8 Tanda yang Menunjukkan Lingkungan Kerja yang Beracun Menurut Psikologi, Dampak Negatif Tempat Kerja terhadap Kesehatan Mental
Ilustrasi delapan tanda yang menunjukkan lingkungan kerja yang beracun. (Pexels)
15:42
21 Januari 2025

8 Tanda yang Menunjukkan Lingkungan Kerja yang Beracun Menurut Psikologi, Dampak Negatif Tempat Kerja terhadap Kesehatan Mental

- Bekerja di lingkungan kerja yang tidak sehat memungkinkan dampak negatif terhadap kesejahteraan mental. Tempat kerja yang beracun seringkali memiliki beberapa tanda umum yang dapat membuat karyawannya stres, kehilangan motivasi, atau bahkan kecemasan.

Kamu mungkin menyadari sikap negatif yang terus menerus, kurangnya komunikasi, atau bahkan perasaan tidak dihargai secara terus menerus. Lingkungan kerja yang beracun bukanlah sesuatu yang dipilih, tetapi dapat memengaruhi kesehatan mental secara signifikan.

Namun, setiap tempat kerja yang beracun bersifat unik dan menimbulkan serangkaian tantangan tersendiri bagi karyawannya.

Dilansir dari Small Business Bonfire, terdapat delapan tanda yang menunjukkan lingkungan kerja yang beracun.

1. Terus menerus merasa stres dan cemas

Ini adalah tanda signifikan lingkungan kerja yang beracun. Bila kamu terus menerus stres dan merasa cemas saat berangkat kerja atau bahkan saat sedang bekerja, itu pertanda jelas ada yang tidak beres.

Kamu mungkin merasa gelisah karena tidak dapat memenuhi tenggat waktu, khawatir dengan komentar rekan kerja, atau sekadar takut saat hari kerja dimulai. Keadaan cemas yang terus menerus ini dapat menguras tenaga dan dapat memengaruhi kesehatan mental secara keseluruhan.

Lingkungan kerja yang sehat seharusnya membuatmu merasa termotivasi dan dihargai, bukannya cemas dan stres. Stres di tempat kerja bukanlah sesuatu yang bisa dianggap enteng. Stres bukan hanya sekadar 'hari yang berat di kantor'.

Paparan lingkungan seperti itu dalam jangka waktu lama dapat menimbulkan masalah kesehatan serius seperti kelelahan, depresi, atau bahkan penyakit jantung.

2. Jarang mendapatkan umpan balik positif

Kamu mungkin berpikir bahwa lingkungan kerja yang beracun berarti terus menerus dikritik atau diremehkan. Namun, tanda lain yang kurang kentara adalah tidak adanya umpan balik atau pengakuan positif.

Jika kamu mendapati bahwa pencapaianmu tidak diperhatikan, atau jika ada kurangnya apresiasi terhadap kerja baik yang dilakukan oleh anggota tim, hal itu bisa menjadi tanda tempat kerja yang beracun. Umpan balik dan pengakuan positif sangat penting untuk motivasi dan kepuasan karyawan.

Tanpanya, kamu mungkin mulai merasa tidak dihargai yang dapat menyebabkan demotivasi dan menurunnya produktivitas. Ingat, setiap orang berhak mendapatkan pengakuan atas kerja kerasnya.

3. Komunikasi buruk atau sepihak

Dalam organisasi mana pun, komunikasi yang baik adalah tulang punggung kerja tim yang efektif dan budaya kerja yang positif. Jika komunikasi buruk atau sepihak, hal itu dapat menimbulkan rasa terisolasi dan kesalahpahaman di antara anggota tim.

Di tempat kerja yang tidak sehat, kamu mungkin memperhatikan bahwa informasi tidak dibagikan secara terbuka. Keputusan dapat dibuat tanpa berkonsultasi dengan mereka yang akan terpengaruh, atau umpan balik mungkin diabaikan atau diabaikan.

Hal ini dapat menimbulkan perasaan terputus hubungan dan frustasi. Komunikasi yang terbuka dan jujur meningkatkan kepercayaan dan meningkatkan kolaborasi tim. Sebaliknya, komunikasi yang buruk dapat mengakibatkan rendahnya kepuasan kerja dan tingginya pergantian karyawan.

4. Work life balance tidak dihormati

Setiap orang butuh waktu untuk mengisi ulang tenaga, mengurus kehidupan pribadinya, atau sekadar untuk bersantai. Namun, dalam lingkungan kerja yang beracun, batasan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi seringkali menjadi kabur.

Jika kamu mendapati diri menjawab email kantor hingga larut malam, melewatkan makan, atau tidak menghadiri acara keluarga karena pekerjaan, itu pertanda jelas bahwa keseimbangan kehidupan dan pekerjaan tidak seimbang.

Penting untuk diingat bahwa kamu lebih dari sekadar pekerjaanmu. Kesejahteraan, hubungan, dan minat pribadi juga penting. Tidak ada pekerjaan yang seharusnya menuntut perhatian selama 24/7. Lingkungan kerja yang sehat menghargai batasan dan menghargai keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan.

5. Gosip kantor jadi hal yang biasa terjadi

Kita semua pernah mengalaminya, bisikan-bisikan pelan di ruang istirahat, percakapan rahasia antara rekan kerja, atau rumor-rumor meresahkan yang beredar. Gosip kantor, meski awalnya tampak tidak berbahaya, dapat menjadi tanda adanya lingkungan kerja yang beracun.

Jika gosip menjadi sumber informasi utama di tempat kerja atau digunakan untuk meremehkan atau merendahkan orang lain, maka itu pertanda bahaya. Budaya semacam ini menumbuhkan rasa tidak percaya dan dapat menciptakan lingkungan yang tidak bersahabat di mana orang merasa tidak aman dan tidak didukung.

Dalam lingkungan kerja yang sehat, komunikasi harus terbuka, transparan, dan penuh rasa hormat. Gosip tidak memiliki tempat dalam suasana seperti itu.

6. Favoritisme merajalela

Favoritisme yaitu ketika seorang individu tertentu terus menerus menerima perlakuan istimewa, tugas yang lebih baik, atau pujian yang tidak semestinya, hal itu dapat membuat siapa saja yang melihatnya frustasi dan kehilangan semangat.

Ini bukan sekadar tentang perasaan tersisih. Favoritisme dalam lingkungan profesional dapat menghambat pertumbuhan karier dan membatasi peluang. Dalam lingkungan kerja yang adil, setiap orang seharusnya memiliki kesempatan yang sama untuk meraih kesuksesan.

Peluang dan penghargaan seharusnya didasarkan pada prestasi, bukan preferensi pribadi. Jika kamu menyadari adanya pola favoritisme di tempat kerja, itu pertanda jelas bahwa ada sesuatu yang tidak beres.

7. Tuntutan yang tidak masuk akal adalah hal biasa

Ada batasan antara pekerjaan yang menantang dan tuntutan yang tidak masuk akal. Terus menerus diharapkan untuk memenuhi tenggat waktu yang tidak realistis, menangani beban kerja yang berlebihan, atau melakukan tugas di luar deskripsi pekerjaan tanpa pengakuan atau kompensasi apa pun, adalah waktu yang tepat untuk menyadari kenyataan.

Tekanan konstan semacam ini dapat menimbulkan kelelahan, stres, dan penurunan serius dalam kepuasan kerja. Ini bukan tentang kemampuan atau etos kerja. Ini tentang ekspektasi tidak adil yang ditetapkan oleh organisasi.

Ingatlah, nilai kamu tidak ditentukan oleh seberapa banyak pekerjaan yang dapat kamu selesaikan dalam sehari.

8. Perasaan mengatakan ada yang salah

Hal yang terpenting, percayalah pada instingmu. Jika ada yang terasa janggal di tempat kerja, mungkin memang begitu. Intuisi adalah alat yang ampuh dan seringkali dapat merasakan racun sebelum kamu menyadari tanda-tandanya.

Jika kamu terus-menerus merasa gelisah, tidak bahagia, atau merasa tidak nyaman di tempat kerja, jangan abaikan perasaan tersebut. Ingat, setiap individu berhak bekerja di lingkungan yang menghormati nilai mereka, memelihara pertumbuhan mereka, dan menghargai kontribusi mereka.

Editor: Setyo Adi Nugroho

Tag:  #tanda #yang #menunjukkan #lingkungan #kerja #yang #beracun #menurut #psikologi #dampak #negatif #tempat #kerja #terhadap #kesehatan #mental

KOMENTAR