Berumur Seabad Lebih, Wihara Amurva Bhumi Menang Sengketa Lawan Mafia Tanah Jadi Kado Istimewa Imlek
–Umat Buddha, Konghucu, dan Tao jemaat Wihara Amurva Bhumi mendapatkan kado manis di momen imlek tahun ini. Pasalnya pengelola Wihara Amurva Bumi menang kasasi sengketa lahan atau tanah akses masuk. Sehingga sekarang umat Buddha yang akan beraktivitas di wihara lebih mudah dan nyaman.
Kemenangan gugatan sengketa pertanahan itu disambut baik Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni yang berkunjung ke Wihara Amurva Bhumi pada Sabtu (1/2). Raja menceritakan tanah yang menjadi akses masuk Wihara Amurva Bhumi sempat mengalami sengketa karena diklaim pihak swasta. Dalam prosesnya, Mahkamah Agung (MA) mengabulkan permohonan kasasi yang diajukan Yayasan Vihara Amurva Bhumi Hok Tek Tjeng Sin.
Saat menjabat sebagai Wakil Menteri ATR/BPN, Raja mengaku ikut membantu proses penyelesaian sengketa pertanahan itu. Dia mengatakan pendampingan itu dilakukan lantaran dirinya meyakini Wihara Amurva Bhumi secara formal telah berdiri selama 100 tahun.
”Saya mendapatkan berita sangat menggembirakan, membahagiakan,” kata Raja.
Saat dia jadi Wamen ATR/BPN, lahan bagian depan dari wihara menjadi sengketa dengan sebuah perusahaan besar. Saat itu dia berusaha membantu, karena meyakini Wihara Amurva Bhumi itu sudah berdiri 100 tahun secara formal.
Menurut berbagai literatur, wihara yang berada di Jalan Prof. Dr Satrio di wilayah Karet Semanggi Jakarta itu, sudah berumur 135 tahun. Karena sebelumnya beroperasi sebagai wihara kecil atau sejenis musala bagi umat Islam. Jadi Raja mengatakan wihara ini sudah tua sekali. Serta sudah banyak menghasilkan, menyirami nilai-nilai spiritualitas kepada warga Buddhis, Khonghucu, maupun Tao.
”Tetapi kemudian ada mafia tanah yang berusaha mengambil persis jalan masuknya,” ujar Raja.
Raja mengatakan waktu jadi Wamen ATR/BPN berusaha membantu dan kerjasama untuk menyusun langkah-langkah pembuktian. Ketika itu sudah kalah sekali. Lalu kalah kedua kali. Kemudian maju kasasi ke MA. Dia bersyukur kini sudah menang di MA sekaligus inkrah di MA.
”Saya kira ini adalah kado terbaik, imlek dari negara, dari pemerintah, dari Pak Prabowo Subianto kepada para pemeluk agama Buddha, Khonghucu, maupun Tao,” tutur Raja.
Raja mengatakan negara hadir, serta ada keadilan yang bisa ditegakkan di Wihara Amurva Bhumi. Dalam momen itu, Raja juga melakukan penanaman pohon karet di Wihara Amurva Bhumi. Pengelola wihara secara khusus minta bibit pohon karet untuk ditanam. Alasannya untuk membuka sejarah, bahwa daerah tersebut dulunya kebun karet.
”Sekarang menjadi (hutan) pohon beton,” ujar Raja.
Tag: #berumur #seabad #lebih #wihara #amurva #bhumi #menang #sengketa #lawan #mafia #tanah #jadi #kado #istimewa #imlek