Jika Kamu Tak Asing dengan 9 Kenangan Ini, Menandakan Bahwa Masa Kecilmu Tidak Bahagia Dibanding Kebanyakan Orang
Ilustrasi orang yang masa kecilnya tidak bahagia. (Unsplash.com/YoannBoyer)
15:10
27 Oktober 2024

Jika Kamu Tak Asing dengan 9 Kenangan Ini, Menandakan Bahwa Masa Kecilmu Tidak Bahagia Dibanding Kebanyakan Orang

 

 - Setiap orang memiliki kenangan di masa kecil, entah itu bahagia atau sedih, dan semua itu menyisakan perasaan yang mendalam di masa depan.

Mungkin bagi mereka yang masa kecilnya bahagia akan memberikan dampak positif di kehidupan masa depannya, sedangkan bagi mereka yang menyedihkan akan menyisakan trauma.

Melansir dari laman Ge Editing pada (27/10), jika kamu tak asing dengan 9 kenangan ini, menandakan bahwa masa kecilmu tidak bahagia dibanding kebanyakan orang :

1. Konflik Terus-menerus


Tidak ada keluarga yang benar-benar damai dan selalu penuh kasih sayang, semuanya pasti sempat mengalami konflik. Tapi ada beberapa rumah tangga yang menormalisasi konflik ini terus terjadi bahkan dalam masalah sekecil apapun.

Jika kenangan masa kecilmu sangat akrab dengan suara teriakan atau bantingan pintu, kemungkinan besar kamu menghadapi masa kecil dengan penuh gejolak dibanding kebanyakan orang.

Konflik yang terus-menerus ini dapat menimbulkan dengan rasa tidak aman dan tidak kondusif. Anak-anak harus fokus pada mainan mereka serta tidak mengkhawatirkan pertengkaran orang tuanya.



2. Kurangnya Dorongan


Saat tumbuh dewasa, dorongan bisa menjadi suatu hal yang paling krusial sehingga dapat memicu percaya diri serta citra diri yang positif.

Tapi bagi mereka yang masa kecilnya tidak bahagia, setiap kali membagikan harapan atau keinginannya, akan diabaikan dan diminta untuk bersikap lebih realistis. Sehingga hal ini membuatmu menjadi peragu dan kurang antusias terhadap suatu tujuan.

3. Kurangnya Kasih Sayang

Kita sering meremehkan kekuatan pelukan atau tepukan sederhana di punggung, suatu bentuk kasih sayang fisik ini memainkan peran penting dalam perkembangan masa kanak-kanak, menumbuhkan rasa aman, nyaman, dan cinta.

Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang menerima pelukan secara teratur, tak hanya meningkatkan harga diri tapi juga meningkatkan regulasi emosi serta ketahanan dalam situasi stres.

Sentuhan fisik ini akan melepaskan hormon oksitosin yang meningkatkan ikatan emosional dan mengurangi kecemasan. Jika masa kecilmu kurang mendapatkan ini, maka akan menimbulkan perasaan terabaikan dan tidak berharga.



4. Rasa Tanggung Jawab Sejak Dini

Masa kanak-kanak biasanya merupakan masa eksplorasi dan pembelajaran tanpa beban, kenangan yang penuh dengan rasa tanggung jawab ini menunjukkan bahwa masa kecilmu lebih sulit dibanding kebanyakan orang.

Meskipun pengalaman hidup ini bisa membangun karakter dan ketahanan diri, tapi juga bisa merampas masa-masa riang seorang anak.

5. Perubahan yang Konstan


Kenangan akan gejolak terus menerus seperti sering berpindah rumah atau sekolah, menandakan bahwa masa kecilmu tanpa memiliki rasa aman. Pengalaman ini seringkali menumbuhkan rasa ketidakpastian, sehingga muncul rasa cemas dan tidak tenang.

Meskipun perubahan itu tidak selalu bersifat negatif, karena dapat mengarah ke pertumbuhan dan ketahanan. Tapi jika perubahan ini dilakukan secara terus-menerus akan menimbulkan rasa tidak aman dan tidak stabil.

Kurangnya dasar yang kuat akan berdampak signifikan terhadap perkembangan emosi, sehingga sulit untuk membentuk hubungan saling percaya di masa depan.

6. Emosi yang Tidak Divalidasi


Seringkali kita menemukan seorang ibu yang menyuruh anaknya berhenti menangis karena menyepelekan masalah dan mengecap terlalu sensitif. Tanpa disadari bahwa anak tersebut emosinya tidak divalidasi dan ini cukup berbahaya.

Ketika masa kecilmu mengalami penolakan ini, kamu akan belajar untuk menekan emosi, serta percaya bahwa perasaanmu tidak layak untuk diperhatikan. Pesan-pesan berikut akan menimbulkan rasa diasingkan dan sulit mengekspresikan emosi saat dewasa.

7. Tidak Ada Hobi dan Kegiatan Ekstrakulikuler

Masa kecil yang sehat bukan hanya tentang sekolah atau pekerjaan rumah, tappi juga melibatkan eksplorasi minat, pengembangan keterampilan, serta bersenang-senang.

Psikolog Kay Redfield Jamison mengatakan "Anak-anak membutuhkan kebebasan dan waktu untuk bermain. Bermain bagi mereka bukanlah sebuah kemewahan melainkan kebutuhan".

Jika masa kecilmu banyak mengalami keterbatasan menyalurkan hobi dan terlalu fokus pada bidang akademis atau tanggung jawab di rumah, maka menandakan bahwa kamu menjalaninya tidak bahagia.

8. Merasa Kesepian

Masa kecil seringkali ditandai dengan tawa, teman bermain, dan berbagi rahasia. Tapi sayangnya hal tersebut tidak bisa dilakukan semua anak, kenangan yang dibayangi perasaan terisolasi akan merasa kesepian.

Meskipun keluarga mereka saling menyayangi tapi sibuk masing-masing, akan merasa anak terbiasa dengan rasa sepi. Dengan berjam-jam menghabiskan waktu sendirian atau tenggelam dalam dunia buku atau film, bisa menjadi kegiatan yang biasa dilakukan.

9. Overprotective


Banyak orang mengira bahwa masa kanak-kanak yang penuh dengan aturan, batasan, dan pengawasan terus-menerus akan menciptakan rasa aman serta bentuk kasih sayang orang tua.

Orang tua yang overprotective akan menghambat kemandirian dan rasa percaya diri pada anak. Sehingga ketakutan ini dapat menimbulkan kecemasan, serta menghalangi mereka untuk mengeksplorasi minat dan mengekspresikan emosi secara bebas.

Dengan mengetahui tanda-tanda di atas, sangat berkaitan erat dengan innerchild yakni hasil pengalaman di masa kecil yang terbawa hingga ia dewasa. Mengutip dari laman Siloam Hospitals, cara untuk mengatasinya adalah dengan memahami trauma masa kecil.

Jika perasaan itu terus mengganggumu, tidak ada kata terlambat untuk memperbaiki semua. Bahkan sebisa mungkin, kamu harus menghabiskan masa trauma itu agar tidak diwariskan kepada keturunanmu nanti.

***

Editor: Novia Tri Astuti

Tag:  #jika #kamu #asing #dengan #kenangan #menandakan #bahwa #masa #kecilmu #tidak #bahagia #dibanding #kebanyakan #orang

KOMENTAR