30
Ilustrasi: Dua orang yang sedang berbicara. (Pexels)
10:36
19 November 2024
Curiga Lawan Bicaramu Sedang Berbohong? Coba Perhatikan 8 Bahasa Tubuh Ini dengan Cermat
– Saat seseorang sedang berbohong, tubuh mereka sering kali memberikan petunjuk yang tidak bisa disembunyikan, meskipun kata-kata yang diucapkan terdengar meyakinkan, seperti gerakan tubuh, ekspresi wajah, dan perilaku non-verbal lainnya dapat menjadi indikator kuat apakah seseorang sedang berbohong atau tidak. Penelitian dalam bidang psikologi dan komunikasi telah menunjukkan bahwa ketidakcocokan antara kata-kata yang diucapkan dengan gerakan fisik sering kali merupakan tanda-tanda kebohongan yang tersembunyi. Maka dari itu, dilansir dari laman Geediting, Selasa (19/11), berikut adalah 8 bahasa tubuh yang perlu diperhatikan untuk mengetahui apakah lawan bicara sedang berbohong atau mengatakan yang sejujurnya. 1. Menghindari kontak mata Menghindari kontak mata merupakan tanda klasik seseorang yang sedang berbohong. Mereka akan menatap apa pun selain lawan bicaranya. Jadi, tidak ada salahnya bersikap waspada terhadap tatapan mata-mata yang mencurigakan. Mereka mungkin mencoba menyembunyikan sesuatu yang lebih dari sekadar tatapan. 2. Terlalu banyak kontak mata Walaupun menghindari kontak mata sering dianggap sebagai tanda sesesorang berbohong, hal sebaliknya juga bisa berlaku. Beberapa orang, yang sadar akan stereotip bahwa pembohong akan “mengalihkan pandangan”, akan mengimbanginya dengan mempertahankan kontak mata yang berlebihan. Ini dapat terlihat sebagai tatapan yang intens dan hampir tanpa berkedip, seolah-olah mereka menantang Anda untuk menanyai mereka. Alih-alih terasa alami dan menarik, kontak mata yang lama dapat terasa dipaksakan dan bahkan membuat tidak nyaman. Dalam upaya mereka untuk meyakinkan Anda, mereka mungkin secara tidak sengaja mengungkapkan kecemasan atau rasa bersalah mereka. 3. Berkedip cepat Pernah mendengar efek pinokio? Ini adalah istilah yang digunakan dalam psikologi yang merujuk pada bagaimana berbohong dapat menyebabkan perubahan fisik dalam tubuh, seperti peningkatan denyut jantung, berkeringat, hingga berkedip cepat. Saat seseorang berbohong, hal itu memberi tekanan ekstra pada otak, menyebabkan lonjakan beban kognitif. Mempertahankan kebohongan, menjaga nada agar terus meyakinkan, dan menutupi emosi mereka membutuhkan usaha mental yang signifikan. Tekanan tambahan ini sering kali memicu respons fisiologis yang halus, seperti peningkatan frekuensi kedipan mata. 4. Menutup mulut atau menyentuh wajah Orang yang sedang berbohong, pasti selalu berusaha untuk menyembunyikan atau menutupi kebohongannya. Secara tidak sadar, mereka akan melakukan gerakan tertentu, salah satunya adalah dengan menutup mulut atau sering menyentuh wajah saat berbicara. Reaksi ini bisa jadi berasal dari usaha naluriah yang mendalam untuk menjaga agar kebohongan tidak terungkap, seolah-olah tubuh ingin “menjebak” kata-kata tersebut sebelum diucapkan. 5. Perubahan nada vokal Seseorang yang sedang berbohong, suara mereka dapat berubah ketika mereka tidak sepenuhnya jujur. Seolah-olah kata-kata mereka mencoba mencari jalan keluar, dan dalam prosesnya, nada suara mereka naik turun seperti roller coaster, entah nadanya lebih tinggi dari biasanya atau suaranya terdengar bergetar. 6. Menggaruk dan bergerak gelisah Saat seseorang merasakan gelisah ketika berada pada situasi yang membuatnya merasa tidak nyaman, tubuh mereka secara spontan seolah tengah berusaha melarikan diri dari situasi tersebut, dan hal ini terwujud dalam berbagai gerakan kecil yang tampak tidak berbahaya. Ketika seseorang sedang berbohong, mereka cenderung merasakan semacam ketidaknyamanan yang dapat diwujudkan dalam tanda-tanda fisik, seperti menggaruk, bergerak gelisah, hingga membetulkan pakaian, semua ini adalah hal yang harus diwaspadai. 7. Kaki yang tidak bisa diam Percaya atau tidak, kaki bisa menjadi “mulut” ketika harus mengungkapkan apa yang sebenarnya terjadi dalam pikiran seseorang. Tidak seperti wajah, yang lebih biasa kita kendalikan, bagian bawah tubuh kita sering bereaksi tanpa disengaja, memberikan petunjuk-petunjuk halus. Menggeser kaki, mengetukkan jari kaki, atau gerakan gelisah apa pun pada kaki atau tungkai dapat menandakan kegugupan, ketidaknyamanan, atau kegelisahan. Ketika seseorang berbohong, otaknya mengalami lonjakan stres, yang menyebabkan kegelisahan fisik saat mereka bergulat dengan beban kebohongan. Hal ini sering kali keluar melalui gerakan-gerakan kegelisahan, seperti pada kaki atau tungkai, yang menandakan seolah-olah tubuh ingin melarikan diri dari percakapan. 8. Bahasa tubuh dan ucapan yang bertentangan Salah satu tanda seseorang sedang berbohong yang paling nyata adalah ketika kata-kata dan bahasa tubuh tidak sesuai. Otak kita kesulitan mengoordinasikan isyarat verbal dan nonverbal di bawah tekanan, terutama saat sedang mencoba menipu. Jadi, ketika perkataan seseorang menyampaikan satu hal, tetapi tubuhnya menyampaikan sesuatu yang sama sekali berbeda, biasanya tubuhlah yang mengungkapkan kebenaran. Misalnya, seseorang mungkin mengatakan dirinya tenang dan percaya diri, tetapi jika lengannya disilangkan, bahunya tegang, atau dia bergerak mundur, tubuhnya memberi sinyal ketidaknyamanan, keraguan, atau bahkan perlawanan. ***
Editor: Novia Tri Astuti
Tag: #curiga #lawan #bicaramu #sedang #berbohong #coba #perhatikan #bahasa #tubuh #dengan #cermat