Kemendikbudristek Mulai Program MBKP, Libatkan Mahasiswa Wujudkan Ketahanan Pangan Lokal
KETAHANAN PANGAN: Deretan lumbung padi bagai menyambut siapa pun yang berkunjung. (IMAM HUSEIN/JAWA POS)
14:08
7 Oktober 2024

Kemendikbudristek Mulai Program MBKP, Libatkan Mahasiswa Wujudkan Ketahanan Pangan Lokal

Program Muda Berdaya untuk Kedaulatan Pangan (MBKP) Tahun 2024 secara resmi dibuka di Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Program ini merupakan upaya Kemendikbudristek mewujudkan ketahanan pangan.   Direktur Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat Kemendikbudristek Sjamsul Hadi menyampaikan, MBKP merupakan salah satu terobosan pemajuan kebudayaan yang merupakan kolaborasi erat antara Direktorat Jenderal Kebudayaan dengan program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) pada Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).   "Adik-adik ini telah terpilih untuk ikut membangun Lembata melalui pendekatan kebudayaan," kata Sjamsul, Senin (7/10).  

  Lebih lanjut, Sjamsul mengungkapkan, MBKP merupakan investasi jangka panjang yang bertujuan untuk mengubah pandangan masyarakat tentang pangan lokal. Strategi yang diterapkan yakni memberikan peluang bagi mahasiswa untuk mengeksplorasi gagasan, minat, dan bakatnya untuk menghasilkan aksi atau karya inovatif.    Hal ini juga merupakan bentuk upaya memberdayakan ekosistem kebudayaan untuk pemulihan lingkungan berkelanjutan dan mewujudkan kedaulatan pangan.    "Saya harapkan adik-adik mahasiswa dapat menemukenali dan belajar bersama para mentor dan para pemangku adat yang mengetahui dan memahami kearifan lokal, dengan mengidentifikasi berbagai pangan lokal dan teknik-teknik memproduksinya," jelas Sjamsul.   

  Dia mengatakan, beberapa tahun terakhir Ditjen Kebudayaan juga telah membina 21 Pandu Budaya di Lembata. "Saya titipkan kepada Bapak Pj Bupati, kiranya para pemuda Pandu Budaya ini bersama mahasiswa peserta MBKP, bisa dibantu untuk membawa kedaulatan pangan dari Lembata untuk Indonesia," kata Sjamsul.   Sementara, Penjabat (Pj) Bupati Lembata, Paskalis Ola Tapo Bali menyambut baik program MBKP. Keterlibatan mahasiswa akan sangat berarti dalam pemenuhan pangan.   "Kami menyambut baik program MBKP ini dan sangat respek dengan kehadiran mahasiswa di daerah kami," ungkap Paskalis.  

  Dia mengungkapkan, saat ini telah terbit Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 81 Tahun 2024 tentang Percepatan Penganekaragaman Pangan Berbasis Potensi Sumber Daya Lokal. Untuk itulah, ia berharap keluaran program MBKP juga dapat memberikan rekomendasi program dan kebijakan bagi pemerintah Kabupaten Lembata agar dapat disampaikan melalui Rencana Aksi Daerah.    "Saya mohon output program MBKP ini tidak hanya berupa pangkalan data, tetapi juga usulan rekomendasi strategi program dan kegiatan terkait penyusunan rencana aksi daerah dari 29 desa sasaran. Persis dari aspek hulu hingga hilirnya, serta inovasinya," imbuh Paskalis.    Di tempat yang sama, Penanggungjawab MBKP 2024 Ratna Yunarsih melaporkan bahwa program MBKP 2024 melibatkan 218 mahasiswa dari 103 perguruan tinggi yang tersebar di 29 provinsi Indonesia. Selain itu, terdapat juga perwakilan masyarakat dari 29 desa yang tersebar di Kabupaten Lembata.   

  "MBKP berlangsung selama 3,5 bulan hingga Desember 2024. Kami menerima 4.200 pendaftar, kemudian diseleksi hingga terkumpul 218 mahasiswa," kata Ratna.    Sebanyak 212 orang peserta ditempatkan di 49 desa di 9 kecamatan untuk melakukan pendataan terkait potensi pangan lokal, pemetaan lokasi lahan pangan lokal yang ada di berbagai desa di Lembata, serta pola produksi, distribusi, dan konsumsi masyarakat Lembata.    "Enam mahasiswa ditempatkan di kantor Ditjen Kebudayaan Kemendikbudristek di Jakarta dengan tugas sebagai desainer grafis, copywriter, dan admin media sosial," pungkas Ratna.  

Editor: Banu Adikara

Tag:  #kemendikbudristek #mulai #program #mbkp #libatkan #mahasiswa #wujudkan #ketahanan #pangan #lokal

KOMENTAR