



Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Disebut Penipu saat Kunjungi Raja Ampat, Golkar Beberkan Izin Usaha Pertambangan Terbit Sejak 2017
- Kedatangan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia ke Papua Barat Daya, sempat mendapat penolakan di tengah isu kerusakan alam yang terjadi di kawasan Raja Ampat. Kedatangan Bahlil di Bandara Domine Eduard Osok (DEO), Sorong, Papua Barat Daya, sempat didemo masyarakat setempat, pada Sabtu (7/6).
Demonstrasi tersebut berkaitan dengan penolakan aktivitas tambang nikel yang diduga dilakukan oleh PT Gag Nikel di Pulau Gag, Raja Ampat. Masyarakat di Papua menentang aktivitas tambang nikel di kawasan Raja Ampat.
Merespons hal itu, Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar, Idrus Marham, tidak mempermasalahkan adanya unjuk rasa yang menyasar Bahlil Lahadalia sebagai bagian dari iklim demokrasi. Namun, ia menyayangkan seharusnya publik mempelajari lebih rinci terkait perizinan tambang di wilayah Raja Ampat, yang ada sebelum Bahlil Lahadalia menjabat sebagai Menteri ESDM.
"Kami tentu memberikan apresiasi terhadap aksi tersebut, sebagai bagian dari dinamika demokrasi. Namun, kami sangat menyayangkan karena yang melakukan aksi tersebut tidak menguasai anatomi masalah yang sebenarnya, tidak melakukan verifikasi terlebih dahulu secara faktual, mengingat bahwa secara formal pemberian izin usaha
pertambangan tersebut dilakukan jauh sebelum Pak Bahlil Lahadalia menjabat sebagai Menteri ESDM," kata Idrus kepada wartawan, Senin (9/6).
Idrus menjelaskan, izin usaha pertambangan (IUP) di kawasan Raja Ampat terbit sejak 2017. Ia menyebut, saat itu Menteri ESDM dijabat oleh Ignasius Jonan.
"Sedangkan Pak Bahlil baru masuk ke pemerintahan tahun 2019, sebagai Kepala BKPM, dan baru menjabat Menteri ESDM belakangan," ucap Idrus.
Ia menyayangkan, narasi yang menyasar Ketua Umum Partai Goljar Bahlil Lahadalia dengan sematan penipu. Menurutnya, Bahlil justru responsif menanggapi permasalahan di Raja Ampat, dengan meninjau langsung lokasi tambang nikel tersebut.
"Pak Bahlil cepat bertindak secara nyata dengan meninjau langsung ke lokasi, sebagai bentuk tanggung jawabnya untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya," ujar Idrus.
Ia pun meyakini, Bahlil tidak akan lari dari tanggung jawab atas polemik dugaan perusakan alam dan lingkungan di Raja Ampat.
"Dia tidak hanya bekerja di balik meja, tapi benar-benar datang langsung untuk mendengar dan berdialog dengan masyarakat," pungkasnya.
Tag: #menteri #esdm #bahlil #lahadalia #disebut #penipu #saat #kunjungi #raja #ampat #golkar #beberkan #izin #usaha #pertambangan #terbit #sejak #2017