8 Alasan Perempuan Mengalami Kenaikan Berat Badan Setelah Menikah, Nyaman dengan Pasangan Jadi Salah Satunya
8 Alasan Perempuan Mengalami Kenaikan Berat Badan Setelah Menikah, Nyaman dengan Pasangan Jadi Salah Satunya./Freepik
14:12
28 April 2024

8 Alasan Perempuan Mengalami Kenaikan Berat Badan Setelah Menikah, Nyaman dengan Pasangan Jadi Salah Satunya

- Pernahkah mendengar keluhan dari teman atau saudara perempuan yang mengalami kenaikan berat badan setelah menikah?

Kehidupan pernikahan selalu diharapkan bahagia dari berbagai aspek, tidak terkecuali pada aspek kesehatan.

Perempuan cenderung mengalami kenaikan berat badan setelah menikah, hal ini terjadi karena beberapa faktor alami yang diakibatkan karena perubahan aktivitas fisik dan psikis.

Dilansir dari kolorshealthcare.com pada Minggu (28/04), berikut ini adalah beberapa faktor penyebab kenaikan berat badan perempuan setelah menikah.

1. Perubahan Gaya Hidup

Pernikahan biasanya diikuti dengan pertemuan keluarga, pesta hingga larut malam, dan acara bulan madu, yang mungkin memaksa seorang perempuan untuk tidur pada waktu yang tidak menentu.

Hidup akan berubah setelah menikah, karena gaya hidup akan berubah sepenuhnya karena ada fase menggabungkan kebiasaan satu sama lain.

Meningkatnya tanggung jawab dapat menyebabkan perubahan dalam rutinitas dan gaya hidup harian perempuan.

Kebiasaan olah raga yang telah terbangun akan mulai bergeser dengan terus membersamai pasangan di rumah setelah menikah.

2. Makan di Luar

Sebagai pengantin baru, wajar jika sebuah pasangan mencoba restoran baru atau masakan baru bersama atau menjelajahi pilihan makanan yang berbeda.

Keluar untuk menikmati makanan lezat atau pergi kencan makan malam adalah aktivitas favorit pengantin baru.

Berbagi makanan atau makan dengan pasangan mungkin meningkatkan asupan makanan yang tidak seperti biasanya saat lajang.

Saat suami menikmati menu dan porsi yang besar, kemungkinan perempuan akan akan ikut memesan menu yang sama, yang mungkin berkontribusi pada penambahan berat badan.

3. Penurunan Aktivitas Fisik atas Komitmen Waktu

Memenuhi tanggung jawab baru, menyeimbangkan komitmen dalam pekerjaan dan kehidupan pribadi, serta mengikuti rutinitas baru dapat mengurangi aktivitas fisik seorang perempuan yang sudah menikah.

Perubahan mendadak seperti itu dapat mengganggu aktivitas fisik dan kebiasaan makan. Ketika mengabaikan aktivitas fisik untuk memikul tanggung jawab baru, tubuh menumpuk lemak, dan timbunan lemak ekstra mulai terlihat pada beberapa bagian tubuh.

4. Nyaman dalam Suatu Hubungan Setelah Menikah

Saat menetap dalam menjalani kehidupan perkawinan, perempuan akan cenderung merasa nyaman dan santai.

Perempuan akan mengembangkan rasa aman dan aman ketika pasangan dekat dengan dirinya.

Tidak ada tekanan untuk menjaga kecantikan, kulit mulus, atau tetap bugar sepanjang waktu. Jika dipasangkan dengan pasangan hidup yang sempurna, tidak ada kekhawatiran untuk tampil terbaik setiap hari.

Ditambah lagi, perempuan dengan kehidupan pernikahan yang memuaskan dan bahagia cenderung mengalami kenaikan berat badan lebih banyak.

5. Keintiman Emosional Menggantikan Penampilan Fisik

Esensi sebenarnya dari sebuah pernikahan adalah mencapai keintiman emosional yang optimal.

Ketika perempuan menjalin hubungan intim secara emosional dengan pasangan, tingkat hubungan emosional dan kepercayaan yang tinggi akan mendekatkan keduanya.

Seiring berjalannya waktu, keintiman emosional mungkin melampaui ekspektasi perempuan terkait penampilan fisik.

Ketika memiliki hubungan emosional yang sangat baik dengan pasangan, perempuan akan selalu terlihat cantik, baik kurus maupun gemuk di mata pasangan.

Perempuan cenderung merasa cantik bahkan saat berjalan di sekitar rumah dengan mengenakan piyama. Jadi perempuan merasa tidak perlu berpenampilan terbaik atau memperhatikan penampilan fisik lagi.

6. Emotional Eating

Setelah menikah, perempuan akan menyadari bahwa makanan dan kebahagiaan memiliki hubungan yang erat. Bila senang, perempuan akan mulai menikmati makanan manis, berlemak, dan kalori yang tinggi.

Ketika pasangan mengirimkan bunga atau memberi kejutan dengan hadiah, perempuan cenderung makan berlebihan karena perubahan hormon bahagia.

Terkadang, pertengkaran atau perselisihan dengan pasangan bisa meningkatkan emosional dan minder.

Di tengah situasi stres seperti ini, gorengan dan kue kering bisa menjadi makanan yang memberikan ketenangan batin.

Emotional eating yang dipicu oleh momen sedih atau bahagia dalam hubungan bisa memengaruhi berat badan secara drastis.

7. Genetik

Kadang-kadang, berat badan bisa bertambah beberapa kilogram meskipun telah mengikuti kontrol porsi atau makan dengan hati-hati.

Dalam kasus seperti ini, faktor genetik mungkin menjadi penyebab kenaikan berat badan. Jika orang tua menghadapi masalah kenaikan berat badan yang berujung pada obesitas setelah menikah, ada kemungkinan rentan mengalami kenaikan berat badan berlebih.

Variasi tertentu dalam gen atau kadar hormon yang diturunkan dalam keluarga dapat menyebabkan penambahan berat badan seiring bertambahnya usia.

8. Tingkat Stres

Stres dalam kehidupan pernikahan berperan besar dalam meningkatkan berat badan.

Pernikahan memiliki banyak tekanan dari berbagai aspek, perempuan cenderung mengembangkan pemikiran yang berbeda-beda permasalahan tersebut.

Kebanyakan perempuan mungkin menghadapi stres ketika terlalu memikirkan cara membuat suami dan keluarganya terkesan.

Hal seperti itu dapat menimbulkan kecemasan dan stres, yang dapat menyebabkan makan berlebihan dan penambahan berat badan.

Menjaga berat badan ideal setelah menikah bukan hanya tentang penampilan, tetapi juga tentang kesehatan jangka panjang.

Dengan menerapkan gaya hidup sehat dan saling mendukung, perempuan dan pasangannya dapat tetap bugar dan bahagia dalam pernikahan.

Editor: Hanny Suwindari

Tag:  #alasan #perempuan #mengalami #kenaikan #berat #badan #setelah #menikah #nyaman #dengan #pasangan #jadi #salah #satunya

KOMENTAR