Indeks Kepuasan Haji 2024 Naik Jadi 88,20, Alvara: Tak Ada Alasan Sebut Penyelenggaraan Haji Tahun Ini Gagal
Sejumlah petugas PPIH mendorong jemaah haji lansia di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Kota Madinah, beberapa waktu lalu. [MCH 2024/Chandra Iswinarno]
18:36
20 September 2024

Indeks Kepuasan Haji 2024 Naik Jadi 88,20, Alvara: Tak Ada Alasan Sebut Penyelenggaraan Haji Tahun Ini Gagal

Tingkat kepuasaan jemaah haji tahun 2024 naik menjadi 88,20 persen dibanding tahun 2023 yang hanya 85,83 persen.

Pernyataan tersebut disampaikan Direktur Sistem Informasi Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) Joko Parmiyanto di Jakarta, Jumat (20/9/2024).

Dalam paparannya, ia mengemukakan bahwa dalam data tersebut menunjukan signifikansi naiknya tingkat kepuasan jemaah haji tahun 2024 terhadap pelayanan yang mereka dapatkan secara umum.

"Indeks Kepuasan Jemaah Haji 88,20, secara umum kalau di atas 85 itu masuk kategori sangat memuaskan," katanya.

Baca Juga: Kemenag Sudah Bayarkan Asuransi Jiwa Jemaah Haji Reguler 2024 yang Wafat, Berikut Rinciannya

Lebih lanjut, ia mengemukakan bahwa kenaikan tingkat kepuasan jemaah tidak bisa dilepaskan dari sejumlah inovasi dan terobosan yang dilakukan Kementerian Agama dari tahun sebelumnya.

"Terbukti, melalui inovasi-inovasi yang disebut Kemenag sebagai formula 4-3-5, mampu mendongkrak IKJHI tahun ini. Jemaah sangat puas," sambungnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil survei, kenaikan indeks terjadi di semua layanan.

"Layanan bus salawat berada paling atas. Petugas haji paling banyak diapresiasi. Perannya selalu ada di hampir semua layanan," tutur Joko.

"Kemampuan ketua kelompok terbang (kloter) juga banyak disorot jemaah haji. Mereka mengapresiasi karena kita bisa mendapatkan petugas haji yang sigap. Ini juga mungkin didukung dengan keberadaan Kawal Haji," imbuhnya.

Baca Juga: Jika Kembali Mangkir Panggilan Ketiga, Pansus Haji DPR Tetap Sampaikan Kesimpulan Menag Yaqut Banyak Langgar UU

Apresiasi Petugas Haji

Sedangkan untuk keberadaan petugas haji mendapat apresiasi yang positif karena memberikan informasi yang mereka butuhkan.

"Cara pengaturan jemaah haji juga diapresiasi, akses dan kecepatan petugas haji dalam merespons jemaah juga paling banyak mendapatkan penghargaan dari jemaah. Selain itu, dengan adanya inovasi Kawal Haji juga menjadi apresiasi dari jemaah,” tuturnya.

Meski begitu, tidak semua jenis layanan haji mendapat kriteria sangat memuaskan, seperti layanan tenda dan konsumsi Armuzna yang masih memerlukan banyak perbaikan.

Direktur Sistem Informasi Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) Joko Parmiyanto menyampaikan pemaparan Indeks Kepuasan Jemaah Haji Indonesia (IKJHI) Tahun 2024 di Jakarta, Jumat (20/9/2024). [Suara.com/Chandra]Direktur Sistem Informasi Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) Joko Parmiyanto menyampaikan pemaparan Indeks Kepuasan Jemaah Haji Indonesia (IKJHI) Tahun 2024 di Jakarta, Jumat (20/9/2024). [Suara.com/Chandra]

Untuk diketahui, Survei sendiri dilakukan dengan mengisi kuesioner secara mandiri atau self enumeration. Selain itu, dilakukan wawancara dan observasi dalam mengumpulkan data kualitatif untuk memperkaya informasi dan mengamati fasilitas, serta proses pelayanan yang diterima jemaah.

"Alokasi sampel dilakukan pada 14.400 jemaah haji di tujuh titik pengamatan, yakni Bandara Madinah kedatangan, Bandara Jeddah kedatangan, Madinah gelombang satu, Makkah Pra-Armuzna, Armuzna, Makkah Pasca-Armuzna dan Madinah gelombang dua," katanya.

Sementara itu, CEO Alvara Reseaarch Center, Hasanuddin Ali yang merespons hasil survei BPS itu menilai bahwa capaian indeks kepuasan haji tahun 2024 tidak bisa berdiri sendiri dan harus ada pembandingnya.

Ia juga menegaskan bahwa jumlah sampel yang dipilih sebanyak 14.400 jemaah cukup memadai dan cukup.

EO Terbesar di Dunia

Hasanuddin juga mengatakan bahwa Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) memiliki core sebagai event organizer (EO). Masih menurutnya, naiknya indeks kepuasaan jemaah haji itu juga tercermin dari naiknya semua indikator survei.

"PHU ini EO terbesar di dunia, memberangkatkan 221 ribu orang ke luar negeri dalam waktu yang sempit," ujarnya.

"Semua indikator naik, tidak ada satu alasan pun menyatakan penyelenggaraan haji 2024 gagal," tegasnya.

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Hilman Latief. [Suara.com/Chandra]Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Hilman Latief. [Suara.com/Chandra]

Direktur Jenderal (Dirjen) Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Hilman Latief mengaku gembira dengan capaian tersebut, meski masih terdapat beberapa kekurangan dalam penyelenggaraan haji 2024.

"Memang masih ada beberapa catatan penting, seperti akomodasi yang perlu mendapatkan perbaikan signifikan di masa yang akan datang, khususnya pada puncak haji, itu akan menjadi perhatian kami,” ujar Hilman.

Selain itu, ia menyampaikan terkait tenda bagi jemaah haji juga akan terus diperbaiki untuk penyelenggaraan haji ke depan agar bisa mengakomodasi seluruh jemaah.

Kemudian, lanjut Hilman, skema tanazul juga menjadi salah satu alternatif yang akan ditawarkan untuk mengurai kepadatan di Mina.

"Saya kira itu salah satu rekomendasinya yang saya tangkap dari hasil survei," katanya.

Editor: Chandra Iswinarno

Tag:  #indeks #kepuasan #haji #2024 #naik #jadi #8820 #alvara #alasan #sebut #penyelenggaraan #haji #tahun #gagal

KOMENTAR