Indeks Persepsi Korupsi Indonesia 2024 Naik 3 Poin Jadi 37: Setara Lesotho, Kalah dari Timor Leste
ILUSTRASI KORUPSI - Grafis ilustrasi korupsi yang diambil dari Freepik, Selasa (11/2/2025). Transparency International Indonesia (TII) mengumumkan peningkatan poin dari indeks persepsi korupsi (KPK) Indonesia yang mengalami kenaikan tiga poin dari 34 pada tahun 2023 menjadi 37 di tahun 2024. 
15:50
11 Februari 2025

Indeks Persepsi Korupsi Indonesia 2024 Naik 3 Poin Jadi 37: Setara Lesotho, Kalah dari Timor Leste

Transparency International Indonesia (TII) mengumumkan peningkatan poin dari indeks persepsi korupsi (KPK) Indonesia yang mengalami kenaikan tiga poin dari 34 pada tahun 2023 menjadi 37 di tahun 2024.

Kini, peringkat Indonesia setara dengan negara seperti Lesotho, Morocco, hingga Argentina.

"Hari ini CPI Indonesia sepanjang tahun 2024 ada dengan skor 37 dan rangkingnya 99, artinya apa? Artinya terjadi peningkatan tiga poin dari tahun 2023-2024. Dari tahun 2023 ke 2024 dari 34 ke 37," kata Deputi TII, Wawan Heru Suyatmiko dalam konferensi pers dikutip dari YouTube Transparency International Indonesia, Selasa (11/2/2025).

Namun, meski ada peningkatan, Wawan menilai hal tersebut tidak signifikan karena sejak tahun 2015, Indonesia hanya naik 1 poin.

Pada tahun tersebut, IPK Indonesia menyentuh angka 36.

"Peningkatan skor menurut catatan kami secara metodologi atau statistik sebenarnya peningkatan skor dalam skala hanya naik 1 poin, 2 poin, per 100 per tahun ini tidak signifikan, bayangkan hanya naik 0,01-0,005," ujar Wawan.

"Dulu 2015 diawali dengan angka 36, dan sekarang 37, 10 artinya kita hanya naik 1 poin," jelasnya.

Di sisi lain, secara mayoritas, negara ASEAN mengalami penurunan terkait IPK. Wawan menyebut hanya Singapura yang mengalami peningkatan dari skor 83 ke 84.

Sementara, negara lain seperti Vietnam mengalami penurunan satu poin dari skor 41 ke 40.

Selain itu, Timor Leste dari skor 43 ke 44, naik satu poin. Sementara Malaysia stagnan pada skor 50.

"Hal ini ditandai dengan tadi yang naik ada beberapa Indonesia dan Singapura, tetapi Malaysia stagnan, rata-rata kenaikannya juga. Timor Leste dan Vietnam mendekati rata-rata global dan Asia Pasific," tuturnya.

Di sisi lain, dalam 10 tahun terakhir, skor IPK Indonesia memang mengalami naik turun.

Adapun IPK tertinggi diraih Indonesia pada tahun 2019 dengan skor 40 dan peringkat 85.

Sementara, IPK terendah terjadi sebanyak empat kali yaitu pada tahun 2014, 2022, 2023, dan 2024.

Selengkapnya berikut skor IPK Indonesia beserta peringkat selama 10 tahun terakhir:

  • 2014: skor 34 (107)
  • 2015: skor 36 (88)
  • 2016: skor 37 (90)
  • 2017: skor 37 (96)
  • 2018: skor 38 (89)
  • 2019: skor 40 (85)
  • 2020: skor 37 (102)
  • 2021: skor 38 (96)
  • 2022: skor 34 (110)
  • 2023: skor 34 (115)
  • 2024: skor 37 (99)

KPK Syukuri

Pada kesempatan yang sama, Ketua KPK, Setyo Budiyanto menyebutkan naiknya skor IPK Indonesia patut disyukuri.

"Kita semua mensyukuri bahwa ada perbaikan dari tahun sebelumnya kepada tahun ini di 2023 ke tahun 2024," ujar Setyo.

Dia mengungkapkan sebenarnya skor IPK berpengaruh kecil terhadap konteks pemberantasan korupsi.

Namun, Setyo menambahkan hal tersebut berpengaruh terkait kepercayaan diri masyarakat dan pemerintah.

Selain itu, kenaikan skor IPK Indonesia tahun 2024 juga turut berpengaruh terhadap perekonomian Tanah Air seperti terkait investasi dan perdagangan dalam negeri.

"Apalagi ada keinginan dari pemerintah khususnya Presiden untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi delapan persen. Jadi ini semua relevan, terkait, saling berhubungan," ujarnya.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)

Editor: Sri Juliati

Tag:  #indeks #persepsi #korupsi #indonesia #2024 #naik #poin #jadi #setara #lesotho #kalah #dari #timor #leste

KOMENTAR