Terkuak! Sebelum Tewas Dikroyok, 2 Matel di Kalibata Sempat Cabut Paksa Kunci Motor Anggota Polisi
- Pengeroyokan maut di Kalibata yang menewaskan dua debt collector akibat penarikan paksa kunci kontak motor anggota Polri.
- Total 6 anggota Polri ditetapkan sebagai tersangka karena terlibat dalam pengeroyokan setelah terjadi cekcok di lokasi kejadian.
- Dua debt collector tewas pada Kamis, 11 Desember 2025, menyebabkan aksi balas dendam pembakaran 30 kios pedagang.
Polda Metro Jaya mengungkap kronologi dan fakta baru di balik kasus pengeroyokan maut yang menewaskan dua debt collector atau mata elang (matel) di Kalibata, Jakarta Selatan.
Insiden berdarah itu ternyata dipicu aksi penarikan paksa kunci kontak sepeda motor milik anggota Polri yang dilakukan para debt collector di jalan.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto mengatakan, peristiwa bermula saat satu unit sepeda motor milik tersangka Bripda AM alias Ahmad Marz Zulqadri dihentikan oleh pihak matel.
“Secara garis besar, satu unit kendaraan dari tersangka AM ini diberhentikan oleh pihak mata elang. Sehingga pada saat terjadi penarikan kunci kontak dicabut, pihak anggota Polri tadi tidak terima atas perbuatan tersebut,” ungkap Budi di Polda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (13/12/2025).
Aksi pencabutan kunci kontak itu lah yang kemudian menurut Budi memicu adu mulut di lokasi.
Cekcok yang semula berlangsung singkat akhirnya pun berubah menjadi kekerasan hingga berujung pengeroyokan.
“Sehingga terjadi cekcok dan terjadilah penganiayaan pengeroyokan yang mengakibatkan korban meninggal dunia,” ujarnya.
Budi menegaskan, keterangan tersebut merupakan fakta awal di lapangan.
Meski demikian, penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya masih terus mendalami perkara tersebut karena penetapan tersangka baru dilakukan dalam waktu 1x24 jam terakhir.
“Ini fakta yang di lapangan. Tapi mengingat ini masih 1x24 jam penetapan tersangka tadi malam, ini masih terus dilakukan pendalaman oleh penyidik,” jelasnya.
Terkait lima anggota Polri lain yang telah ditetapkan sebagai tersangka, Budi menjelaskan mereka berada di lokasi yang sama saat kejadian. Kelimanya diketahui bersama AM, pemilik motor yang lebih dulu dicegat matel.
“Yang lima orang itu memang berada di lokasi yang sama. Jadi bersama dengan saudara AM yang motornya dicegat di awal. Karena melihat temannya cekcok, sehingga teman yang lain membantu," bebernya.
Soal dugaan penggunaan senjata atau benda berbahaya, Budi memastikan hasil sementara tidak menemukan adanya alat berbahaya dalam pengeroyokan tersebut.
Berdasarkan visum luar, luka-luka pada korban disebabkan oleh pukulan benda tumpul atau tangan kosong.
“Dilihat dari visum luar, karena pihak keluarga tidak berkenan dilakukan otopsi, sehingga dilakukan visum luar. Luka-luka itu pukulan dari benda tumpul, artinya tangan kosong. Tidak ada menggunakan barang-barang berbahaya lainnya,” paparnya.
PerbesarPetugas pemadam kebakaran memadamkan api yang membakar kios pedagang usai dibakar massa saat kericuhan di kawasan Kalibata, Jakarta, Kamis (11/12/2025). [ANTARA FOTO/Fauzan/rwa]Picu Balas Dendam
Seperti diberitakan sebelumnya, MET (41) dan NAT (32), dua pria yang berprofesi sebagai debt collector atau matel, tewas dikeroyok di Kalibata pada Kamis, 11 Desember 2025, sekitar pukul 15.30 WIB.
Insiden ini bermula saat keduanya mencoba menghentikan laju sepeda motor milik debitur yang diduga menunggak cicilan.
Pengeroyokan itu menjadi pemicu aksi balas dendam kelompok debt collector. Ironisnya, amukan massa yang diperkirakan mencapai 100 orang justru menyasar kios-kios pedagang dan fasilitas warga di sekitar lokasi.
Data dari Ketua RW setempat dan kepolisian mencatat lebih dari 30 kios dan tenda pedagang hangus terbakar, sembilan sepeda motor, serta satu mobil ikut dibakar. Hingga Jumat siang, puing-puing sisa kebakaran masih berserakan, sementara aparat gabungan dari Brimob, Sabhara, dan TNI bersiaga untuk menjaga situasi tetap kondusif.
Tag: #terkuak #sebelum #tewas #dikroyok #matel #kalibata #sempat #cabut #paksa #kunci #motor #anggota #polisi