Pemerintah Akan Bayar Utang Kereta Cepat Whoosh, Prabowo: Duitnya Ada
Presiden Prabowo Subianto naik kereta cepat Whoosh menuju Bandung, Jawa Barat, Rabu (6/8/2025) malam. (Dok. Setpres)
11:54
5 November 2025

Pemerintah Akan Bayar Utang Kereta Cepat Whoosh, Prabowo: Duitnya Ada

- Presiden Prabowo Subianto buka suara soal polemik utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) alias Whoosh sebesar Rp 1,2 triliun per tahun.

Tegasnya, pemerintah memiliki uang untuk membayar utang dari proyek kereta cepat. Dalam kesempatan itu, Prabowo juga menyinggung soal pemberantasan korupsi untuk menyelamatkan uang rakyat.

"Duitnya ada. Duit yang tadinya dikorupsi (setelah diambil negara) saya hemat. Enggak saya kasih kesempatan. Jadi saudara saya minta bantu saya semua. Jangan kasih kesempatan koruptor-koruptor itu merajalela. Uang nanti banyak untuk kita. Untuk rakyat semua," ujar Prabowo usai meresmikan Stasiun Tanah Abang Baru, Jakarta, Selasa (4/11/2025).

Prabowo juga meminta publik untuk tidak meributkan polemik utang kereta cepat alias Whoosh. Ia menyatakan akan mengambil tanggung jawab perihal itu.

"Pokoknya enggak ada masalah, karena itu kita bayar mungkin Rp 1,2 triliun per tahun. Tetapi manfaatnya, mengurangi macet, mengurangi polusi, mempercepat perjalanan, ini semua harus dihitung, ujar Prabowo.

Menurut Prabowo, semua sarana teknologi yang dihadirkan untuk kepentingan bersama adalah tanggung jawab pemerintah. Terdapat mekanisme public service obligation (PSO) di dalamnya.

"Saya kira yang penting kita kuasai teknologi. Kita, we are at an edge of best practice. Dan ini ingat ya, ini simbol kerja sama kita dengan Tiongkok. Jadi, sudahlah, saya sudah katakan presiden Republik Indonesia yang ambil alih tanggung jawab," tandas Prabowo.

Kereta Cepat Whoosh. Pakar ekonomi dari Unair sebut pernyataan Jokowi tentang pembangunan kereta cepat Whoosh sebagai investasi sosial tidak bisa menjadi pembenaranPT KCIC Kereta Cepat Whoosh. Pakar ekonomi dari Unair sebut pernyataan Jokowi tentang pembangunan kereta cepat Whoosh sebagai investasi sosial tidak bisa menjadi pembenaran

Total Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh

Merangkum pemberitaan KOMPAS.com, jumlah investasi pembangunan Kereta Cepat Jakarta Bandung menembus sekitar 7,27 miliar dollar AS atau Rp 120,38 triliun (kurs Rp 16.500).

Dari total investasi tersebut, sekitar 75 persen dibiayai melalui pinjaman dari China Development Bank (CDB), dengan bunga sebesar 2 persen per tahun.

Utang pembangunan Whoosh dilakukan dengan skema bunga tetap (fixed) selama 40 tahun pertama. Bunga utang KCJB ini jauh lebih tinggi dari proposal Jepang yang menawarkan 0,1 persen per tahun.

Selain itu, total utang tersebut belum menghitung tambahan penarikan pinjaman baru oleh KCIC karena adanya pembengkakan biaya (cost overrun) yang mencapai 1,2 miliar dollar AS, bunga utang tambahan ini juga lebih tinggi, yakni di atas 3 persen per tahun.

Sebagian besar pembiayaan proyek Whoosh memang ditopang dari pinjaman CDB, ditambah penyertaan modal pemerintah lewat APBN, serta kontribusi ekuitas konsorsium BUMN Indonesia dan perusahaan China sesuai porsi sahamnya masing-masing di KCIC.

Lebih dari separuh biaya untuk menutup cost overrun berasal dari tambahan utang CDB. Sisanya berasal dari patungan modal BUMN Indonesia dan pihak China yang menggarap proyek ini.

Cost overrun itu ditanggung oleh kedua belah pihak, di mana 60 persen ditanggung oleh konsorsium Indonesia dan 40 persen ditanggung oleh konsorsium China.

Total utang 542,7 juta dollar AS diberikan dalam denominasi dollar AS sebesar 325,6 juta dollar AS (Rp 5,04 triliun) bunganya 3,2 persen dan sisanya sebesar 217 juta dollar AS (Rp 3,36 triliun) diberikan dalam denominasi renminbi alias yuan (RMB) dengan bunga 3,1 persen.

Tag:  #pemerintah #akan #bayar #utang #kereta #cepat #whoosh #prabowo #duitnya

KOMENTAR