Orang yang Terlalu Diabaikan Saat Masih Kecil Sering Menunjukkan 4 Ciri Kepribadian Ini
ilustrasi seseorang yang diabaikan oleh orang lain. (freepik)
07:32
4 Desember 2024

Orang yang Terlalu Diabaikan Saat Masih Kecil Sering Menunjukkan 4 Ciri Kepribadian Ini

 

JawaPo.com - Pengalaman masa kecil membentuk kita dengan cara yang sering kali tidak kita pahami sepenuhnya hingga dewasa. Pengabaian, khususnya, dapat meninggalkan jejak abadi pada kepribadian seseorang.

Ketika seorang anak sering diabaikan, hal ini tidak hanya memengaruhi masa kecilnya, tetapi juga membentuk kepribadiannya di masa dewasa. 

Mereka yang mengalami pengabaian sering kali menunjukkan ciri-ciri kepribadian yang berbeda. Memahami ciri-ciri ini dapat membantu kita berempati dengan orang-orang ini dan mendukung mereka dalam perjalanan mereka.

Dalam artikel ini, kita akan mempelajari empat ciri-ciri kepribadian yang biasa terlihat pada orang dewasa yang mengalami pengabaian berlebihan saat kecil. Jadi, mari kita ungkapkan hal-hal yang tidak terlihat dan menumbuhkan pemahaman yang lebih dalam tentang kepribadian-kepribadian ini. Berikut 4 ciri-cirinya dikutip dari hackspirit pada Rabu (4/12).

1) Kesulitan dengan keterikatan

Salah satu sifat yang paling umum terlihat pada orang dewasa yang diabaikan saat masih kecil, adalah kesulitan dalam membentuk dan mempertahankan hubungan yang dekat. 

Anak-anak yang diabaikan sering kali harus berjuang sendiri secara emosional. Hal ini dapat menyebabkan mereka tumbuh dengan perasaan kurang percaya dan aman, yang membuat mereka sulit untuk membentuk hubungan emosional yang mendalam di masa dewasa. 

Ini bukan berarti mereka tidak dapat menjalin hubungan sama sekali. Namun, mereka mungkin kesulitan untuk menjalin keintiman, takut berkomitmen, atau sering merasa tidak aman dalam hubungan mereka. 

Ingat, memahami sifat-sifat ini bukanlah tentang memberi label atau menyalahkan, melainkan menumbuhkan empati dan kesadaran. Ini adalah langkah menuju pertolongan.

Ingat, memahami sifat-sifat ini bukanlah tentang memberi label atau menyalahkan, melainkan menumbuhkan empati dan kesadaran. Ini adalah langkah untuk membantu mereka yang terkena dampak pengabaian masa kanak-kanak, agar dapat menavigasi hubungan mereka dengan lebih baik.

2) Terlalu mandiri

Saat tumbuh dewasa, saya sering dibiarkan sendiri. Orang tua saya sibuk dengan kehidupan mereka sendiri dan hanya memiliki sedikit waktu untuk saya. Itu adalah kasus pengabaian klasik, meskipun mereka memenuhi kebutuhan materi saya.

Seiring bertambahnya usia, saya menyadari adanya rasa kemandirian yang kuat dalam diri saya. Seolah-olah saya selalu siap menghadapi yang terburuk, siap menghadapi segala sesuatu sendirian. Di permukaan, hal ini mungkin tampak seperti sifat yang positif.

Namun seiring berjalannya waktu, saya menyadari bahwa kemandirian yang ekstrem ini berasal dari pengabaian masa kecil saya. Itu adalah mekanisme pertahanan saya, cara untuk melindungi diri saya dari rasa sakit karena diabaikan.

Dalam banyak kasus, orang dewasa yang diabaikan saat masih kecil dapat menjadi terlalu mandiri, yang seringkali merugikan diri mereka sendiri. Mereka mungkin merasa sulit untuk meminta bantuan, bahkan ketika mereka membutuhkannya, karena takut menjadi beban atau diabaikan. 

Mengenali sifat ini dapat menjadi langkah pertama untuk menjangkau dan membentuk hubungan yang lebih seimbang.

3) Sensitivitas terhadap penolakan

Anak-anak yang terabaikan sering kali tumbuh dengan perasaan tidak diinginkan atau tidak penting. Hal ini dapat menghasilkan orang dewasa yang sangat sensitif terhadap tanda-tanda penolakan atau pemecatan.

Para psikolog telah menemukan korelasi yang kuat antara pengabaian di masa kanak-kanak dan rasa takut akan penolakan di masa dewasa. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Personality Disorders menunjukkan bahwa orang dewasa yang melaporkan bahwa mereka diabaikan ketika masih kecil, secara signifikan lebih cenderung takut ditolak dan ditinggalkan. 

Orang-orang ini mungkin merasakan penolakan yang sebenarnya tidak ada, yang menyebabkan kesalahpahaman dan konflik dalam hubungan mereka. Memahami hal ini dapat membantu kita mendekati orang-orang seperti itu dengan lebih sabar dan penuh kasih sayang. 

4) Perfeksionisme

Menariknya, beberapa orang dewasa yang terabaikan selama masa kecil mereka mengembangkan sifat perfeksionisme. Mereka terus berusaha untuk mencapai kesempurnaan, percaya bahwa mereka harus sempurna agar dianggap layak untuk diperhatikan atau dicintai.

Sifat ini merupakan manifestasi dari ketakutan mereka yang mendalam bahwa setiap kesalahan atau kegagalan akan menyebabkan pengabaian atau penolakan lebih lanjut. Hal ini dapat menyebabkan stres dan kecemasan yang cukup besar, karena mereka selalu mendorong diri mereka sendiri untuk memenuhi standar yang sangat tinggi.

Mengenali sifat ini dapat membantu orang-orang seperti ini untuk belajar lebih memaafkan ketidaksempurnaan mereka sendiri dan memahami bahwa mereka layak mendapatkan cinta dan perhatian sebagaimana adanya.

 

Editor: Kuswandi

Tag:  #orang #yang #terlalu #diabaikan #saat #masih #kecil #sering #menunjukkan #ciri #kepribadian

KOMENTAR