Ini Momen Prabowo Goda Budi Arie di Solo: PSI atau Gerindra, Kau?
- Ketua Umum Projo periode 2025-2030, Budi Arie Setiadi secara langsung menyatakan dirinya yang ingin bergabung dengan Partai Gerindra pimpinan Prabowo Subianto.
Keinginannya untuk bergabung dengan Partai Gerindra itu disampaikan pada sela Kongres III Projo di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta.
"Jadi mohon izin jika suatu saat saya berpartai, teman-teman Projo bisa memahaminya. Nggak usah ditanya lagi partainya apa. Karena apa? Saya mungkin satu-satunya orang yang diminta oleh Presiden langsung di sebuah forum," ujar Budi Arie.
Mantan Menteri Koperasi di Kabinet Merah Putih itu mengatakan, ingin mendukung program pro rakyat yang diusung Prabowo.
"Pak Jokowi dengan program kerakyatannya dan Pak Prabowo dengan pikiran dan hati yang nyata-nyata jelas-jelas berpihak kepada kepentingan rakyat. Dan itu sesuai dan senapas dengan semangat jati diri dan karakter Projo sebagai organisasi relawan," jelas Budi Arie.
Kendati demikian, Budi Arie menegaskan bahwa Projo lahir dari semangat bahwa Indonesia memerlukan pemimpin seperti Joko Widodo (Jokowi). Kelompok relawannya juga merupakan bagian sejarah kepemimpinan Jokowi selama 10 tahun sebagai presiden.
"Jadi sejarah Projo adalah sejarahnya Bapak Jokowi sampai 10 tahun berlangsung dari 2014 sampai 2024. Karena saya mendapat berita dari berbagai media, kok ada yang bilang Projo pisah dari Bapak Jokowi. Ini luar biasa sekali framing adu dombanya," ujar Budi Arie.
"PSI atau Gerindra, Kau?"
Sebelum pernyataannya tersebut, Budi Arie pernah digoda secara langsung oleh Prabowo terkait keputusan untuk bergabung dengan Partai Gerindra.
Prabowo menyampaikannya secara langsung saat memberi sambutan dalam Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Solo, Jawa Tengah, Minggu (20/7/2025).
Dalam acara tersebut, Prabowo sempat bertanya apakah Budi Arie kini bergabung dengan PSI yang dipimpin Kaesang Pangarep.
"Saudara Budi Arie Setiadi. Ini Masuk PSI kau? Bukan?” kata Prabowo menggoda Budi Arie yang juga menghadiri Kongres PSI di Solo.
Seluruh kader PSI pun langsung bersorak merespons pertanyaan Prabowo kepada Budi Arie tersebut. Sementara itu, Budi Arie terlihat mengangkat tangan dan menggoyangkannya yang berarti tidak.
Namun, tak berhenti, Prabowo kemudian bertanya apakah Budi Arie bergabung dengan PSI atau Gerindra.
"PSI atau Gerindra kau?” ujar Prabowo yang juga Ketua Umum Partai Gerindra.
Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad dalam konferensi pers usai berbincang dengan Ketua Umum (Ketum) Projo Budi Arie Setiadi di sela-sela Kongres III Projo di Grand Sahid Jaya, Sudirman, Jakarta Pusat, Sabtu (1/11/2025).
Kalkulasi Politik
Sementara itu, keputusan Budi Arie yang menyatakan keinginannya bergabung dengan Partai Gerindra dinilai bukan semata karena kesetiaan politik terhadap Prabowo maupun ideologi.
Hal itu disampaikan oleh Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, ketika ditanya alasan Budi Arie memilih Gerindra ketimbang PSI yang dekat dengan Jokowi.
Dedi menilai, PSI tidak memiliki kekuatan politik yang memadai untuk memberi posisi aman bagi tokoh-tokoh seperti Budi Arie.
"Dari sisi politik, terhitung tepat bergabung ke Gerindra, selain partai penguasa, juga ada jaminan Gerindra menjaga karir kekuasaan Budi Arie. Sementara PSI, masih belum ada jaminan apapun," ujar Dedi kepada Kompas.com, Minggu (2/11/2025).
Karena itu, dari sisi kalkulasi politik, langkah Budi Arie menuju Gerindra dianggap lebih rasional. Lebih jauh, Dedi menilai bahwa daya tarik politik Jokowi kini mulai pudar seiring berakhirnya masa jabatannya sebagai presiden.
Kondisi ini juga berdampak pada menurunnya magnet PSI yang selama ini identik dengan dukungan keluarga Jokowi.
"Sisi lain, Jokowi sendiri tidak lagi menarik karena bukan penguasa, posisi Gibran juga tidak berpengaruh, ini juga yang membuat PSI tidak cukup menarik bagi politisi pragmatis seperti Budi Arie, loyalitasnya bukan faktor Jokowi, melainkan soal untung rugi," tutur Dedi.
Tag: #momen #prabowo #goda #budi #arie #solo #atau #gerindra