadakan di Istana Negara Jakarta.

Aksi Kamisan merupakan kegiatan yang rutin dilakukan setiap Kamis di depan Istana Negara oleh keluarga korban pelanggaran Hak Asasi Manusia di Indonesia.

Dimulai pertama kali pada tanggal 18 Januari 2007, tujuan utama dari aksi ini adalah untuk mendesak pemerintah menindaklanjuti kasus-kasus pelanggaran HAM yang serius di Indonesia.

Beberapa contoh dari kasus-kasus pelanggaran HAM yang dimaksud termasuk Tragedi Semanggi, Trisakti, Peristiwa 13-15 Mei 1998, Peristiwa Tanjung Priok, dan lain-lain, yang menyebabkan sejumlah orang tewas atau menghilang tanpa jejak.

Sampai saat ini, nasib orang-orang yang menghilang tersebut masih belum jelas. Pada Kamis, tanggal 15 Februari 2024, aksi Kamisan kembali diadakan.

Salah satu tokoh utama dari gerakan ini, Maria Catarina Sumarsih, yang juga dikenal sebagai Bu Sumarsih, melakukan simbolik dengan mengeluarkan kartu merah sebagai bentuk protes kepada pemerintah di Istana Negara.

Aksi ini menjadi perhatian nasional. Darwis Triadi kemudian memberikan komentarnya terkait hal tersebut.

"Ya sudahlah, pemilu sudah berakhir Bu. Tinggal menunggu pengumuman resmi dari KPU, bahkan hasil quick count pun sudah tersedia. Terimalah dengan lapang dada," begitu bunyi tulisannya.

Dengan niat menjadi bijaksana, Darwis Triadi kemudian memberikan nasihat kepada Sumarsih agar tidak menciptakan kerusuhan.

Melalui komentarnya, Darwis Triadi menduga bahwa Sumarsih mungkin telah diperintahkan oleh seseorang untuk melakukan tindakan tersebut.

Akhirnya, ia menyarankan Sumarsih untuk pulang saja. "Lebih baik tidak menciptakan kekacauan. Jangan mau terlibat dalam hal-hal seperti ini, lebih baik pulang saja," lanjut Darwis Triadi.

Tidak berhenti di situ, Darwis Triadi mengaku bahwa dia "mampu" memahami mengapa aksi Kamisan diadakan pada tanggal 15 Februari 2024, bukan sebelum pemilihan umum dilakukan.

"Tujuan dari aksi tersebut sudah bisa dipahami, mengapa tidak diadakan jauh sebelum pemilihan umum," tambah Darwis Triadi.

Editor: Bintang Pradewo

Tag:  #komentari #aksi #kamisan #depan #istana #darwis #triadi #dirujak #netizen

KOMENTAR