



Mengenang Masa Kecil Paus Fransiskus, Dari Dijuluki “Setan Kecil” hingga Menjadi Gembala Dunia
- Paus Fransiskus, sosok yang dikenal dunia karena kesederhanaan, belas kasih, dan keteguhannya dalam membela kaum kecil, telah wafat kemarin (21/4). Dunia berduka, namun juga mengenang jejak kehidupan luar biasa dari seorang pria yang pernah dijuluki "setan kecil" di masa kecilnya.
Nama lahirnya adalah Jorge Mario Bergoglio. Ia lahir pada 17 Desember 1936 di Bario de Flores, Buenos Aires, Argentina, sebagai anak sulung dari lima bersaudara dalam keluarga imigran Italia. Ayahnya, Mario Jose Bergoglio, adalah buruh di perusahaan rel kereta api, sementara ibunya, Regina Maria Sivori, seorang ibu rumah tangga yang mengasuh penuh kasih.
Semasa kecil, Jorge dikenal nakal. Ia mendapat julukan ‘setan kecil’ dari para guru dan suster di sekolah Dasar De la Misericordia. Ia kerap dihukum, mulai dari naik-turun tangga hingga membaca tabel perkalian dengan suara keras. “Siapa yang menyangka dia akan menjadi Paus?” kata Martha Rabino, teman masa kecilnya yang kini menjadi biarawati.
Namun, di balik kenakalannya, Jorge kecil juga dikenal sebagai anak yang tangguh dan disiplin. Ia mencuci piringnya sendiri, tak pernah menyisakan makanan, dan tetap gigih meski pernah kehilangan sebagian paru-parunya akibat infeksi. Selepas sekolah, ia bekerja sebagai satpam, tukang sapu, hingga teknisi di laboratorium kimia. Jalan hidupnya nyaris tak mengarah ke altar suci.
Segalanya berubah pada 21 September 1953. Di usia remaja, Jorge mengalami pengalaman batin yang mendalam saat mengaku dosa. Momen ini menjadi titik balik dalam hidupnya. Ia merasakan kasih Allah yang begitu nyata, dan memilih untuk menjawab panggilan menjadi imam.
Jorge Bergoglio lalu bergabung dengan Serikat Yesus, menjadi imam Jesuit, dan akhirnya pada 13 Maret 2013, dunia menyambutnya sebagai Paus Fransiskus, Paus pertama dari Amerika Latin.
Kini, saat dunia kehilangan gembala yang dekat dengan umatnya, kisah masa kecilnya menjadi cermin akan kekuatan kasih, harapan, dan perubahan. Dari seorang bocah nakal di Buenos Aires, menjadi pemimpin spiritual 1,3 miliar umat Katolik di dunia.
Warisan Paus Fransiskus bukan hanya pada reformasi Gereja yang ia jalankan, tetapi juga pada pesan sederhana yang terus ia gaungkan: “Gereja harus menjadi rumah sakit di medan perang — tempat yang merawat, bukan menghakimi.”
Tag: #mengenang #masa #kecil #paus #fransiskus #dari #dijuluki #setan #kecil #hingga #menjadi #gembala #dunia