5 Fakta Penjarahan Gudang Bulog Sibolga, Imbas Lambatnya Bantuan?
- Penjarahan Gudang Bulog Sarudik di Sibolga terjadi pada Minggu (30/11/2025) dipicu desakan kebutuhan pangan.
- Massa merambah gudang setelah sebelumnya menjarah sejumlah ritel modern akibat terputusnya akses distribusi logistik pasca-bencana.
- Permintaan penambahan personel keamanan diabaikan, menyebabkan penjarahan terjadi sebelum bantuan tambahan aparat tiba di lokasi.
Situasi darurat akibat bencana banjir bandang dan longsor di Sumatra Utara memuncak dengan insiden penjarahan yang terjadi di Gudang Bulog Sarudik, Sibolga, pada Minggu (30/11/2025).
Insiden ini menjadi sorotan tajam, yang menurut Bulog, didorong oleh desakan kebutuhan pangan masyarakat akibat terputusnya akses dan lambatnya distribusi bantuan.
Pemimpin Wilayah Bulog Sumatra Utara, Budi Cahyanto, membenarkan bahwa massa memaksa masuk gudang setelah sebelumnya terjadi penjarahan di sejumlah ritel modern di Kota Sibolga.
Fakta-fakta ini disusun berdasarkan keterangan dari Bulog dan peristiwa viral di media sosial.
1. Desakan Kebutuhan Pangan di Tengah Darurat
Budi Cahyanto mengakui bahwa masyarakat berada dalam situasi darurat yang ekstrem, di mana bencana telah menimbulkan korban jiwa, kerusakan infrastruktur, dan yang paling krusial, terputusnya akses pangan.
Massa yang berkumpul di depan Gudang Bulog Sarudik secara tiba-tiba memaksa masuk dengan merobohkan pagar dan merusak gembok gudang untuk mengambil beras dan minyak goreng.
Aparat yang berada di lokasi tidak mampu mengendalikan massa karena "desakan kebutuhan pangan" yang tidak terhindarkan.
2. Berawal dari Penjarahan Ritel Modern
Sebelum menyerbu Gudang Bulog, aksi penjarahan serupa lebih dulu terjadi di sejumlah ritel modern seperti Alfamart dan Indomaret di Kota Sibolga.
Kondisi darurat dan kelangkaan pasokan tampaknya mendorong masyarakat mengambil inisiatif ekstrem demi bertahan hidup.
3. Permintaan Tambahan Pengamanan Diabaikan
Bulog telah melakukan koordinasi dengan Polres Sibolga dan Kodim Tapanuli Tengah, dan anggota polsek serta koramil setempat sudah ditempatkan di kompleks gudang.
Namun, fokus utama aparat saat itu adalah membantu penanganan korban bencana. Setelah penjarahan di minimarket, Bulog meminta tambahan personel.
Sayangnya, gudang keburu dijarah sebelum personel tambahan tersebut tiba.
4. Upaya Bantuan Bulog Belum Merata
Meskipun terjadi insiden ini, Perum Bulog mengklaim telah menyalurkan bantuan Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD) dan Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) di tiga provinsi terdampak (Aceh, Sumut, Sumbar).
Data per 30 November 2025, Bulog telah menyalurkan total beras CPPD: 152.893 kg untuk Aceh, 72.630 kg untuk Sumut, dan 61.554 kg untuk Sumbar.
Selain itu, Bulog juga menyalurkan bantuan Banpang (Bantuan Pangan) dengan total jutaan kilogram beras dan jutaan liter minyak goreng di ketiga provinsi, namun penyaluran ini tampaknya belum menjangkau atau memenuhi kebutuhan masyarakat di Sibolga yang terisolasi.
5. Kendala Data dan Komunikasi Pasca-Insiden
Pasca-penjarahan, Bulog masih kesulitan mendata jumlah pasti beras dan minyak goreng yang hilang dari Gudang Sarudik.
Komunikasi dengan tim lapangan juga mengalami kendala signifikan akibat gangguan sinyal di wilayah terdampak. Keterbatasan komunikasi dan data ini memperlambat proses penanganan pasca-kejadian dan pemulihan distribusi.
Sebagai tindak lanjut, Bulog menambah stok beras ke Sibolga (1.562 ton) dan Nias (1.650 ton) untuk memperkuat pasokan dan mempercepat pemulihan distribusi, sembari berkomitmen menjaga stabilitas pangan di tengah situasi bencana.
6. Dibantah Admin Gerindra
Meski video telah menyebar ke berbagai platform, admin akun Gerindra di media sosial membantah terjadinya penjarahan di gudang Bulog. Admin tersebut mengklaim bahwa apa yang terlihat di video adalah pembagian bantuan.
Hal ini disampaikan dalam sesi komen media sosial Instagram @mommy_la yang memperlihatkan aksi penjarahan ini.
"Tidak usah membuat narasi provokatif, ini memang dibagikan bukan penjarahan," tulis Gerindra.
"Mohon maaf kalau ada yang salah dari narasi kami, karena kondisi yang kami lihat warga sudah ricuh berdatangan menyerbu ke gudang bulog Saran kalau memang pembagian dibagikan ke posko yang berdampak, Min," balas akun tersebut.
Tag: #fakta #penjarahan #gudang #bulog #sibolga #imbas #lambatnya #bantuan