Istana: Pembentukan Ditjen Pesantren Bentuk Perhatian Presiden Prabowo ke Santri
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi. (Ferlynda Putri/Jawa Pos)
10:16
23 Oktober 2025

Istana: Pembentukan Ditjen Pesantren Bentuk Perhatian Presiden Prabowo ke Santri

- Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menegaskan pembentukan Direktorat Jenderal (Ditjen) Pondok Pesantren merupakan bentuk nyata perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap dunia pesantren dan para santri di Indonesia. Langkah ini berangkat dari kepedulian pemerintah terhadap kondisi pesantren yang tersebar luas di berbagai daerah.

Prasetyo menyatakan bahwa Presiden Prabowo menaruh perhatian khusus terhadap pesantren. Khususnya setelah robohnya bangunan Pondok Pesantren Al-Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur yang menimbulkan korban jiwa.

“Berkenaan dengan masalah Ditjen Pondok Pesantren, memang itu bermula dari beberapa waktu yang lalu ada kejadian yang menimpa saudara-saudara kita di Pondok Pesantren Al-Khoziny Sidoarjo, yang kemudian dari peristiwa itu kita mendapatkan fakta bahwa nampaknya kita semua, pemerintah, perlu untuk memberikan perhatian yang lebih kepada pondok-pondok pesantren kita,” kata Prasetyo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (22/10).

Menurutnya, peristiwa tersebut membuka mata pemerintah mengenai pentingnya pengawasan dan pendampingan bagi lembaga pendidikan berbasis keagamaan. Saat ini, berdasarkan data yang dimiliki pemerintah, terdapat sekitar 42.000 pondok pesantren yang tersebar di seluruh Indonesia.

“Bapak Presiden juga sangat concern dalam hal pondok pesantren ini untuk beberapa hal. Yang pertama, berkaitan dengan masalah keamanan bangunan-bangunan pondok pesantren yang dari data banyak bangunan-bangunan pondok pesantren kita yang belum melalui prosedur dari sisi keamanan,” ujarnya.

Prasetyo mengatakan, perhatian Presiden tidak hanya terbatas pada pesantren, tetapi juga mencakup lembaga pendidikan berbasis agama lainnya, termasuk rumah ibadah.

“Beliau menyampaikan bahwa tidak hanya pondok pesantren, tetapi juga lembaga-lembaga pendidikan berbasis agama yang lain, termasuk rumah-rumah ibadah, baik masjid, musala, kemudian gereja, dan rumah-rumah ibadah yang lain untuk dipastikan dari sisi teknis sipil keamanannya itu memenuhi standar-standar minimal,” ungkapnya.

Selain infrastruktur, Presiden Prabowo juga memberikan perhatian besar terhadap kualitas pendidikan di pesantren. Menurutnya, jumlah santri yang mencapai sekitar 16 juta orang, pemerintah ingin memastikan bahwa para santri mendapatkan pendidikan yang relevan dengan perkembangan zaman.

“Bapak Presiden menghendaki agar proses pendidikan juga dilakukan perhatian untuk membekali para santri, selain ilmu agama, juga ilmu-ilmu pengetahuan berbasis teknologi, termasuk ilmu-ilmu ekonomi,” pungkas Prasetyo.

Editor: Mohamad Nur Asikin

Tag:  #istana #pembentukan #ditjen #pesantren #bentuk #perhatian #presiden #prabowo #santri

KOMENTAR