



Permusuhan Iran-Israel Disebut sebagai Sumber Ketidakstabilan di Timur Tengah, Perang Diprediksi Tak Akan Terjadi Lama
- Timur Tengah hingga kini masih memanas akibat konflik Israel dan Iran. Israel telah melancarkan serangan udara besar-besaran ke Iran pada Jumat (13/6) dengan menargetkan sekitar 100 lokasi strategis termasuk fasilitas nuklir, pabrik rudal balistik, serta posisi para pejabat tinggi militer termasuk ilmuwan nuklir Iran.
Bahkan, sebanyak 200 jet tempur dan drone dikerahkan dalam serangan tersebut. Melihat hal ini, Iran jelas tak tinggal diam dan membalas meluncurkan lebih dari 100 drone bermuatan bahan peledak dan rudal darat ke darat.
Pertukaran serangan ini menandai babak baru dalam permusuhan dua kekuatan utama di Timur Tengah yang telah berlangsung selama lebih dari dua dekade.
Melihat hal ini, Analis Kebijakan Madya Bidang Humas Ro Infohan Setjen Kementerian Pertahanan (Kemenhan), Kolonel Dedy Yulianto, mengatakan, permusuhan keduanya merupakan salah satu sumber ketidakstabilan di timur Tengah. Terlebih, persaingan antara dua ‘musuh bebuyutan’ ini telah menimbulkan banyak korban jiwa.
“Banyak perkiraan-perkiraan yang akan terjadi apabila Amerika dan sekutunya/NATO terlibat membantu Israel atau Iran di-backup oleh Rusia, China, Korut dan Pakistan, serta mungkin saja negara Arab dan Islam? Jawabannya masih sumir,” kata Dedy dalam keterangannya, Selasa (24/6).
Bahkan, Dedy berpendapat bahwa perang ini tak akan memakan waktu yang lama. Hal ini dikarenakan keduanya berada dalam perasaan kekhawatiran.
“Strategi logika perang berjalan bahwa kita banyak berasumsi bahwa yang menang adalah Israel atau Iran. Tetapi dua jawaban itu masih menjadi kapan akan terjawab bilamana kita mengetahui saat akhir perang nanti,” jelas dia.
Menurutnya, Israel adalah negara Zionis yang sangat lihai dan penuh retorika. Apapun caranya, Israel penting untuk tidak merasa kalah bilamana secara fakta ia akan kalah.
Tetapi apabila di depan mata Israel merasa menang, maka ia akan melakukan hal yang melebihi kemenangannya untuk menindas negara-negara kecil terutama di kawasan Timteng.
Berbeda dengan Iran, negara adidaya ini memainkan strategi logika terselubung, artinya segala tindakan-tindakan dengan silent atau terpaksa harus diucapkan dalam kata akhir sampai perang penghabisan.
“Namun itu bukan tujuannya, bahwa Iran didepan mata seakan-akan terlepas dari permainannya sendiri sebagai negara yang memainkan aktor-aktor non negara untuk dapat memainkan dan menguasai sebagai aktor di kawasan yang menentukan lebih luas dengan bantuan proxynya,” ungkap Dedy.
Di sisi lain, peluang untuk menghentikan konflik keduanya melalui negosiasi tampak sulit. Mengingat Israel telah berjanji untuk terus melakukan serangan dengan berharap dan menyeret Amerika untuk membantu dengan menyerang Iran secara proposional.
Hal ini juga bertujuan untuk menutup muka Israel atas serangan dan balasan Iran yang tidak diduga-duga yang hingga saat ini masih sanggup meladeni dengan lantang sampai kapanpun.
“Menurut pandangan saya, Israel kemungkinan besar memiliki keinginan untuk mendorong perubahan rezim di Iran, lebih dari sekadar serangan terhadap program nuklir namun cita-citanya untuk menguasai wilayah Palestina berhasil 100 persen tanpa hambatan dari musuh utama di kawasan Timur Tengah dan Dunia dengan dukungan negara sekutu khususnya negara-negara NATO,” jelas dia.
“Israel berusaha untuk melemahkan rezim tersebut, jika tidak dengan menggunakan kekuatan militernya, untuk benar-benar menciptakan kondisi yang memungkinkan rezim tersebut digulingkan oleh rakyat Iran,” imbuhnya.
Sementara itu, hingga kini Iran dan Israel masih mempertahankan ambisi, harga diri dan masa depan di Kawasan Timur Tengah. Iran memiliki strategi yaitu menggempur, menekan dan meredam.
Iran bisa menggempur dengan rudal dan drone yang dimiliki serta meneror langit atau menguji iron Dome Israel, atau menekan Selat Hormuz untuk melumpuhkan pasar minyak dunia dan memicu efek dunia global.
Namun, Iran juga memiliki pilihan lain yakni meredam konflik dengan menempuh jalur diplomasi yang dipandang jalan yang paling rasional saat ini.
Tag: #permusuhan #iran #israel #disebut #sebagai #sumber #ketidakstabilan #timur #tengah #perang #diprediksi #akan #terjadi #lama