Orang yang Memberi Uang Tip di Restoran Lebih dari 20 Persen, Biasanya Menunjukkan 7 Perilaku Ini Menurut Psikologi
Ilustrasi orang yang memberikan uang tip di restoran. (freepik.com/pressfoto)
13:38
22 Oktober 2024

Orang yang Memberi Uang Tip di Restoran Lebih dari 20 Persen, Biasanya Menunjukkan 7 Perilaku Ini Menurut Psikologi

 

 - Jika kita sebagai pelayan restoran, pasti senang bertemu pelanggan yang sering memberi uang tip apalagi nilainya lebih dari 20 persen dengan harga makanannya.

Dikutip dari laman Stekom, uang tip adalah uang yang diberikan oleh konsumen kepada pemberi jasa sebagai tambahan dari harga yang telah dibayarkan. Di beberapa restoran, biaya jasa (service charge) secara otomatis dikenakan kepada konsumen, jadi uang tip tidak harus diberikan.

Dalam konteks pemerintahan dan penegakan hukum, pemberian tip kepada pegawai negeri sipil, pejabat atau polisi merupakan tindakan yang ilegal dan dapat dianggap sebagai penyuapan.

Sedangkan dari sisi ekonomi, banyak manajer yang percaya bahwa uang tip dapat menjadi penyemangat bagi pekerja agar mereka dapat menyediakan layanan yang terbaik.

Melansir dari laman Ge Editing, orang yang memberi uang tip di restoran sebanyak lebih dari 20 persen, biasanya menunjukkan 7 perilaku ini menurut psikologi :

1. Menunjukkan Rasa Empati Bawaan

Seringkali, ini adalah kecenderungan terhadap empati, suatu sifat yang tertanam dalam dalam susunan psikologis mereka, yakni memahami dan berbagi perasaan dengan orang lain.

Ini bukan tentang memamerkan kehebatan finansial mereka, tapi sebagai bentuk pengakuan atas kerja keras dan upaya yang dilakukan untuk memberikan mereka pengalaman bersantap dengan pelayanan terbaik.

Pemahaman ini memotivasi mereka untuk memberi tip dengan murah hati, bukan karena kewajiban, tapi karena kepedulian tulus mereka terhadap orang lain.

2. Menghargai Keaslian dan Koneksi Diri

Sebagai seseorang yang rutin memberi uang tip lebih dari 20% di restoran, perlu diketahui bahwa ini bukan sekadar masalah uang, hal terpenting adalah cara untuk menunjukkan penghargaan yang tulus terhadap hubungan antar manusia.

Mereka terlibat dalam percakapan yang bermakna dengan pelayan restoran, bertanya tentang hari mereka, dan menunjukkan minatnya sebagai individu. Sehingga pengakuan ini memicu keinginan mereka untuk memberi uang tip dengan murah hati.

3. Konsumen yang Sadar

Orang-orang yang memberi uang tip dengan murah hati di restoran membawa pola pikir ini ke dalam aspek lain kehidupan mereka.

Mereka biasanya adalah konsumen yang bijaksana dan mengambil keputusan berdasarkan nilai-nilai pribadi, sehingga memperluas pendekatan ini pada interaksi dan pilihan finansialnya.

Baik dalam memilih tempat berbelanja atau memutuskan cara membelanjakan uang, mereka berfokus pada mendukung tujuan yang selaras dengan standar etika. Memberi tip lebih dari 20 persen bukan hanya tentang menghargai layanan yang luar biasa, tapi komitmen terhadap tanggung jawab sosial.

Dengan memberi uang tip secara murah hati, mereka bertujuan untuk mendukung industri restoran, mengakui kerja para pekerja yang seringkali kurang dihargai, dan berkontribusi pada perekonomian secara lebih adil.

4. Pemberian Tip sebagai Peluang Kreativitas dan Inovasi


Meskipun memberi uang tip mungkin tampak seperti tindakan sederhana, tapi mereka yang memberinya dengan murah hati melakukan pendekatannya dengan pola pikir kreativitas dan inovasi.

Mereka memandang pemberian tip tidak hanya sebagai tindakan rutin, tapi sebagai kesempatan untuk mengungkapkan rasa terima kasih dan penghargaan secara unik.

Orang-orang ini tidak takut untuk melanggar norma dan memberi tip lebih dari yang diharapkan. Mereka memahami bahwa setiap keputusan sekecil apapun, memiliki potensi ekspresi dan dampak kreatif.

5. Menganggap Tantangan sebagai Peluang untuk Berkembang


Saat dihadapkan pada pengalaman bersantap yang kurang sempurna, orang-orang ini tidak membiarkan hal tersebut menghalangi mereka untuk memberi tip dalam jumlah besar.

Mereka melihatnya sebagai peluang untuk memberikan umpan balik yang berkontribusi positif terhadap pertumbuhan seseorang. Alih-alih berkecil hati karena kegagalan, mereka memilih untuk melihatnya sebagai ajakan untuk beradaptasi dan berkembang.

Dengan memilih untuk merespons secara positif bahkan dalam situasi yang menantang, mereka menunjukkan ketahanan, empati, dan komitmen untuk mendorong pertumbuhan bersama.

6. Memprioritaskan Pengalaman daripada Harta Benda

Mereka yang memberi uang tip lebih dari 20 persen di restoran memprioritaskan pengalaman daripada harta benda. Orang-orang ini menyadari bahwa kekayaan sejati dalam hidup tidak diukur dari hal yang kita miliki, melainkan dari pengalaman.

Mereka menikmati kegembiraan berbagi makanan, percakapan di sekitar meja, rasa yang memanjakan indra mereka, dan layanan yang meningkatkan pengalaman. Pemberian tip dengan murah hati menunjukkan apresias terhadap keseluruhan pengalaman bersantap.

7. Investasi dalam Pengalaman Positif

Orang yang memberi uang tip lebih dari 20 persen, akan memandang tindakan memberi tip sebagai investasi dalam menciptakan pengalaman positif bagi orang lain.

Kemurahan hati mereka lebih dari sekadar memberikan uang secara langsung, tapi merupakan sebuah cara untuk menghargai kerja keras dan dedikasi pekerja sektor jasa, berkontribusi terhadap kesejahteraannya, dan memberikan momen penghargaan.

Sikap baik ini dapat mengubah hari biasa menjadi sesuatu yang lebih cerah, tidak hanya bagi penerimanya tetapi juga bagi orang lain di sekitarnya, sehingga menciptakan suasana yang lebih ramah bagi semua orang.

***

Editor: Novia Tri Astuti

Tag:  #orang #yang #memberi #uang #restoran #lebih #dari #persen #biasanya #menunjukkan #perilaku #menurut #psikologi

KOMENTAR