Mengembalikan Internet Usai Sebagian Sumatera Porak Poranda
Foto udara permukiman warga terdampak banjir bandang di Desa Aek Garoga, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, Sabtu (29/11/2025). BPBD Tapanuli Selatan mencatat hingga Sabtu (29/11) sebanyak 43 korban meninggal dunia di wilayahnya akibat banjir bandang pada Selasa (25/11). Sri Lanka Sudah Tetapkan Darurat Bencana Nasional, Mengapa Indonesia Belum?(ANTARA FOTO/Yudi Manar)
07:46
2 Desember 2025

Mengembalikan Internet Usai Sebagian Sumatera Porak Poranda

- Pemerintah memulihkan internet di kawasan yang telah porak-poranda diterjang banjir Sumatera, kondisi yang tak pernah terbayangkan sebelumnya oleh operator komunikasi seluler.

Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mendorong operator seluler, penyedia layanan internet, dan lembaga terkait untuk bekerja cepat bersama.

Hal ini disampaikan Meutya usai rapat percepatan pemulihan bersama operator seluler dan stakeholder lainnya terkait bencana di Balai Monitoring Medan, Senin (1/12/2025).

Dalam kesempatan itu, Meutya menegaskan bahwa pemulihan jaringan akibat bencana banjir dan longsor di Sumatera saat ini telah mendekati tuntas.

Namun, untuk Aceh, pemulihan masih belum optimal.

Progres pemulihan internet

Berikut adalah progres pemulihan internet di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat per 1 Desember 2025, sebagaimaa disampaikan Meutya.

- Aceh: 60 persen

- Sumatera Utara: 90 persen

- Sumatear Barat: 95 persen

“Namun, pekerjaan rumah terbesar masih berada di Aceh, di mana lebih dari 60 persen jaringan masih mengalami gangguan akibat kerusakan infrastruktur dan padamnya pasokan listrik,” kata Meutya.

Masalah utama terletak pada pemulihan listrik oleh PLN.

“Fokus kita sekarang percepatan di Aceh. Ketergantungannya besar pada listrik. PLN menyampaikan bahwa dalam empat hari ke depan listrik akan mulai menyala di wilayah terdampak,” kata Meutya.

Dengan asumsi apabila aliran listrik kembali pulih, pemerintah menargetkan pemulihan akses komunikasi di Aceh dapat meningkat menjadi 75 persen pada 5 Desember 2025.

“Kita optimis di tanggal 5 Desember 2025 itu untuk Aceh dengan ketersediaan listrik, maka ini bisa up 75 persen bisa tercapai dalam 4 hari dari sekarang,” lanjutnya.

Komdigi dan Balai Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) menambah dukungan satelit di lokasi bencana.

Sebanyak 10 titik layanan satelit telah digelar dan akan ditingkatkan menjadi 15 titik, sementara jaringan satelit komersial seperti Starlink telah mengaktifkan 149 titik bantuan di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

Selain pemulihan teknis jaringan, pemerintah meminta operator memberikan berbagai kemudahan bagi masyarakat di wilayah terdampak.

Kata operator telekomunikasi

Telkomsel, Indosat, dan Smartfren sepakat memberikan diskon tarif, akses internet gratis di posko-posko layanan publik, starter pack gratis bagi kartu yang rusak akibat banjir, serta perpanjangan masa aktif tanpa biaya.

Direktur Utama Telkomsel, Nugroho, menjelaskan bahwa meski pemulihan jaringan telekomunikasi di Sumatera Utara telah mencapai kisaran 90 persen, masih terdapat sekitar 10 persen wilayah yang mengalami gangguan total atau completely down.

Kondisi ini terjadi akibat kombinasi kerusakan infrastruktur dan keterbatasan akses listrik di sejumlah titik terdampak banjir serta longsor.

Dari 90 persen jaringan yang sudah kembali beroperasi, tidak seluruhnya berjalan dengan kapasitas penuh karena banyak yang belum menggunakan ultimate transport berbasis fiber optik sebagaimana kondisi normal.

“Sebagian masih bertumpu pada satelit geo, sebagian lagi menggunakan Starlink, dan tentu kapasitas transportnya berbeda dibanding saat memakai fiber optik,” ujarnya.

Nugroho menjelaskan bahwa salah satu penyebab lambatnya pemulihan penuh adalah terputusnya jalur transport jaringan akibat gangguan suplai listrik serta kerusakan fisik fiber optik yang terbawa longsor.

Telkomsel bersama berbagai pihak kini memprioritaskan penyambungan ulang jalur optik tersebut.

“Nah ini juga sedang kita upayakan dan sebagian transport ini terputus juga karena isu power (listrik). Jadi nanti pada saat power-an up, diharapkan power-an optik juga sudah up atau pada saat tanah-tanah longsor yang sudah bisa di-recover dengan bantuan TNI, kita juga bisa segera merecover jalur fiber optik yang terputus,” kata dia.

Pemulihan jaringan telekomunikasi di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat masih terus dikejar seluruh operator seluler setelah bencana banjir dan longsor merusak infrastruktur secara masif.

Nugroho memaparkan bahwa kondisi paling berat terjadi di Aceh, di mana sekitar 60 persen jaringan masih padam.

Dari total 1.964 menara BTS Telkomsel, baru 708 yang kembali beroperasi.

“Sisanya kita targetkan pada 5 Desember sudah naik ke 75 persen, dari kondisi hari ini yang baru sekitar 36 persen,” ujarnya.

Untuk Sumatera Utara, dari total 4.610 BTS, sebanyak 4.136 sudah pulih.

Sementara itu, di Sumatera Barat, pemulihan hampir tuntas dengan 1.007 dari 1.066 BTS telah kembali aktif.

Nugroho menjelaskan bahwa 68 persen gangguan disebabkan oleh ketiadaan daya listrik.

Dampaknya bukan hanya mematikan BTS, tetapi juga menghentikan fungsi jaringan transport seperti fiber optik, stasiun telekomunikasi otomatis, data center, hingga sistem VTC Telkomsel.

“Ketergantungan pada listrik sangat tinggi. Begitu PLN kembali menyuplai daya, banyak site bisa langsung hidup,” katanya.

Sisanya, gangguan disebabkan oleh kerusakan fisik infrastruktur akibat banjir dan longsor yang memutus jalur serat optik di berbagai titik.

Chief Technology Officer Indosat Ooredoo Hutchison, Desmond Cheung, mengungkapkan keprihatinan atas dampak bencana di Sumatera sekaligus menegaskan komitmen perusahaan untuk memulihkan layanan secepat mungkin.

Menurutnya, skala kerusakan kali ini jauh lebih besar dibanding kejadian-kejadian sebelumnya.

“Kami belum pernah melihat situasi seperti ini. Banyak lokasi tidak bisa dicapai karena longsor atau jembatan yang putus,” katanya.

Ia menyebut PLN menjadi mitra kunci untuk pemulihan karena setengah dari masalah jaringan disebabkan ketiadaan daya listrik.

PLN menargetkan listrik di wilayah terdampak bisa pulih pada 4 Desember.

Namun, perbaikan di titik-titik longsor masih penuh risiko.

“Saya tidak bisa mengirim tim ke lokasi yang belum aman. 75 Persen itu estimasi kasar, semoga bisa lebih cepat,” ujarnya.

Sementara itu, Director & Chief Regulatory Officer XL-Smart, Merza Fachys, menjelaskan bahwa perusahaan menghadapi kendala serupa, terutama di Aceh.

Dari sekitar 900–1.000 BTS yang dimiliki di wilayah tersebut, masih terdapat 541 site yang belum kembali hidup karena tidak tersuplai listrik dan tidak dapat dijangkau untuk pengiriman genset maupun solar.

“Kami berharap ketika PLN kembali hidup, site-site itu bisa otomatis pulih dan mencapai kisaran 75 persen,” katanya.

Untuk Sumatera Utara, XL-Smart memiliki sekitar 900 BTS dan hanya empat persen yang masih padam.

Di Sumatera Barat, dari 3.000 BTS yang dimiliki, tinggal 23 site yang masih mati dan ditargetkan pulih dalam waktu dekat.

Merza menegaskan bahwa faktor utama penyebab lambatnya pemulihan meliputi dua hal, akses yang masih terisolasi dan padamnya suplai listrik dalam cakupan yang luas.

Ketersediaan BBM jadi kendala

Di sisi lain, upaya untuk menghadirkan listrik sebagai penggerak nyatanya tidak mudah.

Hal ini lantaran Bahan Bakar Minyak (BBM) solar yang terbatas.

Direktur Utama Telkom, Dian Siswarini, mengatakan bahwa operator sudah mengerahkan genset untuk menopang daya BTS, namun ketersediaan solar dan akses yang terputus membuat langkah tersebut tidak selalu berhasil.

“Karena tadi kalau ditanya apa penyebabnya, memang ada beberapa daerah yang masih aksesnya sulit untuk didatangi,” ujarnya.

Dia mengatakan ada banyak ruas fiber optik juga terputus karena terendam banjir atau tersapu longsor.

rapat percepatan pemulihan bersama operator seluler, dan stakeholder lainnya terkait bencana di Balai Monitoring Medan, Senin (1/12/2025)KOMPAS.COM /KIKI SAFITRI rapat percepatan pemulihan bersama operator seluler, dan stakeholder lainnya terkait bencana di Balai Monitoring Medan, Senin (1/12/2025)

Selama perbaikan berlangsung, sebagian jaringan terpaksa dialihkan menggunakan komunikasi satelit yang kapasitasnya lebih terbatas.

Upaya perbaikan jalur optik diharapkan tuntas bertahap hingga 5 Desember 2025.

“Sehingga walaupun kami berhasil memulihkan, misalnya tadi dengan genset, tapi jalan ke sana untuk membawa solar itu, sulit juga,” kata dia.

“Jadi, kalau ditanyakan kenapanya, kalau dari sisi jaringan transmisi, itu karena banyak fiber optic yang kena banjir, dan juga longsor. Sehingga terputus,” tegasnya.

Pemerintah juga mendorong agar pengiriman perangkat perbaikan seperti genset, baterai BTS, dan perangkat transmisi dilakukan secara terkoordinasi.

“Jika diperlukan, pengiriman melalui udara menggunakan Hercules akan kami lakukan bersama TNI,” ujarnya.

Langkah ini ditempuh agar proses instalasi BTS tidak terhambat akses darat yang masih terputus.

Untuk memastikan penyampaian informasi publik tetap lancar, Kemkomdigi membuka sejumlah media center di daerah terdampak.

Warga menikmati akses internet gratis yang disediakan Pemerintah Provinsi  (Pemprov) Sumatera Utara Sumut) di lokasi pengungsian Tapanuli Tengah (Tapteng), Senin (1/12/2025).Dok Pemprov Sumut Warga menikmati akses internet gratis yang disediakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara Sumut) di lokasi pengungsian Tapanuli Tengah (Tapteng), Senin (1/12/2025).

Media center di Sumatera Utara dan Aceh telah beroperasi, sementara di Sumatera Barat ditempatkan di Aula Kantor Gubernur.

Fasilitas itu dilengkapi akses internet untuk jurnalis dan menjadi pusat informasi bagi masyarakat.

“Kami memahami bahwa informasi menjadi amat penting dan nanti akan dilengkapi oleh akses-akses internet bagi teman-teman jurnalis yang mungkin ingin bekerja melalui media center kita, sekaligus menampung informasi-informasi yang diberikan dari masyarakat atau ditanyakan oleh masyarakat,” tegas Meutya.

Meutya mengatakan bahwa pihaknya juga akan mendirikan posko trauma healing di beberapa lokasi lainnya, seperti di Tapanuli Tengah dan Aceh. “Jadi ini salah satu posko trauma healing yang sudah kita bangun. Beberapa nanti mungkin di Tapteng masih sedang (dibangun), tim sedang dalam proses perjalanan karena agak ada hambatan,” kata dia.

“Kemudian di Aceh, di kantor Gubernur, dan di Sumut juga ada satu lagi media center di kantor Gubernur,” tegasnya.

Tag:  #mengembalikan #internet #usai #sebagian #sumatera #porak #poranda

KOMENTAR