Asal-usul Dream Catcher, Berawal dari Legenda Laba-laba hingga Dibalik Bentuk Desain Jaring-jaring
Ilustrasi dream catcher (Freepik)
19:04
12 November 2024

Asal-usul Dream Catcher, Berawal dari Legenda Laba-laba hingga Dibalik Bentuk Desain Jaring-jaring

- Dream Catcher merupakan obyek berbentuk lingkaran dengan bahan pohon willow yang dibuat langsung oleh tangan manusia kemudian dibentuk menjadi jaring.

Dream Catcher dapat berupa bulu dan manik-manik, dan secara tradisional digantung pada ayunan sebagai bentuk pelindung dan perlindungan.

Melansir dari Cultural Elements berikut sejarah asal-usul terbentuknya Dream Catcher.

Sejarah dan Cerita rakyat penangkap mimpi

Penduduk asli Amerika memandang mimpi sebagai energi yang mengelilingi individu saat mereka tidur. Energi tersebut menghasilkan penglihatan pada orang tersebut dan biasanya disebut sebagai "mimpi baik" atau "mimpi buruk".

Jika mimpi ini memengaruhi seseorang, hasilnya dapat berdampak positif atau negatif pada kehidupan mereka.

Dua suku di Amerika Utara, Ojibwe (sebelumnya dikenal sebagai Chippewa) dan Lakota, membuat penangkap mimpi untuk mencegah mimpi buruk memengaruhi orang tersebut sambil menangkap mimpi baik dan menyalurkan energi itu ke dalam kehidupan orang tersebut.

Perangkat ini sering dibuat oleh para tetua perempuan di suku tersebut untuk mengendalikan energi yang mengelilingi anak-anak saat mereka tidur.

Penangkap mimpi terbuat dari bahan alami dan dimaksudkan untuk hancur kembali ke alam saat anak kecil beranjak dewasa.

Lingkaran bundar atau oval dibuat dengan membengkokkan sebatang pohon willow ke bentuk yang diinginkan.

Urat kemudian diikatkan ke tujuh atau delapan titik pada lingkaran dan direntangkan melintasi lingkaran dalam pola yang menyerupai jaring laba-laba dengan lubang di tengahnya.

Bulu diikatkan ke lingkaran sehingga menggantung di bawahnya. Kerang dan batu akan digunakan untuk menghias penangkap mimpi.

Legenda Ojibwe tentang Asibikaashi (Wanita Laba-laba)

Asibikaashi bertanggung jawab untuk menempatkan matahari di langit setiap pagi. Matahari mengirimkan energinya ke banyak orang di seluruh negeri. Namun, seiring dengan pertumbuhan suku dan penyebarannya di seluruh dunia, semakin sulit bagi Asibikaashi untuk menyalurkan energinya ke semua orang.

Dia meminta bantuan nenek, ibu, dan saudara perempuan suku untuk menenun lingkaran ajaib yang menangkap dan menahan energi mimpi. Mimpi buruk ditangkap dan ditahan oleh jaring penangkap mimpi sementara mimpi baik lolos melalui lubang tengah dan ke pemiliknya.

Legenda lakota tentang iktomi (Guru agung)

Seorang pemimpin suku memanjat ke atas gunung tempat dia mendapat penglihatan dari Iktomi, yang menampakkan diri kepadanya sebagai seekor laba-laba. Iktomi memberi tahu tetua itu tentang siklus kehidupan manusia dan bagaimana orang dapat membuat pilihan yang memengaruhi kehidupan mereka dan dunia di sekitar mereka.

Laba-laba menenun jaring di sekitar lingkaran pohon willow untuk menunjukkan siklus kehidupan yang dilalui seseorang dari lahir hingga mati. Di akhir penglihatan, Iktomi memberikan lingkaran itu kepada tetua dan menjelaskan bagaimana lingkaran itu dapat digunakan untuk menangkap dan menahan mimpi buruk, mencegah mimpi-mimpi itu menyiksa orang tersebut.

Lingkaran itu memungkinkan mimpi-mimpi baik keluar melalui lubang di tengahnya sehingga mimpi-mimpi itu dapat dikirim untuk memengaruhi kehidupan pemiliknya.

Meskipun kedua legenda ini berbeda, keduanya menekankan penggunaan penangkap mimpi untuk mencegat energi mimpi dan hanya memungkinkan mimpi-mimpi baik yang memengaruhi seseorang.

Makna desain

Desainnya kecil, beberapa elemen penangkap mimpi meliputi lingkaran, jaring, dan bulu. Sementara manik-manik, batu permata, dan mata panah merupakan tambahan yang lebih baru dan modern pada desainnya.

Lapisan jaring meninggalkan lubang kecil di tengah yang memungkinkan mimpi baik masuk sementara jaring menangkap mimpi buruk.

Lingkaran - berbentuk lingkaran atau berbentuk tetesan air mata, melambangkan lingkaran kehidupan.

Jaring - mengikuti pola jaring laba-laba, dimaksudkan untuk menangkap mimpi buruk (atau mimpi baik bagi Lakota)

Bulu - ada beberapa penafsiran, yang paling diterima adalah bahwa bulu menyediakan tangga lembut bagi mimpi baik untuk diikuti ke pikiran si pemimpi

Manik-manik - satu manik melambangkan laba-laba yang menenun jaring, beberapa manik melambangkan mimpi buruk yang telah tertangkap

Batu permata - menggantikan simbolisme bulu (di mana bulu tidak dapat diperoleh karena hukum dan batasan)

Mata panah - meningkatkan kekuatan dan perlindungan. Anak panah menunjuk ke empat penjuru bumi yang diarahkan oleh angin. Seperti dilansir dari The Indigenous Foundation.

Editor: Setyo Adi Nugroho

Tag:  #asal #usul #dream #catcher #berawal #dari #legenda #laba #laba #hingga #dibalik #bentuk #desain #jaring #jaring

KOMENTAR