Siswa SMA Negeri 1 Gedangan Semringah Dapat MBG, Menunya Enak dan Bikin Hemat Uang Saku
Siswa SMA Negeri 1 Gedangan semringah sambut Makan Bergizi Gratis, Jumat (24/10/2025). (Moch. Rizky Pratama Putra/JawaPos.com)
09:56
27 Oktober 2025

Siswa SMA Negeri 1 Gedangan Semringah Dapat MBG, Menunya Enak dan Bikin Hemat Uang Saku

Menjelang tengah hari, terik matahari mulai terasa di halaman SMA Negeri 1 Gedangan, Sidoarjo. Di balik suasana belajar yang serius di setiap ruang kelas, ada tawa dan semangat yang tak kalah ramai menunggu momen paling dinanti: bel istirahat.

Begitu suara bel berbunyi, para koordinator kelas langsung sigap berbaris di depan ruang distribusi makanan.

Mereka menanti giliran mengambil ompreng makan bergizi gratis atau yang akrab disebut MBG. Suasana riuh penuh antusias terasa di setiap sudut sekolah.

Program MBG yang sudah berjalan sejak awal September 2025 itu jadi salah satu hal paling ditunggu siswa.

Setiap hari, sekitar pukul 11.20 WIB, kotak makan berisi menu bergizi dibagikan kepada seluruh siswa. Tak heran, sebagian dari mereka sudah bersiap sejak istirahat pertama.

Akso, siswa kelas 11 (3), mengaku senang sekali dengan program ini. Menurutnya, MBG bukan cuma soal kenyang, tapi juga soal penghematan dan semangat belajar yang tetap terjaga sampai jam pelajaran terakhir.

“Dampak positifnya MBG itu uang saku jadi nggak cepet habis,” kata Akso dengan nada semringah kepada JawaPos.com, Jumat (24/10/2025).

Siswa SMA Negeri 1 Gedangan semringah sambut Makan Bergizi Gratis, Jumat (24/10/2025). (Moch. Rizky Pratama Putra/JawaPos.com)

Ia menambahkan, menu yang disajikan juga bervariasi dan rasanya tak kalah dengan makanan kantin.

Akso mengaku punya satu menu favorit yang selalu ia tunggu-tunggu. “Kalau saya sih suka banget sama makaroni, dibumbuin kayak spaghetti gitu, enak banget,” ujarnya sambil tertawa kecil.

Program MBG, lanjutnya, juga membuat siswa bisa memberi masukan lewat catatan kecil yang diselipkan di ompreng.

“Kadang teman-teman nulis saran menu baru, biar nggak bosan,” tambahnya. Semangat untuk ikut terlibat membuat program ini terasa lebih dekat dengan siswa.

Kina, siswi kelas 11 (8), juga merasakan hal serupa. Ia mengaku sering tidak sempat membawa bekal dari rumah, sehingga MBG jadi solusi yang sangat membantu.

“Kadang kita kan nggak sempat bawa bekal, jadi senang banget bisa dapat makanan dari sekolah,” kata Kina.

Ia menambahkan, menu yang disajikan tidak hanya mengenyangkan, tapi juga praktis dan cocok untuk siswa yang aktif di berbagai kegiatan.

Kina sendiri paling suka ketika menu MBG menyajikan roti atau burger. “Lebih simple gitu, bisa langsung dimakan sambil nongkrong sama teman-teman,” ujarnya.

Ia berharap ke depan ada tambahan variasi seperti susu yang bisa didapat setiap hari, bukan hanya di hari Jumat.

Antusiasme siswa terhadap MBG terlihat jelas dari suasana setiap kali pembagian tiba.

Banyak yang bahkan sudah bersiap sejak pukul 9.00 pagi, tak sabar menanti jam 11.20 tiba. Energi positif itu membuat suasana sekolah terasa lebih hidup dan bersemangat.

Program MBG di SMA Negeri 1 Gedangan tidak hanya memberi manfaat secara gizi, tapi juga ekonomi. Banyak siswa merasa uang saku mereka jadi lebih awet karena kebutuhan makan siang sudah terpenuhi.

Selain itu, menu yang diberikan pun tak monoton. Ada nasi, lauk pauk, sayur, buah, hingga makanan modern seperti spaghetti dan roti. Variasi menu ini membuat siswa tetap antusias menunggu setiap harinya tanpa rasa bosan.

Dari sisi kesehatan, MBG membantu menjaga stamina siswa agar tetap fokus mengikuti pelajaran. Mereka tak lagi tergoda jajan sembarangan di luar sekolah yang belum tentu terjamin kebersihannya.

Guru dan staf sekolah juga melihat dampak positif dari program ini. Siswa terlihat lebih ceria dan aktif di kelas setelah jam istirahat. Beberapa guru bahkan menyebut konsentrasi belajar meningkat sejak program MBG dijalankan.

Program makan bergizi gratis ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan sekaligus kesehatan generasi muda.

Melalui kolaborasi lintas kementerian, MBG diharapkan bisa menjangkau lebih banyak sekolah di berbagai daerah.

Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) menjadi salah satu pihak yang berperan penting dalam memperluas jangkauan program ini.

Mereka mendorong kolaborasi dengan platform digital agar distribusi makanan dapat berjalan cepat, efisien, dan tepat sasaran.

Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menegaskan komitmen kementeriannya untuk mendukung keberlanjutan MBG.

Ia menyebut kolaborasi antara pemerintah dan sektor digital bisa mempercepat penyaluran bantuan makanan bergizi ke seluruh penjuru Indonesia.

“Kementerian Komdigi siap menjadi penghubung untuk mendorong sinergi antara platform digital dan ekosistem kami, sehingga program ini dapat menyasar daerah-daerah yang membutuhkan,” ujar Meutya.

Langkah ini menjadi wujud nyata sinergi antara teknologi dan kesejahteraan sosial.

Dengan dukungan sistem digital, proses distribusi dan pelaporan MBG bisa dilakukan secara real time, sehingga transparansi dan efektivitasnya lebih terjaga.

Di SMA Negeri 1 Gedangan, hasilnya sudah terlihat nyata. Program yang baru berjalan sebulan lebih ini disambut hangat oleh siswa, guru, hingga orang tua.

Banyak orang tua merasa terbantu karena beban biaya makan siang anak mereka berkurang.

Para siswa pun semakin termotivasi datang ke sekolah karena tahu akan ada “hadiah” di jam istirahat kedua.

Makanan bergizi itu bukan hanya mengisi perut, tapi juga menumbuhkan rasa kebersamaan di antara mereka.

Kegiatan makan bersama di halaman sekolah menjadi momen kecil yang bermakna besar.

Siswa duduk melingkar, berbagi cerita sambil menikmati menu yang sudah disiapkan rapi. Suasana akrab itu membuat jam istirahat terasa lebih hangat.

Dari cerita Akso dan Kina, jelas terlihat betapa program MBG membawa dampak positif yang luas. Bukan hanya soal nutrisi, tapi juga soal keadilan akses dan kebahagiaan sederhana yang mereka rasakan setiap hari.

Senyum semringah para siswa menjadi bukti kebijakan pemerintah bisa benar-benar dirasakan manfaatnya hingga ke ruang-ruang kelas.

Program MBG di SMA Negeri 1 Gedangan kini menjadi contoh bagaimana inisiatif sosial dapat menyentuh kebutuhan nyata generasi muda.

Dengan semangat kolaborasi, harapan agar MBG terus berlanjut dan berkembang makin besar. Siswa ingin menunya makin beragam, susunya lebih sering, dan kehangatan makan siang bersama terus ada setiap hari.

Di tengah kesibukan belajar dan tekanan ujian yang kian padat, satu hal sederhana mampu menghadirkan semangat baru: sepiring makan bergizi yang membuat perut kenyang, dompet aman, dan hati senang.

Program MBG telah menjelma menjadi simbol kecil dari perhatian besar negara untuk masa depan anak-anaknya.


Perluas Jangkauan
Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) berkomitmen memperluas jangkauan MBG ke daerah lain. Program ini dirancang agar siswa di berbagai wilayah mendapat akses makanan sehat yang setara.

Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menegaskan kolaborasi dengan platform digital akan mempercepat distribusi makanan. Kemkomdigi siap menjadi penghubung agar sinergi ini berdampak nyata bagi masyarakat.

“Kementerian Komdigi siap menjadi penghubung untuk mendorong sinergi antara platform digital dan ekosistem kami, sehingga program ini dapat menyasar daerah-daerah yang membutuhkan,” ujar Meutya.

Editor: Mohamad Nur Asikin

Tag:  #siswa #negeri #gedangan #semringah #dapat #menunya #enak #bikin #hemat #uang #saku

KOMENTAR