Minim Etika Bekerja: Orang yang Tidak Punya Etos Kerja, Sering Kali Menunjukkan 8 Perilaku Malas Ini
- Orang yang bekerja baik suka atau tidak terhadap pekerjaan itu, bukan berarti harus berbuat seenaknya. Hal tersebut menunjukkan bahwa mereka tidak memiliki etos kerja yang cukup baik.
Dikutip dari laman Universitas Stekom pada (23/01) etos kerja mencerminkan sikap, nilai, dan komitmen seseorang terhadap pekerjaannya. Dengan etos kerja yang baik, kita semua tidak hanya menjadi produktif, tapi lebih dihargai oleh rekan atau atasan.
Dilansir dari laman Blog Herald pada (23/01) orang yang tidak punya etos kerja, sering kali menunjukkan 8 perilaku malas ini :
1. Selalu melakukan penundaan
Ciri penting yang ditunjukkan oleh orang-orang yang tidak memiliki etos kerja adalah penundaan. Penundaan, secara sederhana, adalah tindakan menunda menunda tugas.
Ini adalah sikap pepatah “Aku akan melakukannya nanti”, yang sering kali menyebabkan tugas menumpuk dan akhirnya tidak terselesaikan sama sekali. Perilaku ini jelas merupakan tanda kurangnya etos kerja. Hal ini menunjukkan kurangnya disiplin dan komitmen untuk menyelesaikan tugas secara tepat waktu dan efisien.
Menariknya, orang yang suka menunda-nunda sering kali tidak menyadari bahwa mereka sedang menunda-nunda. Mereka meyakinkan diri sendiri bahwa hanya menunggu “waktu yang tepat” atau “kondisi yang sempurna” untuk memulai pekerjaan tersebut. Tapi kenyataannya, ini hanyalah alasan untuk menghindari tugas yang ada.
2. Mereka selalu terlambat
Perilaku lain yang sering kali menandakan kurangnya etos kerja adalah keterlambatan yang konsisten. Perilaku ini merupakan indikasi jelas tidak adanya etos kerja, yakni menunjukkan kurangnya tanggung jawab, tidak menghargai waktu, dan disiplin orang lain.
3. Menerima pujian tetapi mengabaikan tanggung jawab
Orang-orang yang tidak memiliki etos kerja sering kali mempunyai kemampuan untuk menerima pujian atas keberhasilan mereka, tapi menghilang ketika ada masalah.
Perilaku ini sangat merusak dalam lingkungan tim, hal ini menciptakan lingkungan ketidakpercayaan dan dapat berdampak buruk pada dinamika tim.
Orang-orang seperti itu cepat mengambil langkah maju saat ada peluang untuk bersinar, tapi saat ada yang tidak beres, mereka tidak bisa ditemukan. Orang seperti ini sulit diandalkan oleh rekan atau atasannya, sehingga kehilangan rasa hormat pada dirinya.
4. Terus-menerus mengeluh
Perilaku lain yang sering ditunjukkan oleh orang-orang yang tidak punya etos kerja adalah selalu mengeluh. Mereka ini selalu mencari-cari kesalahan, menyalahkan orang lain, atau mengeluh tentang beban kerja, kolega, atasan, bahkan perusahaan itu sendiri.
Mengeluh terus-menerus bukan hanya sifat negatif tetapi juga mematikan produktivitas. Hal ini menguras energi individu dan juga mempengaruhi moral orang-orang di sekitar mereka.
Daripada berfokus pada solusi atau mencari bantuan untuk memperbaiki situasi, mereka lebih memilih untuk terlibat dalam pembicaraan negatif. Pendekatan ini tidak menyelesaikan masalah atau meningkatkan efisiensi.
5. Mereka kurang gairah
Passion adalah bahan bakar yang mendorong kita untuk memberikan yang terbaik dalam bekerja. Itulah yang membangunkan kita semua di pagi hari, serta bersemangat menghadapi hari yang akan datang. Tapi bagi mereka yang tidak punya etos kerja, semangat ini tidak ada.
Orang-orang ini memandang pekerjaan mereka hanya sebagai alat untuk mencapai tujuan. Mereka masuk dan keluar, serta melakukannya untuk bertahan hidup. Hati mereka tidak tertuju pada hal tersebut, hal ini terlihat dari kurangnya antusiasme dan rendahnya produktivitas.
6. Mereka mengabaikan nilai pembelajaran
Di awal karir, mereka memiliki kecenderungan untuk tetap berada di zona nyaman. Orang yang tidak memiliki etos kerja seringkali mengabaikan nilai pembelajaran. Mereka menolak memperoleh keterampilan baru, serta menghindari tantangan dan peluang untuk berkembang.
Namun, pembelajaran berkelanjutan sangat penting dalam profesi apapun. Hal ini membuat kita tetap relevan, meningkatkan kemampuan kita, dan membuka pintu terhadap peluang baru.
7. Mereka kurang inisiatif
Mengambil inisiatif adalah sifat penting yang membedakan orang yang rajin dan suka menunda-nunda. Ini tentang melihat peluang, mengambil alih, dan mendorong hasil.
Namun, mereka yang tidak memiliki etos kerja seringkali tidak memiliki sifat ini. Mereka menunggu instruksi dibandingkan secara proaktif mencari peluang untuk berkontribusi.
Perilaku ini dapat merugikan dalam lingkungan kerja dinamis yang menghargai inovasi dan pemikiran ke depan. Hal ini dapat menghambat individu untuk mencapai potensinya dan juga dapat memperlambat kemajuan tim.
8. Mereka tidak menghargai waktu sendiri atau waktu orang lain
Waktu adalah sumber daya kita yang paling berharga. Ini tidak terbarukan dan tidak tergantikan. Mereka yang memiliki etos kerja yang kuat memahami hal ini dan menghargai waktu mereka sendiri dan waktu orang lain.
Namun, individu yang tidak memiliki etos kerja seringkali tidak menunjukkan pemahaman tersebut. Mereka mungkin mengambil istirahat panjang yang tidak perlu, melewatkan tenggat waktu, atau menghabiskan banyak waktu untuk aktivitas yang tidak berhubungan dengan pekerjaan.
Perilaku ini bukan saja tidak profesional, tapi tidak sopan. Hal ini menunjukkan kurangnya pertimbangan terhadap jadwal dan tenggat waktu orang lain, dan hal ini dapat menghambat produktivitas secara signifikan.
Tag: #minim #etika #bekerja #orang #yang #tidak #punya #etos #kerja #sering #kali #menunjukkan #perilaku #malas