PBNU Buka Suara soal Tudingan Terima Aliran Dana dari Perusahaan Tambang di Raja Ampat
Lokasi penambangan PT Gag Nikel yang operasionalnya dihentikan sementara di Pulau Gag, Raja Ampat, Papua Barat Daya, Minggu (8/6/2025). (KOMPAS.com/YOHANA ARTHA ULY)
09:28
13 Juni 2025

PBNU Buka Suara soal Tudingan Terima Aliran Dana dari Perusahaan Tambang di Raja Ampat

- Bendahara Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Gudfan Arif buka suara atas tudingan adanya aliran dana dari PT Gag Nikel Raja Ampat ke PBNU.

"Itu tudingan yang sangat keji," kata pria yang akrab disapa Gus Gudfan, dalam keterangan pers yang diterima, Jumat (13/6/2025).

Gus Gudfan menegaskan bahwa posisi Ketua PBNU KH Ahmad Fahrur Rozi (Gus Fahrur) sebagai komisaris di PT Gag Nikel adalah keputusan pribadi dan tidak ada kaitannya dengan NU.

"NU sama sekali tidak pernah menempatkan pengurusnya di perusahaan pemerintah maupun swasta," ujar dia.

Gus Gudfan menyampaikan, PT Gag bukan milik PBNU, tetapi merupakan salah satu anak perusahaan BUMN PT ANTAM.

"Kebetulan yang jadi salah satu komisaris itu adalah warga NU. Jadi, tidak ada kaitan sama sekali dengan PBNU," ujar dia.

Ketika dikonfirmasi, Gus Fahrur membantah keras tuduhan yang mengatakan bahwa NU menerima aliran dana dari hasil pertambangan nikel.

"Ini fitnah. Tidak ada sama sekali sumbangan ke PBNU. Saya jamin 1.000 persen hoaks," kata Gus Fahrur, saat dikonfirmasi Jumat.

Sebelumnya, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf buka suara soal keterlibatan Gus Fahrur sebagai salah satu komisaris di PT Gag Nikel di Raja Ampat.

Menurut Gus Yahya, selama ini PBNU tidak ikut campur terkait urusan pribadi atau jabatan yang diemban oleh pengurus NU.

"Saya ini Ketua Umum PBNU, saya juga kiai pesantren dan sebagainya. Pak Ulil Absar juga pengurus PBNU, dia juga punya warung di rumah. Jadi, pengurus PBNU ini bisa macam-macam, jadi jangan heran ada pengurus PBNU ada yang jadi bisnisman, dan urusan bisnis dia itu bukan urusan PBNU," kata Gus Yahya, di Jakarta Pusat, Kamis (11/6/2025).

Menurut Gus Yahya, selama ini PBNU tidak pernah mengeluarkan rekomendasi atas pengurusnya untuk mengisi sebuah jabatan apa pun di berbagai tingkatan, baik swasta maupun pemerintahan.

"Kalian bisa cari itu (rekomendasi) ke kesekretariatan, tidak ada satupun surat rekomendasi PBNU untuk jabatan apa pun di mana pun," ujar dia.

Tag:  #pbnu #buka #suara #soal #tudingan #terima #aliran #dana #dari #perusahaan #tambang #raja #ampat

KOMENTAR