



Kemenag Mulai Bahas Jenis Pesawat untuk Haji 2025 dengan Kemenhub
- Kementerian Agama (Kemenag) tengah berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengenai penetapan jenis pesawat yang akan digunakan untuk penerbangan jemaah haji 2025.
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Hilman Latief menjelaskan, pembahasan mengenai jenis dan kapasitas pesawat dilakukan untuk memastikan ketersediaan pesanan yang sesuai dengan fasilitas bandara di setiap embarkasi.
“Untuk memastikan ketersediaan pesawat yang sesuai dengan fasilitas bandara embarkasi atau debarkasi. Kita tahu bahwa bandara embarkasi haji di Tanah Air itu, tidak semuanya memiliki kapasitas yang sama secara infrastruktur,” ujar Hilman dalam rapat kerja bersama Komisi VIII DPR RI, Senin (24/2/2025).
Hilman mencontohkan pesawat Boeing 777 yang memiliki kapasitas besar. Menurut dia, tidak semua bandara memiliki fasilitas untuk pendaratan dan penerbangan pesawat tersebut.
Alhasil, perlu ada pertimbangan untuk menggunakan pesawat yang berukuran lebih kecil.
Namun, hal ini bisa membuat jumlah kloter dan petugas menjadi lebih banyak.
“Karena desain dari awal tidak dibangun untuk melayani jemaah haji, sehingga kita menggunakan pesawat yang lebih kecil. Konsekuensinya pesawat yang lebih kecil kloternya menjadi lebih banyak, petugasnya menjadi lebih banyak juga,” pungkasnya.
Sebagai informasi, Hilman Latief sebelumnya mengungkapkan bahwa ada tiga maskapai penerbangan yang akan melayani jemaah haji 2025.
Ketiga maskapai tersebut adalah Garuda Indonesia, Lion Air Group, dan Saudi Airlines.
“Untuk yang hadir bersama kita, dari empat maskapai, ada dua maskapai, yaitu Garuda Airlines, kemudian juga ada Lion Group, Saudi Airlines untuk vendor di luar negerinya. Jadi di dalam negeri ada 2, di luar negeri ada 1," ujar Hilman dalam rapat antara Kemenag dan Komisi VIII DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, pada Senin (6/1/2025).
Sebelumnya, pemerintah juga mempertimbangkan Citilink Indonesia untuk menjadi salah satu maskapai penerbangan haji.
Namun, dari maskapai dalam negeri, hanya Garuda dan Lion Air yang secara administratif memenuhi syarat.
Dia menyebut pihaknya memiliki dasar mengapa memilih tiga maskapai penerbangan tersebut.
"Kemudian tentu kami memiliki dasar, di antaranya adalah pengalaman yang dimiliki oleh masing-masing maskapai, kemudian juga hal-hal yang terkait dengan performa itu menjadi perhatian kita semua," ujar Hilman.
Tag: #kemenag #mulai #bahas #jenis #pesawat #untuk #haji #2025 #dengan #kemenhub