Menurut Psikologi, 7 Kebiasaan Ini Bikin Seseorang Susah Banget Keluar dari Jebakan Utang, Apa Saja?
Utang sering kali dianggap sebagai masalah finansial yang bisa menghantui seseorang sepanjang hidup. Banyak orang berusaha keras untuk keluar dari jerat utang.
Namun, meskipun sudah berusaha menabung, mengurangi pengeluaran, atau mencari pendapatan tambahan, mereka merasa terperangkap dalam siklus yang tak pernah berakhir.
Psikologi menunjukkan bahwa masalah utang tidak selalu berawal dari kebijakan finansial yang salah, melainkan sering kali terkait dengan kebiasaan dan pola pikir. Kebiasaan-kebiasaan ini sering kali tidak disadari, tetapi memiliki dampak besar terhadap bagaimana seseorang mengelola keuangannya.
Maka dari itu, melansir dari laman Small Business Bonfire, Rabu (11/12), berikut adalah 7 kebiasaan yang sering dimiliki oleh orang-orang yang selalu terjebak oleh utang. Apa saja itu?
1. Hanya fokus di masa kini
Tidak ada yang salah dengan menghargai masa kini. Lagi pula, sering dikatakan bahwa ‘masa kini adalah anugerah’. Namun, jika filosofi ini diterapkan pada keuangan, keadaan bisa memburuk.
Psikologi memberi tahu bahwa beberapa orang lebih cenderung mendapatkan kepuasan instan. Mereka lebih mengutamakan hasil yang dapat mereka nikmati segera daripada keuntungan jangka panjang.
Dari segi keuangan, hal ini dapat diartikan sebagai pengeluaran yang tidak perlu untuk barang-barang yang memberi kebahagiaan atau kepuasan sesaat alih-alih menabung atau melunasi utang.
2. Acuh terhadap nominal pengeluaran
Siapa di antara kalian yang suka acuh terhadap berapa banyak pengeluaran yang dikeluarkan atau bahkan sekadar melihat laporan kartu kredit?
Psikologi menunjukkan bahwa perilaku pengabaian yang tampak sepele ini berasal dari rasa takut atau stres. Ini adalah mekanisme pertahanan alami otak manusia untuk menghindari hal-hal yang membuat kita tidak nyaman.
Namun, pengabaian terhadap keuangan justru bisa menyebabkan masalah yang lebih besar di kemudian hari. Tanpa pengelolaan yang baik, kita bisa kehilangan kendali atas pengeluaran dan terjebak dalam utang.
3. Iri dengan kehidupan orang lain
Saat menggulir beranda media sosial, Anda melihat foto liburan teman di luar negeri atau teman Anda yang membeli mobil baru. Sangat mudah untuk terjebak dalam rasa iri yang pada akhirnya membuat Anda tidak mau kalah dari mereka.
Psikologi mengatakan bahwa niatan tersebut dapat menyebabkan kita menghabiskan uang melebihi kemampuan dalam upaya untuk menyamai orang lain. Hasilnya adalah berakhir dengan terjerat utang.
4. Pembelian impulsif
Semua orang pasti pernah mengalaminya. Ketika sedang berjalan-jalan di mall atau menjelajahi online shop, tiba-tiba Anda melihat sesuatu yang membuat Anda merasa harus memilikinya. Padahal, itu bukan sesuatu yang dibutuhkan atau direncanakan untuk dibeli.
Namun, pada saat itu, rasanya tak tertahankan. Ini yang disebut pembelian impulsif. Psikologi mengungkapkan bahwa pembelian impulsif sering kali terdorong oleh emosi, entah itu stres atau bosan. Namun, ledakan sesaat ini dapat dengan cepat meningkatkan utang Anda.
5. Mengandalkan kartu kredit
Kartu kredit membuat segala sesuatunya tampak seolah Anda mampu membelinya, padahal sebenarnya tidak.
Psikologi menjelaskan hal ini sebagai credit card effect. Ini adalah ilusi kekayaan yang sering kali membuat orang-orang berbelanja secara berlebihan, dan pada akhirnya terjerumus lebih dalam ke dalam utang.
6. Mengabaikan diri sendiri
Saat seseorang merasa stres, mereka cenderung mengabaikan perawatan diri. Mereka mungkin akan melewatkan makan, kurang tidur, atau bahkan berbelanja untuk mengatasinya. Namun, semua ini dapat menyebabkan tekanan finansial seiring berjalannya waktu.
Kesejahteraan emosional dapat memengaruhi kebiasaan belanja secara signifikan, dan mengabaikan perawatan diri dapat menyebabkan keputusan keuangan yang buruk yang pada akhirnya hanya akan menambah utang.
7. Tidak membuat anggaran keuangan
Anggaran keuangan memberi Anda panduan untuk mengelola keuangan, sehingga Anda tahu ke mana uang Anda akan dialokasikan. Tanpa rencana keuangan atau anggaran, Anda akan merasa kebingungan dan bertanya-tanya ke mana uang Anda habis, karena pengeluaran tidak terkontrol atau tidak terencana dengan baik.
Psikologi mengungkapkan bahwa orang yang tidak membuat anggaran sering kali meremehkan pengeluaran mereka, yang menyebabkan pengeluaran berlebihan dan penumpukan utang.
***
Tag: #menurut #psikologi #kebiasaan #bikin #seseorang #susah #banget #keluar #dari #jebakan #utang #saja