Warga Ramai Berwisata, Muncul Usulan Tarif Transjabodetabek Blok M-PIK 2 Dinaikkan Tiap Akhir Pekan
Ilustrasi transjabodetabek. (Ist)
19:56
11 Juni 2025

Warga Ramai Berwisata, Muncul Usulan Tarif Transjabodetabek Blok M-PIK 2 Dinaikkan Tiap Akhir Pekan

Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno menilai layanan Transjabodetabek rute Blok M–Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 kebanyakan dipakai untuk keperluan masyarakat berwisata.

Karena itu, ia mengusulkan agar tarifnya dinaikkan khusus di akhir pekan.

Saat ini, tarif yang dikenakan kepada masyarakat adalah Rp3.500 melalui mekanisme subsidi oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

Menurutnya, Pemprov juga tetap harus melakukan evaluasi rutin setelah periode tertentu berdasarkan tren kenaikan penumpang.

"Itu nanti dia lihat perkembangannya. Karena ini kan baru berjalan dua minggu, ya. Nanti biasanya satu bulan dievaluasi. Nanti kami juga akan tanya kayak mana peningkatannya seperti apa," ujar Djoko kepada saat dihubungi pada Selasa (10/6/2025).

Ilustrasi bus transjabodetabek. (ist)Ilustrasi bus transjabodetabek. (ist)

Ia menilai, tarif murah Transjabodetabek membuat layanan ini lebih diminati oleh masyarakat untuk tujuan rekreasi dibanding kebutuhan komuter. 

"Memang gitu sih, karena murah. Karena mungkin orang mikirnya PIK buat liburan gitu, bukan buat... Kebanyakan liburan gitu. Sebenarnya tinggal tujuannya, yang penting tahap awal ini biar orang itu nyaman dulu dengan angkutan umum," jelasnya.

Meski demikian, ia menyebut kenaikan tarif ini lebih baik dilakukan setelah pengguna rute Transjabodetabek PIK 2-Blok M ini sudah merasa nyaman dan rutin dalam menggunakan angkutan umum berbasis bus itu.

"Kalau sudah nyaman, nanti suatu saat orang sudah nyaman, nanti mungkin ada pengkategorian. Kalau akhir pekan, kalau wisata, tarifnya tidak seperti ini, agak lebih tinggi lagi. Karena kan untuk wisata," ungkapnya.

"Karena subsidi itu intinya untuk komuter kan, orang yang setiap hari (pakai transportasi umum), sehingga dia bisa murah," tambahnya.

Selain itu, kebijakan pengenaan tarif lebih tinggi di akhir pekan bisa diambil tergantung pada kondisi keuangan Pemprov DKI. 

"Tergantung keuangan. Kalau seandainya keuangan DKI kurang mendukung, ya udah akhir pekan subsidi tetap dapat, tapi tarifnya lebih mahal," tuturnya.

Terkait kemungkinan perbedaan tarif antara hari biasa dan akhir pekan, Djoko menyebut hal itu memungkinkan dilakukan jika memang dibutuhkan, mengingat anggaran subsidi harus tetap diarahkan pada kelompok masyarakat yang paling membutuhkannya.

"Bisa, sangat bisa. Tergantung keuangan juga. Kalau kebetulan sekarang Jakarta masih punya uang, ya nggak apa-apa, kan untuk rakyat juga, kan. Satu saat mungkin sudah mulai defisit untuk apa. Yang penting utamanya untuk komuter tadi," pungkasnya.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyebut animo masyarakat terhadap lima rute baru Transjabodetabek tergolong tinggi. Bahkan, satu di antaranya, yakni rute Blok M–Pantai Indah Kapuk (PIK) 2, diklaim sebagai rute dengan jumlah penumpang paling banyak sejak diluncurkan.

Dalam dua bulan terakhir, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta membuka lima rute baru Transjabodetabek, yaitu Alam Sutera–Blok M, Vida Bekasi–Cawang, PIK 2–Blok M, Sawangan–Lebak Bulus, dan Bogor–Blok M.

Menurut Pramono, PIK 2–Blok M langsung menarik perhatian publik begitu dibuka. Jumlah penumpang harian rute ini bahkan disebutnya telah melampaui target awal.

"Dari seluruh rute yang dibuka, yang langsung tinggi banget adalah PIK 2–Blok M. Yang kedua adalah dari Bogor–Blok M. Yang ketiga adalah Alam Sutera–Blok M," ujar Pramono di Kantor Dinas Teknis, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (11/6/2025).

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung saat naik bus Transjakarta pada Rabu. (Suara.com/Alfian)Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung saat naik bus Transjakarta pada Rabu. (Suara.com/Alfian)

Ia membeberkan, target awal jumlah penumpang untuk rute PIK 2–Blok M dipatok di angka 2.500 orang per hari. 

Namun kenyataannya, jumlah pengguna layanan ini mencapai rata-rata 4.000 penumpang per hari. 

Bahkan, pada akhir pekan, jumlahnya bisa melonjak hingga hampir dua kali lipat dari target.

"Kalau hari libur sebenarnya bisa di atas 6.000. Yang rute PIK, termasuk Alam Sutera," tambahnya.

Meski begitu, tidak semua rute mengalami lonjakan penumpang yang sama signifikan. 

Pramono menyebut, seperti rute Vida Bekasi–Cawang, realisasi penumpangnya tidak terlalu jauh dari target yang ditetapkan.

Kendati demikian, ia mengaku puas dengan capaian sementara ini. Menurutnya, tingginya antusiasme masyarakat terhadap Transjabodetabek juga terlihat dari berbagai reaksi di media sosial. 

Beberapa netizen bahkan mengajukan usulan rute yang terbilang ekstrem seperti dari Bandung, Surabaya, dan Cirebon ke Blok M.

"Intinya gini, intinya yang paling utama adalah saya berterima kasih dengan Pak Kadis dan teman-teman sekalian yang betul-betul mengusulkan untuk trayek-trayek baru itu yang antusiasme publiknya luar biasa," pungkas Pramono.

Editor: Agung Sandy Lesmana

Tag:  #warga #ramai #berwisata #muncul #usulan #tarif #transjabodetabek #blok #dinaikkan #tiap #akhir #pekan

KOMENTAR